Tampilkan postingan dengan label CARA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label CARA. Tampilkan semua postingan

TATA CARA SHALAT JENAZAH

TATA CARA SHALAT JENAZAH
Hukum shalat jenazah adalah fardhu kifayah, artinya apabila telah dikerjakan oleh sebagian kaum muslimin, maka bagi yang lain gugur kewajibannya namun apabila tidak satupun yang melakukannya maka seluruhnya berdosa.

Syarat sahnya shalat jenazah sama dengan shalat pada umumnya, yaitu suci badan dari najis dan hadats, tempat dan pakaian bersih dari najis dan kotoran serta menutup aurat.

Adapun tata cara / kaifiyah yang di contohkan a.l.: 

1.Shalat jenazah dilakukan sebanyak empat kali takbir.
2.Shalat jenazah dapat dilakukan sendiri-sendiri dan lebih utama dilaksanakan secara berjamaah.
3.Adapun tata cara shalat jenazah adalah sebagai berikut :

a. Apabila mayitnya laki-laki Imam berdiri sejajar 
    dengan kepala mayit.
b. Apabila mayitnya wanita, imam berdiri di bagian 
    tengahnya (perut/lambung).
 c. Makmum berdiri di belakang imam. Disunnahkan 
     untuk berdiri tiga shaf (barisan) atau lebih.

Rasulullah     Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ ثَلَاثَةُ صُفُوفٍ فَقَدْ أَوْجَبَ
Barangsiapa yang menyalatkan jenazah dengan tiga shaf, maka sesungguhnya dia diampuni.
 [HR At Tirmidzi]

d. Bacaan yang dibaca antara lain :

1)SETELAH TAKBIR PERTAMA MEMBACA SURAT AL FATIHAH DAN SHALAWAT ATAS NABI
SURAT AL FATIHAH

اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
اَ لْـحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ -اَلرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ  -مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ - إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ
 اِهْدِنَا الصِّرٰطَ الْمُسْتَقِيْمَ  -صِرٰطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآ لِّيْنَ

A‘ūżu billāhi minasy syaiṭānir rajīm
Bismillāhir raḥmānir raḥīm  - Alḥamdulillāhi Rabbil ‘ālamīn - Ar-raḥmānir raḥīm –
Māliki yaumid dīn - Iyyāka na‘budu wa iyyāka nasta‘īn - Ihdinaṣ ṣirāṭal mustaqīm  -
ṣirāṭal lażīna an‘amta ‘alaihimgairil magḍūbi ‘alaihim wa laḍ ḍallīn.

“Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk –Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang – Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, –  Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, –  Yang menguasai hari pembalasan.–  Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan – Tunjukilah kami jalan yang lurus, –  (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

SHALAWAT ATAS NABI

اَلّٰلهُمَّ صَلِّ عَلى مُحَمَّدٍ وَعَلى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلى اِبْرَاهِيْمَ وَآلِ اِبْرَاهِيْمَ, وَبَارِكْ عَلى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلى اِبْرَاهِيْمَ وَآلِ اِبْرَاهِيْمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Allāhumma ṣalli ‘alā Muḥammad – wa ‘alā āli Muḥammad –  kamā ṣallaita ‘alā ibrāhīm –
wa āli ibrāhīm – wa bārik ‘alā Muḥammad wa āli Muḥammad – kamā bārakta ‘alā ibrāhīm –
wa āli ibrāhīm – innaka ḥamīdum majīd .

“Ya Allah, limpahkanlah kemurahanMu kepada Muhammad dan keluarganya, sebagaimana telah Engkau limpahkan kepada Ibrahim dan keluarganya. berkahilah Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberkahi pada Ibrahim dan keluarganya. Sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha Terpuji dan Maha Mulia”.

