Prosedur Perpanjang SIM di Cibinong

PERPANJANG SIM DI CIBINONG 

Hari ini waktu akhir SIM C saya habis masa berlakunya, maka saya sempatkan mengurusnya ke Cibinong walaupun jauh dan begini coretannya.

Jarak jauh membuat saya harus siap~siap berangkat jam 05.30 wib dari rumah, sampe Cibinong sekitar jam 07.35 wib, sudah rame namun loket masih pada tutup. 

Loket Perpanjangan Sim di Polres Cibinong buka jam 08.00 -10.30, kecuali jumat dan sabtu 08.00 ~09.30 wib.

Cara perpanjangan sim berdasarkan pengalaman saya. 

Sim yang diperpanjang adalah sim yang jangka waktunya masih berlaku, jika sudah habis maka ikuti prosedur pembuatan sim baru. 

1. Persiapkan syarat syarat perpanjangan setelah itu menuju loket foto kopi untuk menggandakan KTP dan Sim serta membeli map warna Biru untuk sim c,

2. Masukan ke dalam map tersebut kelengkapan sbb.:  fc kt, fc sim dan sim aslinya. Beri nama dan alamat pada map.

3. Setelah itu map dibawa ke loket pemeriksaaan kesehatan, di loket kesehatan tunjukan map dan akan ditanya Nama, Alamat, berat badan dan tinggi badan, serta periksa tensi darah dan tes warna, setelah itu membayar biaya administrasi sebesar 30.000 rupiah.

4. Dari loket kesehatan saya diarahkan ke loket asuransi jasa raharja, di sana dikenakan biaya sebesar 30.000 rupiah dengan kwitansi sebagai tanda bukti.

5. Selanjutnya saya menuju loket perpanjangan sim dan langsung menyimpan map di loket yang disediakan, 

karena saya datang masih pagi dan loket belum buka, maka saya nunggu sampai jam 8.00 wib, waktu loket buka petugas mengumumkan prosedur dan sarat perpanjangan sim. 

6. Langkah selanjutnya menunggu panggilan sesuai dengan antrian tumpukan map, setelah itu diganti dengan no antrian untuk dipanggil ke loket bank. 

7. Saat dipanggil di loket bank, setelah membayar biaya seebsar Rp.75.000.- saya diberikan formulir untuk diisi sesuai contoh yang ada, setelah selesai diisi langsung kembalikan ke loket bank.

jika tidak ada perbaikan maka kita diarahkan menunggu di loket pemotretan.

8. Pemotretan dipanggil sebanyak 15 orang sekaligus, lalu mengantri di tempat pemotretan.

Tahap pemotretan diawali dengan penandatangan dummy sim, baru proses pemotretan dilakukan, setelah itu keluar dari loket.

9. Setelah pemotretan saya menunggu hasil di loket penyerahan SIM Perpanjangan.

SYARAT PERPANJANGAN SIM
1. SIM yang masih berlaku
2. Foto copy e ktp
3. Surat sehat

BIAYA PERPANJANGAN SI C, A, B di Cibinong
(6 November 2019) : 
a. SIM D Rp. 30.000,-
b. Sim C Rp. 75.000.-
c. Sim A Rp. 80.000.-
d. SIM B dan B2 (umum) Rp. 80.000.-

Akhirnya Sekitar jam 10.20 wib. Sim dengan usia baru sudah di tangan. 

dan.... Markipul mari kita pulang.. Hehe

Kesimpulannya proses perpanjangan SIM di Cibinong tidaklah lama bahkan cepat, jika kita datang pagi~pagi, karena kalau siang antrian semakin panjang dan prosedurnya menurut prinsip First In First Out siapa datang duluan maka diproses duluan.

Ayo perpanjang dan lengkapi kendaraan dan diri kita dengan surat - surat jangan sampe terlambat. (oh)

Tiga Karakter Muslim Sejati

Tiga Karakter Muslim Sejati

Assalamualaikum Wr. Wb

Marilah kita kembali memanjatkan puja dan puji syukur kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas semua nikmat yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala karuniakan kepada kita. Kita selalu membutuhkan karunia Allah, dan Allah selalu memberikannya. Maka kita kudu selalu bersyukur.

