PEMBAGIAN KARTU PERDANA BELAJAR- IKHTIAR PJJ SMAPUR -

PEMBAGIAN KARTU PERDANA BELAJAR
- IKHTIAR PJJ SMAPUR -

PURASEDA, 3/9/2020. SMAPUR SMA MUHAMMADIYAH PURASEDA Berkolaborasi dan Bersinergi dengan berbagai organisasi lanjutkan ikhtiar dalam mendukung peserta didik agar terus belajar dimasa Pandemi Covid-19 yang belum berakhir.
Kegiatan pembagian Kartu Perdana Belajar diberikan sebagai fasilitas sekolah bagi siswa hasil dari kerjasama dengan penyedia layanan / provider untuk menunjang PROGRAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH / SMAPUR distance learning programe.
Terimakasih bagi pihak provider.. Semoga peserta didik kita bisa terus belajar dengan terus berkarya.

Manusia Lemah - Manusia Kuat - Manusia Lemah & Berubah

Manusia Lemah - Manusia Kuat - Manusia Lemah dan berubah
(Tadabbur Al-Qur'an Surat Rum /30:54)
Bissmillaahirrohmaanirrohiim

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ

Allah-lah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) setelah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang Dia kehendaki. Dan Dia Maha Mengetahui, Mahakuasa.

Sekilas tentang surat ini
Surat Ruum berarti Bangsa Romawi, urutan wahyu diturunkan ke 84, banyak nya ayat 60, termasuk dalam golongan ayat Makiyyah.

Tadabbur Ayat
Pada ayat ke 54 disampaikan perjalanan hidup manusia. Berasal dari sesuatu yang tidak ada arti dan tidak punya daya apa apa yaitu nutfah (wikipedia : zygot) yang merupakan telur yang terbuahi sperma.

Nutfah itu kemudian berkembang menjadi janin dan kemudian lahir sebagaimana diinformasikan dalam Q.S. Al Mu'min / 23  : 12-14 

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ

Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah.

ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ

Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kukuh (rahim).

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik.

Dari kanak kanak manusia kemudian menjadi remaja  beranjak dewasa lalu matang kemudian menjadi manusia yang perkasa dan berkuasa. Setelah itu manusia menginjak usia tua.

Dalam usia tua itu manusia menjadi makhluk yang lemah kembali. Disamping lemah manusia juga mengalami perubahan fisik, diantaranya rambut yang tadinya hitam menjadi uban, kulit menjadi keriput, daya penglihatan,  pandangan dan pendengaran menjadi semakin lemah dan perubahan-perubahan lainnya. Setelah itu manusia pasti mati.
sebagaimana diinformasikan dalam ayat ke 15 surat 23.Al-Mu'minūn : 15 

ثُمَّ إِنَّكُمْ بَعْدَ ذَٰلِكَ لَمَيِّتُونَ

Kemudian setelah itu, sungguh kamu pasti mati.

Demikianlah Allah menciptakan mahluk yang dikehendaki-Nya, yaitu bahwa perjalanan hidup manusia di dunia pada umumnya demikian. Namun Allah dapat menentukan lain, yaitu manusia dapat saja wafat pada usia-usia yang dikehendakiNya sebelum usia tua tersebut.

lalu akan kemana kita selanjutnya, lihat informasi dalam surat  21.Al-Anbiya : 35

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan. Dan kamu akan dikembalikan hanya kepada Kami.

Demikianlah lemahnya manusia di depan Tuhan. Oleh karena itu hendaknya mereka tidak menyombongkan diri, tetapi beriman dan patuh kepada-Nya.

Wallahu'alam. /oh

Pengertian Didaktik Dan Metodik

 A. Pengertian Didaktik Dan Metodik

Didaktik berasal dari kata yunani “didoskein” yang berarti pengajaran atau pembelajaran yaitu aktifitas yang menyebabkan timbulnya kegiatan dan kecakapan baru pada orang lain. Di Indonesia didaktik berarti ilmu mengajar, maka pengertian didaktik mengandung pengertian yang sangat luas, pengertian didaktik akan difokuskan pada bagaimana perlakuan guru dalam proses belajar mengajar tersebut. Mengajar menurut pengertian modern adalah aktivitas guru dalam organisasikan lingkungan dan mendekatkannya kepada anak didik sehingga terjadi proses belajar ( nasution:1935:5)