2)SETELAH TAKBIR KEDUA MEMBACA DOA UNTUK JENAZAH

اَلّٰلهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مُدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وَ ثَّلْجٍ وَبَرَدٍ
وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ
وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَأَهْلًا خَيْرًا مِنْ أَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَ قِهِ فِتْنَةَ الْقَبْرِ وَ عَذَابَ النَّارِ

Allāhummagfirlahu warḥamhu wa‘ā fihi wa‘fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wa wasi‘ mudkhalahu wagsilhu bimāin waṡ ṡaljin wabaradin
wa naqqihi minalkhaṭāyā kamā yunaqqaṡ ṡaubul abyaḍu minad danasi
wa abdilhu dāran khairan min dārihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa qihi fitnatal qabri wa ‘żābannār.

“Wahai, Allah! Berilah ampunan baginya dan rahmatilah dia. Selamatkanlah dan maafkanlah ia. Berilah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya, mandikanlah ia dengan air, es dan salju. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya, keluarga yang lebih baik dari keluarganya semula, isteri yang lebih baik dari isterinya semula. Masukkanlah ia ke dalam surga, lindungilah dari adzab kubur dan adzab neraka.”

3)SETELAH TAKBIR KETIGA MEMBACA DOA
اَلّٰلهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَصَغِيْرِنَا وَ كَبِيْرِنَا وَذَ كَرِنَا وَأُنْثَانَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا
اَلّٰلهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى الْإِسْلَامِ وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى الْإِ يْمَانِ
اَلّٰلهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تُضِلَّنَا بَعْدَهُ

Allāhummagfir liḥayyinā wamayyintinā waṣagīrinā wakabīrinā wa żakarinā wa unṡānā wa syāhidinā wagā-ibinā
Allāhumma man ahyaitahu minna fa aḥyihi ‘alal islāmi waman tawaffaitahu minna fa tawaffahu ‘alal īmāni
Allāhumma lātaḥrimnā ajrahu walā tuḍillanā ba‘dahu.

“Ya Allah ampunilah kami, baik yang masih hidup maupun yang telah mati, yang kecil maupun yang besar, laki-laki maupun perempuan, yang tampak maupun yang tidak tempak,
Ya Allah siapa yang Engkau hidupkan dari kami maka hidupkanlah dia di atas Islam. Dan siapa yang engkau wafatkan maka wafatkanlah dia di atas Iman.
Ya Allah janganlah Engkau halangi kami akan pahalanya dan janganlah Engkau sesatkan kami sepeninggalnya.”

4)SETELAH TAKBIR KEEMPAT MEMBACA SALAM

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalāmu’alaikum waraḥmatullāhi wa barakātuh(u)

CATATAN:
Selain urutan di atas shalat jenazah dapat pula dilakukan dengan cara sebagi berikut :

1)SETELAH TAKBIR PERTAMA MEMBACA SURAT AL FATIHAH

2)SETELAH TAKBIR KEDUAMEMBACA SHALAWAT ATAS NABI

3)SETELAH TAKBIR KETIGA MEMBACA DOA UNTUK JENAZAH

اَلّٰلهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ ....   

4)SETELAH TAKBIR KEEMPATMEMBACA DOA KEMUDIAN DIAKHIRI DENGAN SALAM

اَلّٰلهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَصَغِيْرِنَا وَ كَبِيْرِنَا وَذَ كَرِنَا وَأُنْثَانَا  ....

MEMBACA SALAM

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Assalāmu’alaikum waraḥmatullāhi wa barakātuh(u)

BAGAIMANA JIKA JENAZAHNYA ADALAH ANAK-ANAK ?

Apabila jenazahnya adalah anak-anak maka setelah membaca

اَلّٰلهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلَا تُضِلَّنَا بَعْدَهُ

“Allāhumma lātaḥrimnā ajrahu walā tuḍillanā ba‘dahu”   

Maka ditambah dengan doa  

اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ لَنَا سَلَفًا وَ فَرَطًا وَأَجْرًا

" Allāhummaj 'alhu lanā salafan wa faraṭan wa ajran“
“Ya Allah jadikanlah dia tabungan, pendahulu dan pahala untuk kami”

Sumber bacaan :
1.Himpunan Putusan Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah

Keadilan dan Pemimpin Yang Adil

IKHTISAR JUMAT, Keadilan dan Pemimpin Yang Adil Bandung, 1 November 2014 "Satu waktu nanti akan tiba atas umatku penguasa s...