Dua nikmat yang terbesar yang wajib kita syukuri adalah nikmat Islam dan iman. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam mengabarkan kepada kita bahwa Islam dan iman merupakan modal utama seseorang untuk masuk surga. Dalam hadis shahih riwayat Imam muslim Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda:

إنه لا يدخل الجنة إلا نفس مسلمة

“Sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali jiwa yang muslim.” (Dalam riwayat lain disebutkan: “tidak akan masuk surga kecuali jiwa yang mukmin.”) Hr. Bukhari & Muslim

Menjadi seorang muslim sejati, tidaklah cukup dengan ucapan; tidaklah cukup dengan klaim saja. Untuk menjadi muslim sejati, setidaknya seseorang harus memiliki tiga karakter.

Pertama adalah Al yakin
Yakin, percaya dan mantap akan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam, dan agama Islam. Tiga hal ini merupakan materi utama yang akan ditanyakan oleh malaikat kepada kita di alam barzah nanti. Di antara sekian banyak masalah, hanya 3 ini saja yang akan ditanya oleh malaikat di alam barzah.

Kedudukan al yakin sangat tinggi di sisi Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Ibnu Qayyim Al Jauziyah dalam kitab-nya Madarijus Salikin, Bab Manzilatul Yakin menyebutkan, beberapa ayat tentang kedudukan yakin. Di antara ayat yang disebut adalah Al-baqarah ayat 4 dan 5. Beliau menyebutkan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala mengkhususkan, hanya mereka orang-orang yang mencapai derajat al-yaqin yang mendapat petunjuk Allah subhanahu wa ta’ala. Allah berfirman:

وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ (٤) أُولَئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Al-Baqarah: 4-5)

Sangat jelas dari ayat itu bahwa cara untuk menjaga hidayah adalah dengan memupuk keyakinan. Tanpa itu, seorang muslim bisa goyah. Banyak kisah menjadi pelajaran. Seseorang telah beriman kepada nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam, kemudian ikut hijrah ke Madinah bersama beliau. Namun ia kemudian goyah oleh kuda peliharaannya di Mekkah. Ia kemudian menyalahkan jalan hijrahnya. Ini musibah.

Yakin itu ada tingkatannya, menurut ulama Abu Bakar Al Wara, yakin itu ada tiga:

a. Al yakin al akhbar
Yakni meyakini seluruh berita informasi yang Allah sampaikan kepada Rasulullah dan risalah yang beliau bawa. Mencakup informasi yang terdapat dalam Al-Quran maupun hadis Rasul Sallallahu Alaihi Wasallam, terkait perkara yang sudah berlalu maupun terkait dengan hal-hal yang belum terjadi. Ini harus kita mantapkan dalam diri kita.

b. Al yakin addalalah
Yakni yakin dan percaya kepada setiap bukti dan dalil yang membenarkan berita-berita tersebut. Yakin terhadap Al-Quran, hadits, dan setiap mukjizat Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam.

c. Yakin al musyahadah
Ini merupakan tingkatan yakin paling tinggi. Hanya tingkatan para wali Allah dari kalangan para sahabat dan ahli ibadah yang mencapai level ini. Al musyahadah adalah tingkatan keyakinan terhadap hal yang ghaib atau tidak tampak, namun seakan-akan dia melihat dengan mata kepalanya sendiri. Keyakinan yang sempurna. Keyakinan para sahabat pernah diungkapkan oleh Amir bin Abdul Qais bahwa seandainya surga dan neraka ditampakkan, mereka tidak akan bertambah keyakinan. Karena keyakinan mereka sudah sempurna tanpa perlu bukti yang kasat mata.

Karakter kedua seorang mukmin sejati adalah al taslim
Yaitu berserah diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Pasrah dan berserah diri kepada Allah, kepada rasulnya kepada agamanya. Allah berfirman:

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ

“Tidak patut bagi seorang mukmin, baik seorang, baik laki-laki maupun perempuan, ketika Allah sudah memutuskan perkara kemudian mereka memiliki pilihan yang lainnya…” (Al-Ahzab: 36).