Metodologi pengajaran agama islam adalah ilmu yang membicarakan cara-cara menyajikan bahan pelajaran agama islam kepada siswa untuk tercapainya tujuan yang telah diterapkan secara efektif dan efesien

Secara garis besar didaktik dibagi menjadi 2, yakni :

1. Didaktik umum

2. Didaktik khusus

Didaktik umum memberikan prinsip-prinsip yang bersifat umum dan berkenaan dengan penyajian bahan pelajar. Diantara prinsip-prinsip pengajaran tersebut : Minat, perhatian, motivasi, appersepsi, lingkungan, individualitas, aktivitas, peragaan, korelasi dan konsentrasi. Prinsip-   prinsip pengajaran berlaku atau seyogianya dapat diterapkan dalam semua bidang study yang diajarkan.

Didaktik khusus membicarakan tentang cara mengajarkan sesuatu mata pelajaran tertentu dimana prinsip-prinsip umum pengajaran juga diterapkan dalam proses belajar mengajar yang dilakukan. Penerapan didaktik khusus sangat diperlukan dalam pengajaran, karena setiap bidang study yang diajarkan memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya, dan guru harus dapat memilih metode apa yang sesuai digunakan dalam kegiatan belajar mengajar bidang study tertentu,hal ini tergantung pada ciri-ciri khas bidang study yang diajarkan disamping memperhatikan faktor-faktor lainnya.

Didaktik khusus juga disebut dengan metodik atau disebut juga metodologi pengajaran.metodik berasal dari bahasa yunani yaitu metodos yang berarti mengajar,menyelidiki,cara melakukan suatu prosedur. Metodik dibagi menjadi 2:  

1. Metodik umum 

2. Metodik khusus(S.Nasution,1982:5)

Metodik umum membicarakan tentang cara-cara mengajarkan suatu jenis pelajaran secara garis besarnya saja.dalam metodik umum tersebut juga dibicarakan beberapa aspek,antara lain:

1. Rencana pelajaran

2. Jalannya pelajaran

3. Sikap dan gaya mengajar(style)

4. Bentuk pengajaran dan metode-metode mengajar

5. Alat dan media yang dipakai,dsb.

 

Metodik khusus membicarakan tentang pengetahuan yang membahas cara-cara mengajarkan suatu jenis materi pelajaran tertentu secara mendetail artinya diuraikan sampai kepada bagian-bagian yang terkecil.


selanjutnya : Ruang Lingkup Metodologi Pembelajaran

MIMPI DALAM PANDANGAN ISLAM

gb. ilustrasi / google

MIMPI DALAM PANDANGAN ISLAM
by: Oleh Holidin

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ. الَّذِينَ آمَنُوا وَكَانُوا يَتَّقُونَ لَهُمُ الْبُشْرَىٰ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ

Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (Yaitu) orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat.” [Quran Yunus: 62-64].

Sejumlah sahabat dan tabi’in menafsirkan ayat ini, firman Allah “kabar gembira” maksudnya adalah mimpi yang baik. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَمْ يَبْقَ مِنَ النُّبُوَّةِ إِلَّا الْمُبَشِّرَاتُ قَالُوا وَمَا الْمُبَشِّرَاتُ قَالَ الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ

Tidak tersisa dari kenabian kecuali al-mubasysyirat (perkara-perkara yang memberikan berita gembira). Para sahabat bertanya: “Apakah al-mubasysyirat itu?”, beliau menjawab: “Mimpi yang baik.” [HR. Bukhari].


Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Apabila usai mengerjakan shalat subuh, beliau menghadap jamaah, terkadang bertanya,

هل رأى أحد منكم البارحة رؤيا

“Apakah ada di antara kalian yang mimpi semalam?” (HR. Muslim).

Di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim, beliau bersabda,

وَالرُّؤْيَا ثَلَاثَةٌ: فَرُؤْيَا الصَّالِحَةِ بُشْرَى مِنَ اللَّهِ، وَرُؤْيَا تَحْزِينٌ مِنَ الشَّيْطَانِ، وَرُؤْيَا مِمَّا يُحَدِّثُ الْمَرْءُ نَفْسَهُ، فَإِنْ رَأَى أَحَدُكُمْ مَا يَكْرَهُ، فَلْيَقُمْ فَلْيُصَلِّ، وَلَا يُحَدِّثْ بِهَا النَّاسَ

Mimpi itu ada tiga macam : (1) mimpi yang baik sebagai kabar gembira dari Allah; (2) mimpi yang menakutkan atau menyedihkan, datangnya dari setan; dan (3) mimpi yang timbul karena bisikan jiwa seseorang. Maka seandainya engkau bermimpi sesuatu yang tidak disenangi, bangunlah, kemudian shalatlah, dan jangan menceritakannya kepada orang lain.”

