Tiga Karakter Muslim Sejati
Empat Anjuran Rosulullah Untuk Menggapai Surga
Menjual aqidah demi urusan dunia yang sesaat.
Bismillah..
Menjual aqidah demi urusan dunia yang sesaat.
Musim pilkades identik dengan perdukunan dan ramalan, sehingga menyekutukan Allah dianggap sepele dan merasa tidak berdosa.
Mendatangi dukun (atau apalah sebutan lainnya, bisa ja berkedok Ustadz/Kiyai, orang pintar, paranormal dll) menjadi syarat wajib, sehingga tidak sedikit yang mendatangi dukun dan rela menggelontorkan sejumlah uang atau benda berharga lainnya sebagai maharnya, mengikuti & memenuhi apa yang disyaratkannya, seperti memasang susuk pengasihan agar dikagumi, sehingga orang simpatik, terpikat hati untuk memilihnya.
Menaati setiap titahnya dan pantang mengingkari larangannya, sehingga seolah-olah kehadiran & takdir Allah dianggap tidak ada dan tidak belaku lagi disaat itu. Na'uzubillah
HUKUM MENDATANGI DUKUN
Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, bahwa dukun di bagi menjadi dua:
▪ARRAAF
Yaitu orang yang mengaku mengetahui kejadian yang telah lewat, yang bisa menunjukkan barang yang dicuri atau tempat kehilangan sesuatu barang.
▪KAHIN
Yaitu orang yang mengaku mengetahui dan memberitakan hal-hal ghaib yang akan terjadi
Atau sesuatu yang terkandung di hati.
Apabila seseorang bertanya tentang masalahnya kepada dukun dan membenarkannya.
Maka ia telah KAFIR. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah shollahu 'alaihi wasallam:
من اتى كاهنا، او عرفا، فصدقه بما يقول، فقد كفر بما انزل على محمد.
"Barang siapa mendatangi dukun atau peramal, lalu mempercayainya apa yang dia katakan maka dia telah KAFIR dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad shalallahu'alaihi wa sallam".
(HR. Ahmad, Abu Daud)
"Barang siapa yang mendatangi peramal lalu menanyakan sesuatu kepadanya. Maka tidak diterima sholatnya dalam 40 hari". (HR. Imam Muslim).
Silaturahim Bersama Muspika Leuwiliang dan Leuwisadeng Dan Kepala Kepala Sekolah
Silaturahim Bersama Muspika Leuwiliang dan Leuwisadeng Dan Kepala Kepala Sekolah.
Leuwiliang 08/10/2019.Dalam rangka menjalin tali silaturahmi diantara pihak sekolah dengan pihak Polsek Leuwiliang dan Muspika Kecamatan Leuwiliang dan Leuwisadeng Kabupaten Bogor, Polsek Leuwiliang Kompol Iman Sudarso, S.E., M.Si, bersama Danramil & Babinkamtibmas Kecamatan Leuwiliang Kapten H. Tendi pada pagi ini, Selasa (08/10 /2019) melaksanakan sambang sekaligus silaturahmi dengan Kepala Kepala SMA, SMK, MA Negeri dan Swasta se Kecamatan Leuwiliang dan Kecamatan Leuwi Sadeng.
Pada saat sambang dan silaturahmi, KaPolsek Leuwiliang bertemu dan bertatap muka langsung dengan Kepala Sekolah.
Dalam sambutannya Danramil dan babinkamtibmas mengatakan pentingnya pembinaan bersama antara sekolah dan aparat pertahanan dan keamanan dan juga menyampaikan pesan pesan kamtibmas lainnya.
“Kami minta kepada Kepala Sekolah dan seluruh Guru yang ada di muspika Leuwiliang dan Leuwi Sadeng dapat lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak didiknya pada saat jam pelajaran maupun saat jam istirahat.
Dalam sambutan lain kapolsek lewuliang menjelaskan bahwasannya pengawasan terhadap para murid, dilakukan untuk mencegah terpengaruh para pelajar terpengaruh oleh adanya peredaran narkoba dan kenakalan remaja serta permasalahan hukum lainnya.
“Pada dasarnya para pelajar memerlukan perhatian yang lebih karena mereka merupakan generasi penerus yang kelak akan meneruskan tongkat estapet kepemimpinan bangsa dan pada saat ini para pelajar tersebut sedang tumbuh untuk menjadi dewasa sehingga mereka akan mencoba hal hal baru guna mencari jati diri,” katanya.