Itu bukan sifat mukmin sejati. Ketika Allah dan rasulnya memilih warna putih, seorang muslim yang sejati tidak ada pilihan warna yang lain. Mereka tunduk dan patuh kepada Allah dan tunduk patuh pada aturannya. Selaras dengan hal ini, Allah berfirman:

فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

“Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (An-Nisa’: 65)

Namun hari ini kita lihat ada sebagian orang yang mengaku dirinya muslim, ketika mendengar wacana penerapan hukum Allah, dia menjadi orang pertama yang menentang. Dan menyebut itu sebagai paham radikal. “Islam ya Islam tapi jangan sampai kita jadi radikal dan ekstrem.” Ini adalah perkataan orang munafik. Sifat-sifat orang munafik itu tidak ada bedanya sepanjang sejarah.

Karakter muslim sejati yang ketiga, adalah at tadhiyyah atau rela berkorban
Yakni rela berkorban di jalan Allah karena sesungguhnya iman itu menuntut cinta dan cinta itu menuntut pengorbanan. Tidak ada Iman kecuali didasari cinta dan tidak ada cinta kecuali dia harus ada pengorbanan. Imannya Nabi Nuh, cintanya Nabi Nuh, menjadikan Nabi Nuh mampu mewakafkan jiwa dan raganya mewakafkan nafas dan umurnya selama 950 tahun di jalan Allah dalam satu ayat Allah mengabarkan ungkapan Nabi Nuh:

قَالَ رَبِّ إِنِّي دَعَوْتُ قَوْمِي لَيْلا وَنَهَارًا

“Nuh berkata, ‘Ya Tuhanku sesungguhnya aku telah menyeru kaumku malam dan siang’.” (Nuh: 5)

Anda bisa baca ayat selanjutnya. Nuh berdakwah selama itu dan tidak ada yang menyambut. Tetapi ia tidak bosan, lalu pindah pekerjaan. Inilah karakter mukmin yang sempurna. Semoga kita semua memiliki tiga karakter yang telah disebutkan, yakin, berserah, dan rela berkorban.

Pada kalimat terakhir tausiyah singkat ini, marilah kita berdoa agar Allah selalu memupuk keyakinan kita, sehingga kita menjadi orang yang tunduk hati ketika mendengar perintah Allah, dan selanjutnya rela berkorban demi melaksanakan perintah itu.

Empat Anjuran Rosulullah Untuk Menggapai Surga

 
Empat Anjuran Rosulullah Untuk Menggapai Surga 

Assalamualaikum.wr.wb 
Hadirin Jamaah Rohimakumulloh 

 Ketika ada orang yang bertanya kepada kita, bagaimana jalan untuk menggapai surga, tentu kita akan menjawabnya sesuai dengan tuntunan Rasulullah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau telah memberikan beberapa penjelasan, yang akan menghantarkan kita menuju surga Allah subhanahu wata‘ala. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad sebagaimana berikut: 

أَفْشُوا السَّلَامَ، وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ، وَصِلُوا الْأَرْحَامَ، وَصَلُّوا وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ  
Artinya: Sebarkan kedamaian, berikan makanan, bersilaturrahimlah, shalatlah ketika orang-orang tidur, engkau akan masuk surga dengan damai.  

Hadirin Jamaah Rohimakumulloh 
Pertama, orang yang menghendaki untuk masuk surga adalah orang yang menebarkan salam, perdamaian dan kasih sayang. Menebarkan perdamaian bisa diawali dengan member ucapan salam kepada saudara kita, yaitu Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh. Yang artinya keselamatan, rahmat, dan berkah Allah subhanahu wata‘ala semoga tercurahkan untukmu. Lazimnya ucapan salam ini akan dijawab oleh saudara kita dengan jawaban wa’alaikumussalam warahmatullahi wa barakatuh yang artinya bagimu keselamatan, rahmat dan berkah Allah subhanahu wata‘ala. Ucapan tersebut tampak sepele, namun memiliki makna yang mendalam. Imam an-Nawawi dalam Syarah Sahih Muslim menjelaskan bahwa ucapan salam tidak sekadar kata-kata, namun mengandung arti menebarkan perdamaian, kasih sayang dan kerukunan terhadap sesama, baik kepada keluarga, tetangga, maupun terhadap sesama Muslim. Kata salam juga menjadi kunci yang ampuh untuk menghilangkan permusuhan, kebencian, dan kerenggangan di antara sesama. Karena itu, Islam sangat menganjurkan kita untuk saling mengucapkan salam, tujuannya adalah mewujudkan kerukunan dan kedamaian, dan menghilangkan kerenggangan dan permusuhan di antara sesama.  Hadits di atas memberikan pelajaran kepada kita bahwa tidak diperkenankan bagi seorang Muslim untuk membenci dan menghujat sesama Muslim, menyebarkan permusuhan, menebarkan ujaran kebencian dan memutuskan tali persaudaraan. Karena menebarkan permusuhan adalah ciri-ciri dari ajaran syaitan, sebagaimana dalam Al-Qur’an Surat al-Maidah ayat 91, syaitan memiliki tujuan menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara sesama Muslim. 