Sabda beliau yang lain:

الرُّؤْيَا مِنَ اللهِ، وَالْحُلْمُ مِنَ الشَّيْطَانِ

“Ar-Ru’ya itu dari Allah dan al-Hulmu itu dari setan.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam hadits Abu Qatadah radhiyallahu ‘anhu yang dikeluarkan al-Imam Muslim rahimahullahu disebutkan bahwa Abu Qatadah berkata:

كُنْتُ أَرَى الرُّؤْيَا فَتُمْرِضُنِي حَتَّى سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ مِنَ اللهِ، فَإِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مَا يُحِبُّ فَلاَ يُحَدِّثْ بِهَا إِلاَّ مَنْ يُحِبُّ. وَإِنْ رَأَى مَا يَكْرَهُ فَلْيَتْفُلْ عَنْ يَسَارِهِ ثَلاَثًا، وَلْيَتَعَوَّذْ بِاللهِ مِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشَرِّهَا وَلاَ يُحَدِّثْ بِهَا أَحَدًا فَإِنَّهَا لَنْ تَضُرَّهُ…

Aku pernah bermimpi buruk hingga mimpi itu membuatku sakit. Sampai akhirnya aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa mimpi yang baik itu dari Allah. Apabila salah seorang dari kalian bermimpi melihat sesuatu yang disukainya jangan ia ceritakan mimpi tersebut kecuali kepada orang yang dicintainya. Bila yang diimpikan itu perkara yang tidak disukai (mimpi buruk), hendaklah ia meludah sedikit ke kiri tiga kali, berlindung kepada Allah dari kejelekan setan dan dari kejelekan mimpi tersebut, dan jangan ia ceritakan mimpi itu kepada seorang pun. Bila demikian yang dilakukannya niscaya mimpi itu tidak akan memudaratkannya.”

Beliau bersabda,

رُؤْيَا الْمُؤْمِنِ جُزْءٌ مِنْ أَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنَ النُّبُوَّةِ وَهِيَ عَلَى رِجْلِ طَائِرٍ مَا لَمْ يَتَحَدَّثْ بِهَا فَإِذَا تَحَدَّثَ بِهَا سَقَطَتْ ” . قَالَ وَأَحْسَبُهُ قَالَ ” وَلاَ يُحَدِّثُ بِهَا إِلاَّ لَبِيبًا أَوْ حَبِيبًا ”

“Mimpi orang yang beriman adalah satu bagian dari empat puluh bagian kenabian. Dia berada di kaki burung selama tidak diceritakan. Saat diceritakan, maka jatuhlah ia.” Aku menduga beliau bersabda, “Jangan engkau ceritakan mimpi kecuali kepada orang yang berilmu atau yang engkau cintai.” (HR. at-Turmudzi).

Jabir radhiallahu ‘anhu berkata, “Datang seorang Arab dusun menemui Nabi. Ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku melihat dalam mimpiku seakan kepalaku dipukul. Kemudian terluka. Aku pun merasakan sakitnya’. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

لا تحدث الناس بتلاعب الشيطان بك في منامك

“Jangan kau ceritakan kepada siapapun permainan setan terhadap dirimu dalam mimpimu.” (HR. Muslim).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

من تحلَّم بحلم لم يره كلِّف أن يعقد بين شعيرتين ولن يفعل

“Siapa yang mengaku bermimpi sesuatu, padahal dia tidak mengalami mimpi itu maka dia akan dibebani untuk mengikat dua biji gandum, dan dia tidak akan mampu melakukannya.” (HR. Bukhari).

Di antara kabar gembira adalah seseorang yang bermimpi bertemu dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mimpinya. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ رَآنِي فِى الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِي، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لاَ يَتَمَثَّلُ بِي. رواه البخاري (ومسلم)

Siapa yang (bermimpi) melihatku dalam tidur, berarti ia sungguh-sungguh telah melihatku. Sesungguhnya setan tidak akan bisa menjelma menyerupai diriku.” (HR. Bukhari).

