13 Penyebab Anak Nakal Dalam Islam dan Dalilnya
Assalamuàlaikum.warohmtullohi wabarokatuh.
Semua orang tua pastinya ingin anaknya menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Namun tidak semua orang tua mampu mendidik dan menjadikannya sebagai anak yang sholeh dan sholehah.
Ada berbagai hal yang menyebabkan anak menjadi nakal dalam Islam. Berikut adalah beberapa penyebab anak nakal dalam Islam:
1. Terlalu dimanjakan
Mendidik anak memang tidak boleh menggunakan kekerasan, tapi harus dengan penuh kasih sayang. Namun, tidak juga diperkenankan untuk mendidik anak dengan terlalu dimanjakan. Sifat manja yang nantinya akan tumbuh justru akan membuat anak menjadi keras kepala dan egois.
Sering kali orang tua juga tidak sadar bahwa kebiasaan yang mereka ajarkan justru membuat anak menjadi manja, misalnya membiasakan untuk memberikan sesuatu ketika anak menangis. Dengan mengajarkan kemandirian, Anda juga mengaplikasikan cara meningkatkan akhlak pada anak.
2. Kurang kasih sayang
Anak yang kurang kasih sayang akan melakukan beberapa kenakalan yang bertujuan untuk mendapatkan perhatian. Berikan anak perhatian yang ia perlukan agar ia tidak melakukan kenakalan. Misalnya dengan menceritakan kisah teladan Nabi Muhammad atau keutamaan Abu Bakar Assiddiq sebelum tidur.
Kegiatan yang mendekatkan diri Anda sebagai orang tua dan anak akan membuat anak merasa diperhatikan dan disayangi.
3. Kurang mengenal agama
Hal pertama yang dilakukan orang tua pada anaknya begitu lahir adalah mengadzaninya. Hal ini jelas menunjukkan bahwa sebagai orang tua harus segera mengenalkan Allah dan Islam kepada anak sejak dini. Anak yang kurang mengenal agama tidak akan mengerti bahwa kenakalan yang ia buat adalah salah sehingga ia akan terus berbuat nakal.
Ajarkan ia untuk mengenal Islam lebih dalam dengan hal-hal sederhana, seperti cara makan Rasulullah, larangan memelihara anjing dalam Islam, dan pahala memelihara kucing. Sebagaimana sabda rasul: “Wahai anak kecil, sebutlah nama Allah (sebelum makan), dan makanlah dengan tangan kananmu, serta makanlah (makanan) yang ada di hadapanmu.“ (H.R. Bukhari)
4. Mendidik terlalu keras
Anak yang dididik terlalu keras akan menjadi keras pula. Ia akan melampiaskan kekesalan yang dipendamnya pada orang lain. Untuk itu, didiklah anak dengan penuh kasih sayang dan kelembutan. Sebagaimana sabda Rasul: “Barangsiapa yang terhalang dari (sifat) lemah lembut, maka (sungguh) dia akan terhalang dari (mendapat) kebaikan.” (H.R. Muslim, no. 2529)
5. Terlalu sering memarahi anak
Jika anak berbuat salah, itu merupakan hal yang wajar. Untuk itulah kita diwajibkan membimbing anak-anak agar mengetahui mana yang benar dan mana yang salah. Memarahi anak sebaiknya dengan cara yang halus sehingga ia mengerti maksud dari kemarahan kita.
Jangan menunjukkan kemarahan yang berapi-api karena akan merusak mentalnya. Sebagaimana sabda Rasul: “Bukanlah orang yang kuat itu (diukur) dengan (kekuatan) bergulat (berkelahi), tetapi orang yang kuat adalah yang mampu menahan dirinya ketika marah.“ (H.R. Bukhari)
6. Memukul
Salah satu hal yang sering dilakukan orang tua ketika marah tanpa mereka sadari adalah memukul. Memukul tidak akan membuat anak mengerti apa kesalahan mereka.