Hadirin Jamaah Rohimakumulloh 

Kedua, jalan untuk menggapai surga adalah memberikan makanan, Selain kita diwajibkan untuk mengeluarkan nafkah untuk keluarga, atau mengeluarkan zakat atas harta, Nabi menganjurkan kepada kita untuk bersedekah, terutama bagi orang-orang yang membutuhkan. Mengapa memberikan makanan dapat menghantarkan kita menuju surga? Karena orang yang senang memberikan makanan adalah orang yang dekat dengan surga. Sebagaimana riwayat Imam Turmudzi dalam sunan Turmudzi Juz 3 halaman 407 disebutkan: 

السَّخِيُّ قَرِيبٌ مِنَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الجَنَّةِ قَرِيبٌ مِنَ النَّاسِ بَعِيدٌ مِنَ النَّارِ 
Artinya: “Orang dermawan itu dekat dengan Allah, dekat dengan surga, dekat dengan manusia, dan jauh dari neraka.” Imam Al-Ghazali sebagaimana dikutip oleh kitab Faidlul Qadir karya Muhammad al-Munawi, juz 4 halaman 138 menjelaskan, bahwa sikap dermawan merupakan buah dari cinta akhirat, dan tidak berlebihan dalam mencintai dunia fana. Sikap dermawan tumbuh dari penghayatan seseorang tentang iman dan tauhid kepada Allah subhanahu wata‘ala. Sehingga muncul sikap tawakkal dan berserah diri kepada Allah, secara otomatis muncul sikap percaya bahwa Allah adalah pemberi rezeki. Seorang dermawan yakin bahwa orang berbuat baik dengan mensedekahkan sebagian hartanya, Allah pasti akan menggantinya sepuluh kali lipat kebaikan. Berbeda dengan orang yang bakhil, ia adalah orang yang terlalu cinta dunia dan ragu terhadap janji Allah . Karena itu, tempat yang layak bagi seorang dermawan adalah surga, sebaliknya tempat yang layak bagi orang bakhil adalah neraka.

 Jamaah Shalat rahimakumullah,
 
Ketiga, menjalin silaturrahim dan persaudaraan, walaupun hanya dengan ucapan salam. Dalam sebuah riwayat Imam Hakim dalam Kitab Mustadrok Ala Shohihain Juz 2 halaman 563, dengan sanad yang shahih Nabi bersabda:

 ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ حَاسَبَهُ اللَّهُ حِسَابًا يَسِيرًا وَأَدْخَلَهُ الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِهِ قَالُوا: لِمَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: تُعْطِي مَنْ حَرَمَكَ، وَتَعْفُو عَمَّنْ ظَلَمَكَ، وَتَصِلُ مَنْ قَطَعَكَ» قَالَ: فَإِذَا فَعَلْتُ ذَلِكَ، فَمَا لِي يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: أَنْ تُحَاسَبَ حِسَابًا يَسِيرًا وَيُدْخِلَكَ اللَّهُ الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِهِ 