Ketahuilah hukum-hukum syariat tidak diambil lewat mimpi. Mimpi bukanlah rujukan dalam menentukan syariat. Dan agama ini telah sempurna setelah wafatnya Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Wallahu'alam. (oh)

I DREAM (religIus - cerDas - kREAtif - Mandiri)


I DREAM 
(religIus - cerDas - kREAtif - Mandiri)
by.: Oleh Holidin
ditulis untuk menginspirasi Akronim 4 Budaya di SMA MUHAMADIYAH PURASEDA

Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan, atau indra lainnya dalam tidur, terutama saat tidur yang disertai gerakan mata yang cepat (rapid eye movement/REM sleep).

Kejadian dalam mimpi biasanya mustahil terjadi dalam dunia nyata, dan di luar kuasa pemimpi. Pengecualiannya adalah dalam mimpi yang disebut lucid dreaming. Dalam mimpi demikian, pemimpi menyadari bahwa dia sedang bermimpi saat mimpi tersebut masih berlangsung, dan kadang-kadang mampu mengubah lingkungan dalam mimpinya serta mengendalikan beberapa aspek dalam mimpi tersebut.

Pemimpi juga dapat merasakan emosi ketika bermimpi, misalnya emosi takut dalam mimpi buruk. Ilmu yang mempelajari mimpi disebut oneirologi.

Mimpi terjadi pada tahap kecepatan pergerakan mata ketika tidur, dimana aktivitas otak tinggi dan seolah-olah dalam keadaan terbangun. Panjangnya mimpi bervariasi, minimal beberapa detik, atau sekitar 20-30 menit. Pendapat mengenai makna mimpi bervariasi berdasarkan waktu dan budaya. Kebanyakan penggemar Teori Freud setuju dengan makna penglihatan dalam mimpi merupakan penampakan dari hasrat dan emosi yang tersembunyi. Beberapa teori lain menunjukkan bahwa mimpi merupakan tahap pembentukan memori, penyelesaian masalah, atau sekadar produk dari aktivasi otak. dinukil dari wikipedia

MIMPI SEBAGAI MOTIVASI
Mari bermimpi... 
Mimpi yang baik tidak harus selalu dalam tidur, mimpi pun dapat terjadi saat sadar. Mimpi ini lah sebagai motivasi berjuang, bertindak dan berencana. Memimpikan sebuah tatanan yang akan menjadi kenyataan merupakan suatu mimpi yang baik dan tidak mesti tertidur memimpikannya.


buatlah mimpi-mimpi saat sadar.
--
Memimpikan sebuah Tatanan organisasi dan generasi yang memiliki kesalihan baik spiritual maupun sosial adalah mimpi yang luar biasa inilah mimpi yang di barengi keinginan sikap RELIGIUS seseorang/ suatu generasi.

--
Memimpikan sebuah Tatanan organisasi dan generasi yang memiliki KECERDASAN. Setidaknya ada empat kecerdasan utama pada diri manusia, yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan spiritual (SQ). dan kecerdasan transendental (TQ). adalah mimpi juga.

--
Memimpikan sebuah Tatanan organisasi dan generasi yang memiliki daya imajinasi, daya cipta atau KREATIVITAS adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan baru, atau menghubungkan ide baru dengan gagasan yang sudah ada. Itupun Mimpi.

--
Memimpikan sebuah Tatanan organisasi dan generasi yang memiliki KEMANDIRIAN, dibutuhkan kompetensi yang mumpuni agar anak / kader kita memiliki kemandirian, dan berdaya saing. Kemandirian merupakan soft competence yang harus dimiliki. lagi lagi ini pun mimpi kita.

Kunci sukses agar memiki kemandirian dan daya saing adalah, pertama harus memiliki kecerdasan yang beragama, kedua harus memiliki mimpi yang besar. Ketiga memiliki kecakapan, baik kemapuan kognitif, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas.

Ayoo.. bermimpi!!

Khutbah Kemerdekaan RI


foto google

Khutbah Kemerdekaan RI

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِاْلاِعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ. أَمَّا بَعْدُ؛ فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.