“Kami sangat berharap, dengan adanya kerja sama yang baik diantara pihak sekolah dengan Muspika Leuwiliang - Leuwisadeng dapat menekan terjadinya kenakalan di kalangan siswa terutama yang ada diwilayah masing masing, dan kami juga minta kepada pihak sekolah agar segera memberikan informasi lebih cepat apabila terjadi ganguan kamtibmas mengenai pelajar di sekolah tersebut,” pungkas beliau.
Di sesi tanya jawab disampaikan beberapa hal terkait kegiatan sekolah. "Kami berharap pertemuan dan silaturahim ini menjadi momen yang baik dalam membina anak didik dan bentuk sinergi antara sekolah dengan pihak hankam TNI dan Polri ." Demikian pintanya Disampaikan Kepala SMA Muhammadiyah Puraseda, Oleh Holidin.
Silaturahim ini diharapkan menjadi kerjasama dan menjadi sarana yang baik bagi wilayah dan pendidikan.
Silaturahim di hadiri oleh lebih dari 25 sekolah SMA SMK MA se Leuwiliang dan Leuwisadeng,l.
"Mudah mudahan silaturahim ini penuh manfaat dan berkelanjutan" pungkas pak.Kapolsek mengakhiri sambutannya.
Pewarta :OH
Pelantikan TM 1 GKHW SMA Muhammadiyah Puraseda sembari Tadabur Alam
oleh-holidin.blogspot.com - Ahad 6 Oktober 2019, ada yang istimewa di Qobilah Jenderal Sudirman SMA Muhammadiyah Puraseda (SMAPUR) Leuwiliang.
Setelah Pekan Tengah Semester selesai, Dewan Kerabat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (GKHW) SMA Muhammadiyah Puraseda mengadakan Pelantikan Taruna Melati 1 dan Tadabur Alam.
Sebelum pelantikan, para kader HW di uji SKT (Syarat Kenaikan Tingkat) HW atau kalau di Pramuka disebut SKU (Syarat Kecakapan Umum).
SKT sengaja di ujikan di gugus latih Qobilah Jenderal Sudirman SMAPUR, sebagai syarat untuk kenaikan pangkat dan di uji langsung oleh dewan penguji dari Kwarda (Kwartir Daerah) HW Kabupaten Bogor, yaitu Jaenudin dan dari Dewan Sugli Kabupaten Bogor, Ramanda Rizki Fauzan. Dari 20 peserta tersebut dinyatakan lulus.
Pada hari Ahad Oktober 2019, peserta dilantik di Perkebunan Teh PTPN VIII Cianten Herang, sembari peserta melaksanakan tadabur alam. Pemberangkatan tadabur alam dilepas langsung oleh Wakasek Bidang Akademik, Nirmawan, S.Pd.
Sebelum dilantik, kepada peserta diberikan perenungan atau muhasabah tentang ke-HW-an sebagai syarat untuk melengkapi SKT.
"HW perlu meniru keteladanan Jendral Sudirman yang siap sedia membela bangsa, begitu juga HW yang siap meneruskan Muhammadiyah," demikian pesan pembina dalam muhasabah ke-HW-an.
Setelah muhasabah selesai, dilanjutkan dengan Out bond Taruna Melati 1, mengelilingi keindahan alam perkebunan teh .
Pelantikan secara seremonial akan dilakukan disekolah SMAPUR yang akan di lantik oleh pembina HW SMAPUR, sekaligus mewakili dari KWARDA HW Kabupaten Bogor.
Dalam kegiatan TM 1 ini Oleh Holidin, S.Kom. Selaku Kepala SMA Muhammadiyah Puraseda berpesan, dengan kenaikan pangkat dari Kerabat ke Taruna Melati 1, mudah-mudahan bisa menjadi pelopor, pelangsung dan penyempurna, serta menjadi kader HW yang berkemajuan.
Kepala Sekolah menambahkan "Alhamdulillah pelaksanaan Taruna Melati 1 GKHW SMA Muhammadiyah Puraseda (SMAPUR) selesai dilaksanakan.
Ucapan Terima kasih kepada bapak dan ibu guru dan semua pihak yang sudah menyempatkan hadir dan membantu pada kegiatan tersebut.
Hizbul Wathan...Jaya .... Jaya ....Jaya....