Artinya: Tiga hal yang menjadikan seseorang akan dihisab Allah dengan mudah dan akan dimasukkan ke surga dengan Rahmat-Nya. Sahabat bertanya, bagi siapa itu wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam? Nabi bersabda: Engkau memberi orang yang menghalangimu, engkau memaafkan orang yang mendzalimimu, dan engkau menjalin persaudaraan dengan orang yang memutuskan silaturrahim denganmu. Sahabat bertanya, jika saya melakukannya, apa yang saya dapat wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam? Nabi bersabda: engkau akan dihisab dengan hisab yang ringan dan Allah akan memasukkanmu ke surga dengan rahmat-Nya.   Mengenai pentingnya silaturrahim, terdapat sebuah cerita dari Imam Ashbihani yang termaktub dalam kitab Irsyadul Ibad halaman 94, suatu ketika sahabat duduk di sisi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, Kemudian Nabi bersabda: tidak boleh duduk dengan kami orang yang memutuskan silaturrahim, kemudian seorang pemuda keluar dari halaqoh, pemuda tersebut mendatangi bibinya untuk menyelesaikan sesuatu masalah di antara keduanya, kemudian bibinya meminta maaf terhadap pemuda tersebut. Setelah urusan selesai, pemuda kembali ke halaqoh, kemudian Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: sesungguhnya rahmat Allah tidak akan turun pada suatu kaum, yang di dalamnya terdapat orang yang memutuskan persaudaraan.

  Keempat, menjalankan shalat malam ketika banyak orang telah tidur terlelap. Shalat malam menjadi shalat yang spesial karena dilakukan di waktu banyak orang beristirahat dan lalai dari berdzikir kepada Allah subhanahu wata‘ala. Shalat malam juga menjadi indikasi seseorang jauh dari riya’ dan pamer dalam beribadah, karena di waktu ini banyak orang beristirahat. Sehingga bagi orang yang menjalankan ibadah di waktu malam mendapatkan ganjaran yang lebih, terutama oleh Nabi disabdakan sebagai orang yang akan masuk surga dengan tanpa kesulitan. Nabi juga bersabda:

 “Seutama-utama puasa setelah ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan seutama-utama shalat sesudah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim No. 1163) 

Menebarkan salam dan kedamaian, memberikan makanan, menjalin persaudaraan, dan shalat malam adalah anjuran dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, agar kita dapat menggapai surga dengan tanpa kesulitan dan tanpa banyak rintangan. Jika kita konsisten dan istiqamah dengan anjuran Nabi tersebut, Allah akan memberikan kita pertolongan untuk mengerjakan kebaikan dan menjauhi perbuatan yang kurang menyenangkan, sehingga di akhir hayat kita mendapatkan kematian yang husnul khotimah. Allâhumma  mîn.  Perlu diingat, Nabi yang telah dijamin masuk surga oleh Allah subhanahu wata‘ala selalu giat dalam beribadah kepada Allah subhanahu wata‘ala. Dalam kehidupan di tengah masyarakat, Nabi  selalu baik hati, riang dan sopan terhadap semua orang. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam selalu yang lebih duluan memberikan salam, sekalipun kepada anak-anak dan para sahaya. Nabi selalu memberikan apa yang dimiliki kepada para sahabatnya, walaupun beliau sendiri dalam keadaan kekurangan. Nabi selalu bersilaturrahim dan memaafkan terhadap setiap orang, walaupun terhadap orang yang pernah memusuhinya, dan Nabi selalu menjalankan shalat malam, hingga kedua telapak kaki beliau membengkak. Semoga kita semua dapat mencontoh prilaku dan ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Nasrunminalloh wafathun qorib Wabassirilmukminin Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Menjual aqidah demi urusan dunia yang sesaat.

Bismillah..

Menjual aqidah demi urusan dunia yang sesaat.

Musim pilkades identik dengan perdukunan dan ramalan, sehingga menyekutukan Allah dianggap sepele dan merasa tidak berdosa.

Mendatangi dukun (atau apalah sebutan lainnya, bisa ja berkedok Ustadz/Kiyai, orang pintar, paranormal dll) menjadi syarat wajib, sehingga tidak sedikit yang mendatangi dukun dan rela menggelontorkan sejumlah uang atau benda berharga lainnya sebagai maharnya, mengikuti & memenuhi apa yang disyaratkannya, seperti memasang susuk pengasihan agar dikagumi, sehingga orang simpatik, terpikat hati untuk memilihnya.

Menaati setiap titahnya dan pantang mengingkari larangannya, sehingga seolah-olah kehadiran & takdir Allah dianggap tidak ada dan tidak belaku lagi disaat itu. Na'uzubillah

HUKUM MENDATANGI DUKUN

Menurut Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, bahwa dukun di bagi menjadi dua:

▪ARRAAF
Yaitu orang yang mengaku mengetahui kejadian yang telah lewat, yang bisa menunjukkan barang yang dicuri atau tempat kehilangan sesuatu barang.