Efek yang timbul justru ketakutan dan rasa marah yang terpendam sehingga berubah menjadi kenakalan. Bahkan Rasul melarang untuk memukul bagian wajah. “Jika salah seorang dari kalian memukul, maka hendaknya dia menjauhi (memukul) wajah.” (H.R. Abu Daud)
Dari Abu Mas’ud al-Badri, dia berkata, “(Suatu hari) aku memukul budakku (yang masih kecil) dengan cemeti, maka aku mendengar suara (teguran) dari belakangku, ‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud!’ Akan tetapi, aku tidak mengenali suara tersebut karena kemarahan (yang sangat). Ketika pemilik suara itu mendekat dariku, maka ternyata dia adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dan beliau yang berkata,
‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud! Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud!’ Maka aku pun melempar cemeti dari tanganku, kemudian beliau bersabda, ‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud! Sesungguhnya Allah lebih mampu untuk (menyiksa) kamu daripada kamu terhadap budak ini,’ maka aku pun berkata, ‘Aku tidak akan memukul budak selamanya setelah (hari) ini.‘” (H.R. Muslim)
Rasul hanya membolehkan memukul anak ketika ia telah berusia 10 tahun, itupun tetap tidak boleh memukul wajah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perintahkanlah kepada anak-anakmu untuk (melaksanakan) shalat (lima waktu) sewaktu mereka berumur tujuh tahun, pukullah mereka karena (meninggalkan) shalat (lima waktu) jika mereka (telah) berumur sepuluh tahun, serta pisahkanlah tempat tidur mereka.“ (H.R. Abu Daud)
7. Tontonan yang salah
Kekuatan media saat ini sangat mempengaruhi perkembangan mental, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Sebaiknya Anda selalu mengawasai dan mengontrol apa yang ditonton anak Anda di televisi.
Tontonan yang salah akan membuat anak mencontoh yang salah. Misalnya tontonan sinetron yang menunjukkan pacaran. Tontonan seperti ini akan menstimulasi otak anak untuk mencontoh pacaran, padahal pacaran dalam Islam dilarang.
8. Teman yang salah
Bukan hanya penyebab internal saja yang menjadi pemicu kenakalan anak. Banyak orang tua yang saat ini tidak peduli dengan pergaulan anaknya.
Pergaulan dalam Islam seharusnya menawarkan pergaulan yang ikut menuntut peran orang tua dalam mengawasi, tapi pada kenyataannya banyak orang tua melepaskan anaknya bermain layaknya anak ayam yang tidak diawasi sama sekali. Padahal bisa saja anak-anak Anda terpengaruh dengan anak lain yang sudah terlanjur nakal.
9. Depresi
Anak yang terlalu tertekan entah karena masalah keluarga atau masalah di sekolah, bisa menjadi anak yang nakal.
Tekanan yang mereka rasakan akan memicu mereka untuk mencari kenyamanan lain, dan salah satunya dengan cara menjadi nakal. Berikan suasana yang nyaman untuk anak Anda di rumah agar mereka terhindar dari depresi. Depresi bukan hanya membuat anak menjadi nakal, tapi juga akan merusak kesehatan fisiknya.
10. Budaya yang salah
Kemajuan teknologi menyebabkan hilangnya batas antar negara dan budaya sehingga semua budaya dengan mudah diserap oleh semua orang di belahan dunia mana pun. Itulah yang saat ini terjadi sehingga anak-anak juga dengan mudah menyerap kebudayaan luar.
Salah satu kebudayan luar yang tidak baik adalah budaya Valentine. Berikan alasan Valentine dilarang dalam Islam. Jelaskan pula hukum berdoa di media sosial jika anak Anda menggunakan media sosial dalam bergaul.
11. Obat-obatan
Banyaknya produk kimia yang tersebar dimana-mana dengan nilai jual berupa manfaat mencerdaskan anak membuat para orang tua beramai-ramai memberikan anak mereka berbagai suplemen. Sayangnya hal ini justru berdampak buruk pada anak. Beberapa anak mengalami perubahan hormon yang dapat memicu perubahan perilaku pula.
12. Komunikasi buruk
Salah satu penyebab kenakalan anak adalah kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak. Sebisa mungkin berikan perhatian dan kasih sayang Anda dengan menyediakan sedikit waktu berkualitas untuk buah hati Anda.
Anak yang sangat jarang berkomunikasi dengan orang tuanya akan merasa tidak dipedulikan sehingga mencari perhatian dengan membuat kenakalan.
13. Faktor ekonomi
Ekonomi keluarga yang kurang baik memungkinkan anak menjadi nakal bahkan melakukan tindakan kriminal. Untuk itulah, orang tua perlu memberikan penjelasan dan bersikap terbuka kepada anak agar mereka mengerti keadaany yang sebenarnya. Tanamkan ilmu tauhid yang kuat pada anak agar ia lebih menerima keadaan.
Demikian beberapa penyebab anak nakal dalam islam patut diketahui oleh orang tua dan lingkungan sekitar.
Nasrunminalloh wafathun qorib wabashshiril mukminin