(oh)
Orang Orang Yang Diinginkan Alloh Berada Dalam Kebaikan
Orang Orang Yang Diinginkan Alloh
Berada Dalam Kebaikan
Di antara manusia ada orang-orang yang Allah inginkan kebaikan padanya. Kita berharap mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang diinginkan oleh Allah untuk mendapatkan kebaikan tersebut. Dan Tentunya kita tidak ingin kita termasuk orang yang Allah kehendaki keburukan ada pada diri kita.
Lalu siapakah orang-orang yang Allah inginkan kebaikan bagi mereka? Berikut ciri-cirinya:
1. Dijadikan ia senantiasa beramal sholih sebelum kematian menjelang.
Disebutkan dalam hadits yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dan lainnya, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إذا أراد الله بعبد خيرا استعمله قيل : ما يستعمله ؟ قال : يفتح له عملا صالحا بين يدي موته حتى يرضي عليه من حوله
“Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah jadikan ia beramal.” Lalu para sahabat bertanya, “Apa yang dimaksud dijadikan dia beramal?” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Dibukakan untuknya amalan shalih sebelum meninggalnya sehingga orang-orang yang berada di sekitarnya ridha kepadanya.”
(Dishahihkan oleh Syaikh Al-AlBani dalam shahih Jami’ no 304.)
2. Dipercepat sanksinya di dunia
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إذا أراد الله بعبده الخير عجل له العقوبة في الدنيا و إذا أراد بعبده الشر أمسك عنه بذنبه حتى يوافي به يوم القيامة
“Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada hamba-Nya, Allah akan segerakan sanksi untuknya di dunia. Dan apabila Allah menginginkan keburukan kepada hamba-Nya,
Allah akan menahan adzab baginya akibat dosanya (di dunia), sampai Allah membalasnya (dengan sempurna) pada hari Kiamat.”
(HR. At-Tirmidzi dan Al Hakim dari Anas bin Malik).
Dishahihkan oleh Syaikh Al- AlBani dalam shahih Jami’ no 308.
Namun kita tidak diperkenankan untuk meminta kepada Allah agar dipercepat sanksi kita di dunia, karena kita belum tentu mampu menghadapinya.
3. Diberikan cobaan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من يرد الله به خيرا يصب منه
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan, Allah akan memberinya musibah.” (HR. Al-Bukhari).
Cobaan pasti akan menerpa kehidupan mukmin, karena itu merupakan janji Allah. Allah berfirman,
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ
“Sungguh, Kami akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan kabar gembira bagi orang-orang yang bersabar”.
(QS. Al Baqarah: 155).
Bersabarlah ketika kita mendapatkan cobaan, karena cobaan itu untuk menggugurkan dosa atau mengangkat derajat.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا يَزَالُ الْبَلَاءُ بِالْمُؤْمِنِ أَوْ الْمُؤْمِنَةِ فِي جَسَدِهِ وَفِي مَالِهِ وَفِي وَلَدِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ مِنْ خَطِيئَةٍ
“Senantiasa ujian itu menerpa mukmin atau mukminah pada jasadnya, harta dan anaknya sampai ia bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak mempunyai dosa.”
(HR. Ahmad dan At-Tirmidzi, dishahihkan oleh Al-Albani).
4. Dijadikan faham terhadap agama Islam
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين
“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, Allah akan faqihkan ia dalam masalah agama (ini).”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Kefaqihan adalah pemahaman yang Allah berikan kepada seorang hamba. Pemahaman yang lurus tentang Al-Qur’an dan hadits didasari dengan kebeningan hati dan aqidah yang shahih. Karena hati yang dipenuhi oleh hawa nafsu tidak akan dapat memahami Al-Qur’an dan hadits dengan benar.
5. Diberikan kesabaran
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
و ما أعطي أحد عطاء خيرا و أوسع من الصبر
“Tidaklah seseorang diberikan sesuatu yang lebih baik dan lebih luas dari kesabaran.”
(HR Al-Bukhari dan Muslim).
Kesabaran dalam keimanan bagaikan kepala untuk badan. Badan tak akan hidup tanpa kepala, demikian pula iman tak akan hidup tanpa kesabaran.
Untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya amat dibutuhkan kesabaran. Karena iblis dan balatentaranya tak pernah diam dari menyesatkan manusia dari jalan Allah. Allah berfirman,
وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
“Tidaklah diberikan (sifat-sifat yang terpuji ini) kecuali orang-orang yang sabar, dan tidaklah diberikannya kecuali orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.” (QS. Fushshilat: 35).
Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang Engkau inginkan kebaikan, beri kami kesabaran untuk menjalankan perintah-Mu dan menjauhi larangan-Mu, beri kami kesabaran dalam menghadapi musibah yang menerpa, beri kami kefaqihan dalam agama dan bukakan untuk kami pintu amal shalih sebelum wafat kami.
***
Wallahu'alam. (Oh)
Tiga Amalan Baik
Khutbah Jum'at
Tema Tentang
Tiga Amalan Baik
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
Kaum Muslimin Yang Terhormat
Bumi yang kita tempati adalah planet yang selalu berputar, ada siang dan ada malam. Roda kehidupan dunia juga tidak pernah berhenti. Kadang naik kadang turun. Ada suka ada duka. Ada senyum ada tangis. Kadangkala dipuji tapi pada suatu saat kita dicaci. Jangan harapkan ada keabadian perjalanan hidup.
Oleh sebab itu, agar tidak terombang-ambing dan tetap tegar dalam menghadapi segala kemungkinan tantangan hidup kita harus memiliki pegangan dan amalan dalam hidup. Tiga amalan baik tersebut adalah Istiqomah, Istikharah dan Istighfar yang kita singkat TIGA IS.
1. Istiqomah. yaitu kokoh dalam aqidah dan konsisten dalam beribadah.
Begitu pentingnya istiqomah ini sampai Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam berpesan kepada seseorang seperti dalam Al-Hadits berikut:
عَنْ أَبِيْ سُفْيَانَ بْنِ عَبْدِ اللهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ، قُلْ لِيْ فِي اْلإِسْلاَمِ قَوْلاً لاَ أَسْأَلُهُ عَنْهُ أَحَدًا غَيْرَكَ. قَالَ: قُلْ آمَنْتُ بِاللهِ ثُمَّ اسْتَقِمْ. (رواه مسلم).
“Dari Abi Sufyan bin Abdullah Radhiallaahu anhu berkata: Aku telah berkata, “Wahai asulullah katakanlah kepadaku pesan dalam Islam sehingga aku tidak perlu bertanya kepada orang lain selain engkau. Nabi menjawab, ‘Katakanlah aku telah beriman kepada Allah kemudian beristiqamahlah’.” (HR. Muslim).
Orang yang istiqamah selalu kokoh dalam aqidah dan tidak goyang keimanan bersama dalam tantangan hidup. Sekalipun dihadapkan pada persoalan hidup, ibadah tidak ikut redup, kantong kering atau tebal, tetap memperhatikan haram halal, dicaci dipuji, sujud pantang berhenti, sekalipun ia memiliki fasilitas kenikmatan, ia tidak tergoda melakukan kemaksiatan.
Orang seperti itulah yang dipuji Allah Subhannahu wa Ta'ala dalam Al-Qur-an surat Fushshilat ayat 30:
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatahkan): “Janganlah kamu merasa takut, dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah dengan syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.” (Qs. Fushshilat: 30)
2. Istikharah, selalu mohon petunjuk Allah dalam setiap langkah dan penuh pertimbangan dalam setiap keputusan.
Setiap orang mempunyai kebebasan untuk berbicara dan melakukan suatu perbuatan. Akan tetapi menurut Islam, tidak ada kebebasan yang tanpa batas, dan batas-batas tersebut adalah aturan-aturan agama. Maka seorang muslim yang benar, selalu berfikir berkali-kali sebelum melakukan tindakan atau mengucapkan sebuah ucapan serta ia selalu mohon petunjuk kepada Allah.
Nabi Shalallaahu alaihi wasalam pernah bersabda:
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ. (رواه البخاري ومسلم عن أبي هريرة).
Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka berkatalah yang baik atau diamlah. (HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah).
Orang bijak berkata “Think today and speak tomorrow” (berfikirlah hari ini dan bicaralah esok hari).
Kalau ucapan itu tidak baik apalagi sampai menyakitkan orang lain maka tahanlah, jangan diucapkan, sekalipun menahan ucapan tersebut terasa sakit. Tapi ucapan itu benar dan baik maka katakanlah jangan ditahan sebab lidah kita menjadi lemas untuk bisa meneriakkan kebenaran dan keadilan serta menegakkan amar ma’ruf nahi munkar.
Mengenai kebebasan ini, malaikat Jibril pernah datang kepada Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam untuk memberikan rambu-rambu kehidupan, beliau bersabda:
أَتَانِيْ جِبْرِيْلُ فَقَالَ: يَا مُحَمَّدًا عِشْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ، وَأَحْبِبْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مُفَارِقٌ، وَاعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ. (رواه البيهقي عن جابر).