▪KAHIN
Yaitu orang yang mengaku mengetahui dan memberitakan hal-hal ghaib yang akan terjadi
Atau sesuatu yang terkandung di hati.

Apabila seseorang bertanya tentang masalahnya kepada dukun dan membenarkannya.
Maka ia telah KAFIR. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah shollahu 'alaihi wasallam:

من اتى كاهنا، او عرفا، فصدقه بما يقول، فقد كفر بما انزل على محمد.

"Barang siapa mendatangi dukun atau peramal, lalu mempercayainya apa yang dia katakan maka dia telah KAFIR dengan apa yang diturunkan kepada Muhammad shalallahu'alaihi wa sallam".
(HR. Ahmad, Abu Daud)

"Barang siapa yang mendatangi peramal lalu menanyakan sesuatu kepadanya. Maka tidak diterima sholatnya dalam 40 hari". (HR. Imam Muslim).

Silaturahim Bersama Muspika Leuwiliang dan Leuwisadeng Dan Kepala Kepala Sekolah

Silaturahim Bersama Muspika Leuwiliang dan Leuwisadeng Dan Kepala Kepala Sekolah.

Leuwiliang 08/10/2019.Dalam rangka menjalin tali silaturahmi diantara pihak sekolah dengan pihak Polsek Leuwiliang dan Muspika Kecamatan Leuwiliang dan Leuwisadeng Kabupaten Bogor, Polsek Leuwiliang Kompol Iman Sudarso, S.E., M.Si, bersama Danramil  & Babinkamtibmas Kecamatan Leuwiliang Kapten H. Tendi pada pagi ini, Selasa (08/10 /2019) melaksanakan sambang sekaligus silaturahmi dengan Kepala Kepala SMA, SMK, MA Negeri dan Swasta se Kecamatan Leuwiliang dan Kecamatan Leuwi Sadeng.

Pada saat sambang dan silaturahmi, KaPolsek Leuwiliang bertemu dan bertatap muka langsung dengan Kepala Sekolah.

Dalam sambutannya Danramil dan babinkamtibmas mengatakan pentingnya pembinaan bersama antara sekolah dan aparat pertahanan dan keamanan dan juga menyampaikan pesan pesan kamtibmas lainnya.

“Kami minta kepada Kepala Sekolah dan seluruh Guru yang ada di muspika  Leuwiliang dan Leuwi Sadeng dapat lebih meningkatkan pengawasan terhadap anak didiknya pada saat jam pelajaran maupun saat jam istirahat.

Dalam sambutan lain kapolsek lewuliang menjelaskan bahwasannya pengawasan terhadap para murid, dilakukan untuk mencegah terpengaruh para pelajar terpengaruh oleh adanya peredaran narkoba dan kenakalan remaja serta permasalahan hukum lainnya.

“Pada dasarnya para pelajar memerlukan perhatian yang lebih karena mereka merupakan generasi penerus yang kelak akan meneruskan tongkat estapet kepemimpinan bangsa dan pada saat ini para pelajar tersebut sedang tumbuh untuk menjadi dewasa sehingga mereka akan mencoba hal hal baru guna mencari jati diri,” katanya.

“Kami sangat berharap, dengan adanya kerja sama yang baik diantara pihak sekolah dengan Muspika Leuwiliang - Leuwisadeng dapat menekan terjadinya kenakalan di kalangan siswa terutama yang ada diwilayah masing masing, dan kami juga minta kepada pihak sekolah agar segera memberikan informasi lebih cepat apabila terjadi ganguan kamtibmas mengenai pelajar di sekolah tersebut,” pungkas beliau.

Di sesi tanya jawab disampaikan beberapa hal terkait kegiatan sekolah. "Kami berharap pertemuan dan silaturahim ini menjadi momen yang baik dalam membina anak didik dan bentuk sinergi antara sekolah dengan pihak hankam TNI dan Polri ." Demikian pintanya Disampaikan Kepala SMA Muhammadiyah Puraseda, Oleh Holidin.

Silaturahim ini diharapkan menjadi kerjasama dan menjadi sarana yang baik bagi wilayah dan pendidikan.

Silaturahim di hadiri oleh lebih dari 25 sekolah SMA SMK MA se Leuwiliang dan Leuwisadeng,l.

