Postingan

Tadabur Surat Al-hadid ayat 22

Gambar
Tadabbur Surat Al-Hadid (57) ayat 22 Bacaan Surat 57 Al-Ḥadid : 22 مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ Tidak ada bencana (apa pun) yang menimpa di bumi dan tidak (juga yang menimpa) dirimu, kecuali telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuz) sebelum Kami mewujudkannya. Sesungguhnya hal itu mudah bagi Allah.  Penjelasan Singkat  Ayat ini menerangkan bahwa semua bencana dan malapetaka yang menimpa permukaan bumi, seperti gempa bumi, banjir dan bencana alam yang lain serta bencana yang menimpa manusia, seperti kecelakaan, penyakit dan sebagainya telah ditetapkan akan terjadi sebelumnya dan tertulis di Lauḥ Maḥfuz, sebelum Allah menciptakan makhluk-Nya.  Hal ini berarti tidak ada suatu pun yang terjadi di alam ini yang luput dari pengetahuan Allah dan tidak tertulis di Lauḥ Maḥfuz.  Keimanan bahwa menetapkan segala sesuatu yang akan terjadi itu adala...

PELAKSANAAN DAN CARA SHALAT IDUL FITRI

PELAKSANAAN DAN CARA SHALAT IDUL FITRI Waktu dan Tempat Shalat ‘Id Shalat Idul Fitri dikerjakan setelah matahari terbit dan berketinggian dua kali panjangnya penggalah (kurang lebih 6 m), sedangkan shalat Idul Adha setelah matahari meninggi kurang lebih satu penggalah (yaitu setelah lewat sekitar setengah jam sejak terbitnya). Jadi waktu shalat Idul Fitri dan Idul Adlha itu sama dengan waktu salat dluha. Dasarnya adalah: عَنْ جُنْدُبٍ قَالَ كَانَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي بِنَا اْلفِطْرَ وَالشَّمْسُ عَلَى قيدِ رَمْحَيْنِ أَوِ اْلأَضْحَى عَلَى قِيْدِ رَمْحٍ. [أخرجه أحمد]. Artinya: Diriwayatkan dari Jundub (dilaporkan bahwa) ia berkata: Adalah Nabi saw melakukan shalat Idul Fitri bersama kami ketika matahari setinggi dua penggalah dan Idul Adlha ketika matahari setinggi satu penggalah. [HR. Ahmad]. Shalat Id diselenggarakan di lapangan, tidak di masjid, kecuali kalau hari hujan yang tidak memungkinkan melaksanakan shalat Id di lapangan.  Hal ini sesuai denga...

Macam-Macam Fawatihus Suwar dalam Al-Quran

Gambar
Fawatihus Suwar dalam Al-Quran Al-Quran terdiri dari 114 surah. Setiap surah di dalam al-Quran dimulai atau diawali dengan berbagai macam bentuk kalimat. Di dalam ulum al-quran, pembahasan mengenai awal atau pembuka surah al-Quran dinamakan dengan fawatihus suwar fawatihus suwar (فواتح السور) terbentuk dari dua kata, yaitu fawatihun (فواتح) dan suwarun (سور).  Fawatihun (فواتح) adalah bentuk jama dari mufrad fatihun ( فاتح) yang artinya adalah pembuka. Sedangkan suwarun (سور) adalah bentuk jama dari mufrad suratun (سورة).  Dari arti dua kata pembentuk tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa fawatih as-suwar adalah pembuka-pembuka atau awal dari surah-surah al-Quran. Ulama sepakat bahwa Allah Swt. mengawali sebuah surah di dalam al-Quran dengan salah satu dari sepuluh macam kalam yang berbeda. Kesepuluh macam kalam tersebut adalah الثناء (pujian), حروف التهجي (huruf hijaiyyah), النداء (panggilan), الجمل الخبرية (kalimat berita), القسم (sumpah), الشرط (syarat), ال...

Bacaan Gharib dalam al-Quran

Gambar
Bacaan Gharib dalam al-Quran Bacaan Gharib Gharib secara bahasa berarti suatu hal yang istimewa, berbeda dari yang lain. Terdapat beberapa bacaan gharib dalam al-Quran menurut Imam Hafs. Tulisan kali ini akan membahasnya secara singkat dan jelas. Adanya tulisan ini diharapkan dapat membantu pembaca untuk memperhatikan ayat-ayat berikut saat membaca al-Quran. Macam-macam bacaan bacaan Gharib dalam al-Qur’an 1. Imalah Bacaan gharib pertama adalah Imalah. Imalah secara bahasa berarti cenderung atau belok. Dalam istilah Qiraat, Imalah berarti sedikit membunyikan fathah ke arah kasrah (setengah kasrah dan setengah fathah). Sehingga bunyinya menjadi e. Menurut Imam Hafs, hanya ada satu bacaan yang dibaca Imalah. Yaitu pada Surat Hud Ayat 41. وَقَالَ ارْكَبُوْا فِيْهَا بِسْمِ اللهِ مَجْرَىهَا وَمُرْسَىهَا Pada dasarnya, setiap Alif yang berharakat Fathah dibaca a. Namun, khusus pada lafadz مجرىَها dibaca e sehingga bunyinya menjadi “majreehaa”. 2  Isymam Secara istilah Isymam,...