Kaum Muslimin Yang Terhormat

Dari sekian banyak nikmat dari Allah, swt yang tak terhitung jumlahnya, salah satu nikmat dan rahmat dari Allah,swt yang diberikan kepada manusia adalah kemerdekaan. Hal ini merupakan nikmat yang tidak bisa diukur dengan harta benda. Banyak orang bersedia mengorbankan apapun demi mendapatkan hak untuk merdeka.

Merupakan fakta sejarah yang tidak dapat dipungkiri bahwa peran dan sumbangan para Ulama, peran dan sumbangan para pahlawan serta umat Islam begitu besar dan menentukan dalam perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajah dan meraih kemerdekaan. Betapa kontribusi mereka yang sangat bernilai dimata bangsa ini harus senantiasa dijadikan suatu semangat untuk mengukir prestasi , Saatnya kita menjadikan momentum kemerdekaan ini untuk meneladani perjuangan para ulama’ dan pahlawan negeri ini, meneruskan perjuangan mereka dan membawa kemerdekaan ini menuju kemerdekaan yang totalitas dalam segala arti dan bentuknya.

Berkaitan dengan nikmat kemerdekaan, ada 3 cara untuk mensyukurinya:

1. Dengan hati. Kita mesti yakini bahwa kemerdekaan didapat berkat rahmat dan pertolongan ALLOH SWT.

2. Dengan lisan. Syukur jenis ini dengan mengucapkan hamdalah (Alhamdulillah). Syukur ini tidak saja dilakukan pada saat mendapat nikmat kemerdekaan, tapi setiap kali mendapat nikmat dan berkah dalam kehidupan sehari-hari.

3.Dengan anggota badan. Di sini, kita mesti memanfaatkan kemerdekaan untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah.swt, Mengisi kemerdekaan dengan melakukan amalan-amalan sholeh yang mendatangkan rahmat Allah swt.

Hadirin sidang jama’ah jumat rahimakumullah.

Kalau kita kembali kepada sejarah Islam ,Tidak kurang dari 580 tahun terjadi penjajahan akidah. Bukan hanya akidah yang dijajah, tempatnya pun dijajah. Ka'bah yang digunakan untuk ibadah haji (mentauhidkan Allah) digunakan dan diambil alih oleh orang-orang Arab jahili dengan model ibadah haji yang penuh dengan kemusyrikan. Ka’bah dipenuhi dengan patung-patung- berhala.

Untuk membebaskan Masjidil Haram dari berhala semacam hubbal, latta, uzza dan manat, Allah mengutus Nabi Muhammad. Firman-Nya:

لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آَيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ (ال عمران :164)

“Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Al-Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (Ali Imran: 164)

Diutusnya Rasulullah Saw., dalam usia 40 tahun untuk membebaskan Masjidil Haram tidaklah mudah. Selama 13 tahun Rasulullah berada di kota Makkah menyaksikan patung-patung kemusyrikan memenuhi Ka’bah. Rasul pun hijrah ke madinah menyusun kekuatan. Tahun ke-1, ke-2, ke-4 sampai ke-7 H, Rasul belum mampu menunduk-kan orang musyrik yang menjajah Masjidil Haram, sampai Alquran menggambarkan Rasul beserta orang mu'min hampir merasa putus asa karena mereka tidak juga beriman. Tidak ada jalan lain kecuali menanti pertolongan Allah bagaimana cara memerdekakan Masjidil Haram.

Alquran menggambarkan, Rasul dan orang-orang beriman digoncangkan jiwanya sehingga berkata, “Kapan pertolongan Allah itu datang?”. Rasul sangat menanti beserta orang-orang beriman kapan Masjidil Haram dapat merdeka.

Pada tahun ke-8 H turunlah perintah Allah untuk merebut Masjidil Haram dan ka'bah. Berangkatlah Rasulullah beserta 10.000 tentara dengan strategi perang obor. Setiap tentara membawa obor sebanyak-banyaknya. Lewat tengah malam Makkah dikepung dari segala arah dengan obor dinyalakan. Melihat obor yang begitu banyak, Abu Sufyan ketua orang musyrik waktu itu merasa tak mungkin dapat melawan Islam.

Pada tanggal 17 Ramadhan tahun ke-8 H dengan tanpa perlawanan, tentara Rasul menaklukkan Makkah, merdekalah Masjidil Haram dari tangan orang musyrik. Kendati demikian akidah belumlah merdeka karena orang-orang musyrik masih bebas menyembah berhala di dalamnya.

