Keutamaan shalat sunnah rawatib
Keutamaan shalat sunnah rawatib
(disampaikan dalam kajian dhuha, SMA Muhammadiyah Puraseda.)
Sumber : Bulughul Maram karya Ibnu Hajar Al-‘Asqalani-Kitab Shalat
Pembuka
Dalam sehari semalam Allah wajibkan solat sebanyak 5 waktu dengan jumlah seluruh waktu 17 rakaat. subuh, juhur, ashar, magrib, dan isya.
ternyata selain salat yang wajib tersebut, ada tuntunan baginda SAW yang dikenal salat tathawu/nafilah baik yang mengiringi atau membersamai salat wajib atau tidak. Salat yang membersamai salat wajib, baik sebelum atau sesudah nya disebut RAWATIB.
Salat Rawatib
بَابُ صَلاَةُ التَّطَّوُّع
Bab Shalat Tathawwu’ (Shalat Sunnah)
Shalat Sunnah Rawatib 12 Rakaat dalam Sehari Semalam berdasar pada Hadits 7/356
عَنْ أُمِّ حَبِيبَةَ أُمِّ المُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا قَالَتْ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: «مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشَرَةَ رَكْعَةً فِي يَومٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ». رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
وَفِي رِوَايَةٍ: «تَطَوُّعاً».
Dari Ummu Habibah, Ummul Mukminin radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barang siapa melakukan shalat dua belas rakaat dalam sehari semalam niscaya dibangunkan sebuah rumah baginya di surga.” (HR. Muslim. Dalam suatu riwayat disebut, “Shalat tathawwu’, shalat sunnah”). [HR. Muslim, no. 728, 101]
Hadits 8/357
وَلِلتِّرْمِذِي نَحْوُهُ، وَزَادَ: «أَربَعاً قَبلَ الظُّهْرِ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ المَغْرِبِ، وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ العِشَاءِ، وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلاَةِ الْفَجْرِ».
Menurut riwayat At-Tirmidzi ada hadits yang semisal dengannya dengan tambahan, “Empat rakaat qabliyah Zhuhur, dua rakaat bakdiyah Zhuhur, dua rakaat bakdiyah Maghrib, dua rakaat bakdiyah Isyak, dan dua rakaat qabliyah Shubuh.” [HR. Tirmidzi, no. 415 dan An-Nasai, 3:262]
Keutamaan Hadits
Hadits ini menunjukkan besarnya pahala bagi orang yang mengerjakan shalat sehari semalam sebanyak 12 rakaat. Amalan ini menjadi sebab masuk surga dan selamat dari neraka, tentu dengan mengerjakan yang wajib dan meninggalkan yang haram pula.
Dua belas rakaat yang dimaksud adalah:
empat rakaat qabliyah Zhuhur, dua rakaat bakdiyah Zhuhur, dua rakaat bakdiyah Maghrib, dua rakaat bakdiyah Isyak, dan dua rakaat qabliyah Shubuh.
Sebagaimana hal ini dirinci dalam hadits riwayat An-Nasai dan Tirmidzi. Itulah yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana disebutkan dalam hadits Aisyah dan Ibnu ‘Umar. Maka di sini terlihat bergabunglah antara qaul (ucapan) dan fi’il (perbuatan) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Jika 12 rakaat rawatib digabung dengan 11 rakaat shalat malam dan 17 rakaat shalat fardhu, maka dalam sehari dikerjakan 40 rakaat. Siapa yang menjaganya, maka dia memiliki kebaikan dan keutamaan yang banyak, ini tentu dianugerahkan pada yang cepat memenuhi panggilan dan membuka pintu ketika diketuk rutin setiap sehari semalam 40 kali.
Shalat sunnah (tathawwu’) ada dua macam: yang disunnahkan berjamaah dan yang disunnahkan tidak berjamaah; ada yang masuk dalam shalat sunnah rawatib, ada yang bukan rawatib.
Shalat rawatib ada dua macam: shalat rawatib muakkad dan shalat rawatib ghairu muakkad seperti empat rakaat qabliyah ‘Ashar.
Semoga Allah berikan keberkahan waktu bagi kita untuk menjaganya.
Wallahu'alam (oh/)
Komentar