Teks MC PEMBUKAAN SMARTTREN KIDS SMAPUR

Gambar
Teks MC PEMBUKAAN  SMARTTREN KIDS SMAPUR SMA MUHAMMADIYAH PURASEDA Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ . أَمَّا بَعْدُ - Yang terhormat, Bapak Kepala Sekolah SMA MUHAMMADIYAH PURASEDA - Yang terhormat, bapak/ibu guru dan seluruh staf SMA MUHAMMADIYAH PURASEDA - Serta teman-teman peserta  SMARTTREN KIDS SMAPUR  -  SMA MUHAMMADIYAH PURASEDA yang berbahagia. Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya untuk Allah SWT yang berkat izin-Nya, kita dapat bertemu lagi dengan bulan Ramadhan tahun ini. Sungguh nikmat yang sangat besar karena kita masih diberi kesempatan untuk kembali mengejar pahala dan memohon ampunan kepada-Nya. Tentu...

Keutamaan bulan Ramadan

Gambar
Keutamaan bulan Ramadan ○Bulan ampunan ○Bulan penyucian jiwa ○Bulan yang mengajarkan pentingnya saling memberi, membantu, dan menciptakan kebersamaan ○Bulan yang mengajarkan pengendalian dalam makan ○Bulan yang mengajarkan kesederhanaan ○Bulan yang diberkahi oleh Allah Hadis terkait keutamaan bulan Ramadan Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadan dengan penuh kesadaran iman dan pengharapan (terhadap Allah) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu”.  Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa berpuasa pada bulan Ramadan, karena penuh keimanan dan mengharap ridha Allah maka dosa-dosa yang telah lalu akan diampuni”.  Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seseorang kamu berbuka, maka hendaklah ia berbuka dengan sebiji kurma, jika tidak ada kurma, minumlah air karena air itu membersihkan”.  Keutamaan lainnya bulan Ramadan  ○Bulan turunnya Al-Qur'an ○Bulan dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka ○Terdapat Malam Lailatul Qadar ○Wakt...

doa Nabi untuk Aisyah dan Umatnya

٧ - لَمّا رأَيْتُ مِن النَّبيِّ ﷺ طِيبَ نفسٍ قُلْتُ يا رسولَ اللهِ ادعُ اللهَ لي فقال: (اللَّهمَّ اغفِرْ لِعائشةَ ما تقدَّم مِن ذنبِها وما تأخَّر ما أسرَّتْ وما أعلَنَتْ) فضحِكَتْ عائشةُ حتّى سقَط رأسُها في حِجْرِها مِن الضَّحِكِ قال لها رسولُ اللهِ ﷺ: (أيسُرُّكِ دعائي)؟ فقالت: وما لي لا يسُرُّني دعاؤُكَ؟ فقال ﷺ: (واللهِ إنَّها لَدعائي لِأُمَّتي في كلِّ صلاةٍ) الراوي: عائشة أم المؤمنين • ابن حبان، صحيح ابن حبان (٧١١١) • أخرجه في صحيحه • أخرجه البزار كما في ((كشف الأستار)) للهيثمي (٢٦٥٨)، واللالكائي في ((شرح أصول الاعتقاد)) (٢٧٥٦) باختلاف يسير، والحاكم (٦٧٣٨) بنحوه (اللَّهمَّ اغفِرْ لِعائشةَ ما تقدَّم مِن ذنبِها وما تأخَّر ما أسرَّتْ وما أعلَنَتْ) Aisyah radhiyallahu anha mengatakan, Wahai Rasulullah berdoalah untukku.’ Beliau pun berkata, اللَّهمَّ اغفِرْ لِعائشةَ ما تقدَّم مِن ذنبِها وما تأخَّر ما أسرَّتْ وما أعلَنَتْ “Ya Allah ampunilah Aisyah dosa-dosanya yang telah lalu dan yang akan datang, yang sembunyi-sembunyi dan terang-terangan.’ Maka Aisyah tertawa hingga kepalanya tertundu...