Tampilkan postingan dengan label Materi Ringkas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi Ringkas. Tampilkan semua postingan

Doa Meminta Perlindungan dari Musibah

Doa Meminta Perlindungan dari Musibah
Sahabat sekalian... 
Kembali hati ini berduka menyaksikan saudara-saudara seiman dan setanah air tertimpa bencana. Tidak bisa kaki ini ikut melangkah ke sana. Harta pun tidak seberapa. Hanya bisa diri ini menggoreskan sebaris kata, yang tak ubahnya sebatas asa yang melipur lara sesaat.

Bencana yang melanda di penghujung tahun ini datang bersahutan, mulai dari erupsi Gunung Semeru, banjir yang menerjang Lombok Barat, Manado, Makassar, dan gempa bumi yang mengguncang NTT.

Musibah adalah sunnatullah jangan sampai musibah yang menyapa melupakan kita dari melangitkan doa kepada Rabb pemilik musibah. Panjatkan doa, rayulah Dia, agar Allah mengakhiri musibah yang kita alami, mencatat kesabaran kita sebagai pemberat timbangan, dan mengganti apa yang hilang dari kita dengan yang lebih baik.

Doa Meminta Perlindungan dari Musibah
Abu Hurairah radhiyallahu anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda,

تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ جَهْدِ الْبَلَاءِ وَدَرَكِ الشَّقَاءِ وَسُوءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ

“Pintalah perlindungan Allah dari musibah yang memayahkan, kesengsaraan yang menderitakan, takdir yang buruk, dan cacian musuh.” (HR. Al-Bukhari No. 6242)

Ibnu Baththal rahimahullah menjelaskan,
“Musibah yang memayahkan adalah apa yang menimpa seseorang berupa kesulitan yang amat, yang terlalu berat untuk ia pikul, dan ia tidak sanggup menolaknya.” (Fathu al-Bari Syarhu Shahih al-Bukhari, Ahmad bin Ali bin Hajar al-Asqalani, 11/139)

Doa di atas sering sekali Nabi panjatkan dan sejatinya beliau mengajarkan doa tersebut kepada kita.

Sudah selayaknya kita mencontoh beliau dengan turut melantunkan doa,

A-ūżu billāhi min jahdil balā-i wa darakisy syaqā-i wa sū-il qaḍā-i wa syamātatil a‘dā-i

Itulah segores pena beberapa tuntunan Islami dalam menyikapi musibah yang datang sehingga sikap yang tepat ini dapat meneguhkan kita.

Semoga tulisan ringan ini melipurkan lara dan memberikan kekuatan kepada kita orang yang beriman kepada Allah ketika menghadapi musibah.

Terakhir, mari kita mendoakan saudara-saudara kita yang sedang mendapatkan musibah agar mendapatkan ketabahan. Aamiin. (/oh)

Keadilan dan Pemimpin Yang Adil

IKHTISAR JUMAT, Keadilan dan Pemimpin Yang Adil Bandung, 1 November 2014 "Satu waktu nanti akan tiba atas umatku penguasa s...