"Mudah mudahan silaturahim ini penuh manfaat dan berkelanjutan" pungkas pak.Kapolsek mengakhiri sambutannya.

Pewarta :OH

Pelantikan TM 1 GKHW SMA Muhammadiyah Puraseda sembari Tadabur Alam

oleh-holidin.blogspot.com - Ahad 6 Oktober 2019, ada yang istimewa di Qobilah Jenderal  Sudirman SMA Muhammadiyah Puraseda (SMAPUR) Leuwiliang.

Setelah Pekan Tengah Semester selesai, Dewan Kerabat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (GKHW) SMA Muhammadiyah Puraseda mengadakan Pelantikan Taruna Melati 1 dan Tadabur Alam.

Sebelum pelantikan, para kader HW di uji SKT (Syarat Kenaikan Tingkat) HW atau kalau di Pramuka disebut SKU (Syarat Kecakapan Umum).

SKT sengaja di ujikan di gugus latih Qobilah Jenderal Sudirman SMAPUR, sebagai syarat untuk kenaikan pangkat dan di uji langsung oleh dewan penguji dari Kwarda (Kwartir Daerah) HW Kabupaten Bogor, yaitu Jaenudin dan dari Dewan Sugli Kabupaten Bogor, Ramanda Rizki Fauzan.  Dari 20 peserta tersebut dinyatakan lulus. 

Pada hari Ahad Oktober 2019, peserta dilantik di Perkebunan Teh PTPN VIII  Cianten Herang, sembari peserta melaksanakan tadabur alam. Pemberangkatan tadabur alam dilepas langsung oleh Wakasek Bidang Akademik, Nirmawan, S.Pd.

Sebelum dilantik, kepada peserta diberikan perenungan atau muhasabah tentang ke-HW-an sebagai syarat untuk melengkapi SKT. 
"HW perlu meniru keteladanan Jendral Sudirman yang siap sedia membela bangsa, begitu juga HW yang siap meneruskan Muhammadiyah," demikian pesan pembina dalam muhasabah ke-HW-an. 

Setelah muhasabah selesai, dilanjutkan dengan Out bond Taruna Melati 1, mengelilingi keindahan alam perkebunan teh .

Pelantikan secara seremonial akan dilakukan disekolah SMAPUR yang akan di lantik oleh pembina HW SMAPUR, sekaligus mewakili dari KWARDA HW Kabupaten Bogor.

Dalam kegiatan TM 1 ini Oleh Holidin, S.Kom. Selaku Kepala SMA Muhammadiyah Puraseda berpesan, dengan kenaikan pangkat dari Kerabat ke Taruna Melati 1, mudah-mudahan bisa menjadi pelopor, pelangsung dan penyempurna, serta menjadi kader HW yang berkemajuan.

Kepala Sekolah menambahkan "Alhamdulillah pelaksanaan Taruna Melati 1 GKHW SMA Muhammadiyah Puraseda (SMAPUR) selesai dilaksanakan.

Ucapan Terima kasih kepada bapak dan ibu guru dan semua pihak yang sudah menyempatkan hadir dan membantu pada kegiatan tersebut.

Hizbul Wathan...Jaya .... Jaya ....Jaya....
(oh)

Orang Orang Yang Diinginkan Alloh Berada Dalam Kebaikan

Orang Orang Yang Diinginkan Alloh
Berada Dalam Kebaikan

Di antara manusia ada orang-orang yang Allah inginkan kebaikan padanya. Kita berharap mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang diinginkan oleh Allah untuk mendapatkan kebaikan tersebut. Dan Tentunya kita tidak ingin kita termasuk orang yang Allah kehendaki keburukan ada pada diri kita.

Lalu siapakah orang-orang yang Allah inginkan kebaikan bagi mereka? Berikut ciri-cirinya:

1. Dijadikan ia senantiasa beramal sholih sebelum kematian menjelang.

Disebutkan dalam hadits yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dan lainnya, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إذا أراد الله بعبد خيرا استعمله قيل : ما يستعمله ؟ قال : يفتح له عملا صالحا بين يدي موته حتى يرضي عليه من حوله

“Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah jadikan ia beramal.” Lalu para sahabat bertanya, “Apa yang dimaksud dijadikan dia beramal?” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Dibukakan untuknya amalan shalih sebelum meninggalnya sehingga orang-orang yang berada di sekitarnya ridha kepadanya.”