Tahun ke-9 H merupakan akhir dari peribadahan orang musyrik di Masjidil Haram. Atas perintah Nabi, Ali bin Abi Thalib membacakan pengumuman tentang kemerdekaan akidah, “Mulai tahun ini orang musyrik sudah tidak boleh lagi melaksanakan jenis peribadahan di Masjidil Haram.” Merdekalah akidah pada tahun ke-9 H. Lalu masuk Islamlah orang-orang dengan berduyun-duyun. Dengan demikian perjalanan akidah Islam tidaklah mulus tapi penuh dengan rintangan.

Pada tahun ke-10 H (tahun wafatnya Rasulllah) beliau menerima wahyu, yang berisikan apa yang mesti dilakukan setelah merdeka.

إذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ , وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا , فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا )النصر 1-3)

“Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan, dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong, maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.” (Qs. An-Nashr [110]:3)

Ketika kemerdekaan telah diraih, Allah memerintahkan untuk bertasbih, memuji Allah, beristighfar, dan bertaubat sebab tidak menutup kemungkinan selama memperjuangkan kemerdekaan banyak menyakiti orang, banyak kesalahan-kesalahan yang dilakukan. Selesailah tugas Rasulullah, maka Abu Bakar pun mengerti dan menangis karena dengan selesainya tugas berarti Rasul akan segera kembali kehadirat Allah.

Pelajaran yang dapat kita petik dari sejarah Nabi dalam pembebasan Masjidil Haram tersebut adalah mensyukuri kemerdekaan itu hendaknya dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah dan berinstropeksi terhadap segala kesalahan dan dosa lalu bertaubat jangan mengulangi kesalahan terlebih menambah kekacauan.

Jika mengsyukuri kemerdekaan dengan hura-hura dan dengan kemaksiatan serta dosa, bisa jadi seperti yang pernah dialami kaum mudhor yang digambarkan Allah dalam Alquran:

وَضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَانَتْ آَمِنَةً مُطْمَئِنَّةً يَأْتِيهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِنْ كُلِّ مَكَانٍ فَكَفَرَتْ بِأَنْعُمِ اللَّهِ فَأَذَاقَهَا اللَّهُ لِبَاسَ الْجُوعِ وَالْخَوْفِ بِمَا كَانُوا يَصْنَعُونَ (النحل : 112)

“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rizkinya datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; karena itu Allah merasakan kepada mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat.” (Qs. An-Nahl [16]:112)

Semoga Allah menjadikan kita sebagai hamba yang benar di dalam mengsyukuri segala ni'mat yang Allah berikan kepada kita.

حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ (٩٩)لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلا إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ

Khutbah Ke 2

Materi 1 PAI Kelas XI : Surat An-Nisa’ ayat 59

KD. : AYAT AL-QURAN TENTANG TAAT
IPK : 
- Memahami bacaan dan kandungan ayat
- Memahamin hukum bacaan ayat
- mengambil hikmah/ pelajaran dari ayat tersebut
- menganlisis perilaku yang relevan dengan materi


A.    Ayat – ayat alqur’an tentang taat
a.       Surat An-Nisa’ ayat 59

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu, lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya

-  Kandungan yang terdapat dalam surat An-Nisa’ ayat 59
a. Perintah Allah SWT kepada manusia agar beriman kepada Allah, Rosul dan ulil amri
b. Menyelesaikan masalah perbedaan pendapat dengan mengembalikannya kepada Allah dan Al-Qur’an
c. Penegasan Allah SWT bahwa mengembalikan segala urusan kepada Allah lebih baik daripada mengikuti pendapat manusia.

Tugas penilaian harian (tulisan) : 
1. tulislah ayat ke 59 dari surat An Nisa lengkap dengan syakalnya di buku masing masing.
2. buatlah terjemah perkata dengam cara menulisnya di bawah lapad ayat tersebut.
3. tulislah 5 hukum bacaan yang berbeda pada ayat tersebut.

Tugas penilaian harian (lisan) : 
1. Rekamlah Bacalah ayat ke 59 dari surat an nisa dan kirimkan melalui link di bawah ini.

Wallahu'alam. 
Oleh Holidin

Keadilan dan Pemimpin Yang Adil

IKHTISAR JUMAT, Keadilan dan Pemimpin Yang Adil Bandung, 1 November 2014 "Satu waktu nanti akan tiba atas umatku penguasa s...