Jibril telah datang kepadaku dan berkata: Hai Muhammad hiduplah sesukamu, tapi sesungguhnya engkau suatu saat akan mati, cintailah apa yang engkau sukai tapi engkau suatu saat pasti berpisah juga dan lakukanlah apa yang engkau inginkan sesungguhnya semua itu ada balasannya. (HR.Baihaqi dari Jabir).
Sabda Nabi Shalallaahu alaihi wasalam ini semakin penting untuk diresapi ketika akhir-akhir ini dengan dalih kebebasan, banyak orang berbicara tanpa logika dan data yang benar dan bertindak sekehendakya tanpa mengindahkan etika agama . Para pakar barang kali untuk saat-saat ini, lebih bijaksana untuk banyak mendengar daripada berbicara yang kadang-kadang justru membingungkan masyarakat.
Kita memasyarakatkan istikharah dalam segala langkah kita, agar kita benar-benar bertindak secara benar dan tidak menimbulkan kekecewaan di kemudian hari.
Nabi Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:
مَا خَابَ مَنِ اسْتَخَارَ وَلاَ نَدِمَ مَنِ اسْتَشَارَ وَلاَ عَالَ مَنِ اقْتَصَدَ.
Tidak akan rugi orang yang beristikharah, tidak akan kecewa orang yang bermusyawarah dan tidak akan miskin orang yang hidupnya hemat. (HR. Thabrani dari Anas)
3. Istighfar, yaitu selalu instropeksi diri dan mohon ampunan kepada Allah Rabbul Izati.
Setiap orang pernah melakukan kesalahan baik sebagai individu maupun kesalahan sebagai sebuah bangsa. Setiap kesalahan dan dosa itu sebenarnya penyakit yang merusak kehidupan kita. Oleh karena ia harus diobati.
Tidak sedikit persoalan besar yang kita hadapi akhir-akhir ini yang diakibatkan kesalahan kita sendiri. Saatnya kita instropeksi masa lalu, memohon ampun kepada Allah, melakukan koreksi untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah dengan penuh keridloan Allah.
Dalam persoalan ekonomi, jika rizki Allah tidak sampai kepada kita disebabkan karena kemalasan kita, maka yang diobati adalah sifat malas itu. Kita tidak boleh menjadi umat pemalas. Malas adalah bagian dari musuh kita. Jika kesulitan ekonomi tersebut, karena kita kurang bisa melakukan terobosan-teroboan yang produktif, maka kreatifitas dan etos kerja umat yang harus kita tumbuhkan.
Akan tetapi adakalanya kehidupan sosial ekonomi sebuah bangsa mengalami kesulitan. Kesulitan itu disebabkan karena dosa-dosa masa lalu yang menumpuk yang belum bertaubat darinya secara massal. Jika itu penyebabnya, maka obat satu-satunya adalah beristighfar dan bertobat.
Allah berfirman yang mengisahkan seruan Nabi Hud Alaihissalam, kepada kaumnya:
“Dan (Hud) berkata, hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepadaNya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa” (QS. Hud:52).
Para Jamaah yang dimuliakan Allah
Sekali lagi, tiada kehidupan yang sepi dari tantangan dan godaan. Agar kita tetap tegar dan selamat dalam berbagai gelombang kehidupan, tidak bisa tidak kita harus memiliki dan melakukan TIGA IS di atas yaitu Istiqomah, Istikharah dan Istighfar.
Mudah-mudahan Allah memberi kekuatan kepada kita untuk menatap masa depan dengan keimanan dan rahmatNya yang melimpah. Amin
أَقُولُ قَوْ لِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيْمُ.
Keadilan dan Pemimpin Yang Adil
IKHTISAR JUMAT, Keadilan dan Pemimpin Yang Adil Bandung, 1 November 2014 "Satu waktu nanti akan tiba atas umatku penguasa s...
-
PAI SMA MUHAMMADIYAH PURASEDA Khutbah, Tabligh dan Dakwah (Materi PAI Kelas XI) KHUTBAH, TABHLIGH DAN DAKWAH Capaian Kompetensi...
-
PANDUAN SINGKAT SHOLAT MAYAT Sesudahkan, dimandikan dan dikafankan, maka shalatkanlah mayat itu dengan syarat-syarat shalat deng...
-
Pagi ini coba main ke belakang rumah. Niat memeriksa dan memberi makan hewan kesayangan. Ikan, ayam dan beberapa ekor angsa sele...