(Dishahihkan oleh Syaikh Al-AlBani dalam shahih Jami’ no 304.)

2. Dipercepat sanksinya di dunia

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إذا أراد الله بعبده الخير عجل له العقوبة في الدنيا و إذا أراد بعبده الشر أمسك عنه بذنبه حتى يوافي به يوم القيامة

“Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada hamba-Nya, Allah akan segerakan sanksi untuknya di dunia. Dan apabila Allah menginginkan keburukan kepada hamba-Nya,

Allah akan menahan adzab baginya akibat dosanya (di dunia), sampai Allah membalasnya (dengan sempurna) pada hari Kiamat.”

(HR. At-Tirmidzi dan Al Hakim dari Anas bin Malik).

Dishahihkan oleh Syaikh Al- AlBani dalam shahih Jami’ no 308.

Namun kita tidak diperkenankan untuk meminta kepada Allah agar dipercepat sanksi kita di dunia, karena kita belum tentu mampu menghadapinya.

3. Diberikan cobaan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من يرد الله به خيرا يصب منه

“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan, Allah akan memberinya musibah.” (HR. Al-Bukhari).

Cobaan pasti akan menerpa kehidupan mukmin, karena itu merupakan janji Allah. Allah berfirman,

وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الأَمَوَالِ وَالأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ

“Sungguh, Kami akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan kabar gembira bagi orang-orang yang bersabar”.
(QS. Al Baqarah: 155).

Bersabarlah ketika kita mendapatkan cobaan, karena cobaan itu untuk menggugurkan dosa atau mengangkat derajat.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا يَزَالُ الْبَلَاءُ بِالْمُؤْمِنِ أَوْ الْمُؤْمِنَةِ فِي جَسَدِهِ وَفِي مَالِهِ وَفِي وَلَدِهِ حَتَّى يَلْقَى اللَّهَ وَمَا عَلَيْهِ مِنْ خَطِيئَةٍ

“Senantiasa ujian itu menerpa mukmin atau mukminah pada jasadnya, harta dan anaknya sampai ia bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak mempunyai dosa.”
(HR. Ahmad dan At-Tirmidzi, dishahihkan oleh Al-Albani).

4. Dijadikan faham terhadap agama Islam

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين

“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, Allah akan faqihkan ia dalam masalah agama (ini).”
(HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Kefaqihan adalah pemahaman yang Allah berikan kepada seorang hamba. Pemahaman yang lurus tentang Al-Qur’an dan hadits didasari dengan kebeningan hati dan aqidah yang shahih. Karena hati yang dipenuhi oleh hawa nafsu tidak akan dapat memahami Al-Qur’an dan hadits dengan benar.

5. Diberikan kesabaran

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

و ما أعطي أحد عطاء خيرا و أوسع من الصبر

“Tidaklah seseorang diberikan sesuatu yang lebih baik dan lebih luas dari kesabaran.”
(HR Al-Bukhari dan Muslim).

Kesabaran dalam keimanan bagaikan kepala untuk badan. Badan tak akan hidup tanpa kepala, demikian pula iman tak akan hidup tanpa kesabaran.

Untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya amat dibutuhkan kesabaran. Karena iblis dan balatentaranya tak pernah diam dari menyesatkan manusia dari jalan Allah. Allah berfirman,

وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ

“Tidaklah diberikan (sifat-sifat yang terpuji ini) kecuali orang-orang yang sabar, dan tidaklah diberikannya kecuali orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.” (QS. Fushshilat: 35).

Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang Engkau inginkan kebaikan, beri kami kesabaran untuk menjalankan perintah-Mu dan menjauhi larangan-Mu, beri kami kesabaran dalam menghadapi musibah yang menerpa, beri kami kefaqihan dalam agama dan bukakan untuk kami pintu amal shalih sebelum wafat kami.

***
Wallahu'alam. (Oh)

Keadilan dan Pemimpin Yang Adil

IKHTISAR JUMAT, Keadilan dan Pemimpin Yang Adil Bandung, 1 November 2014 "Satu waktu nanti akan tiba atas umatku penguasa s...