Tampilkan postingan dengan label maha kaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label maha kaya. Tampilkan semua postingan

ALLLAH MAHA MEMBERIKAN KEKAYAAN DAN KECUKUPAN | Tadabbur Ayat surat 53 An-Najm : 48)

ALLLAH MAHA MEMBERIKAN KEKAYAAN DAN KECUKUPAN | Tadabbur Ayat  surat 53 An-Najm : 48)

Ada yang menarik perhatian saat membaca surat an Najm (bintang) surat yang tergolong Makiyah, terdapat di juz 27 terdiri dari 62 ayat. An-najm surat yang Allah turunkan sebelum Nabi berhijrah ke Madinah. Dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَجَدَ بِالنَّجْمِ، وَسَجَدَ مَعَهُ المُسْلِمُونَ وَالمُشْرِكُونَ وَالجِنُّ وَالإِنْس

“Sesungguhnya Nabi sujud (ketika membaca) surat An-Najm. Maka orang-orang muslim, musyrik, golongan jin dan manusia ikut sujud bersama beliau.”(H.R. Bukhari no. 1071)

Tujuan diturunkannya surat An-Najm adalah untuk membantah tuduhan yang diarahkan kepada Nabi. Pasalnya, yaitu orang-orang kafir menuduh bahwa Nabi telah membuat-buat Al-Qur’an. Mereka mengatakan Al-Qur’an bukanlah firman Allah.

Yang menarik perhatian saya di surat ini adalah setelah Allah menerangkan di ayat 44-47 bahwa Allah lah yang menghidupkan kita dari awal kemudian Allah  juga yang mematikan kemudian Allah akan kembali menghidupkan kita tatkala di padang mahsyar dan semua urusan termasuk kehidupan dan kematian kembali kepada Allah . Dan  Allah juga yang menciptakan laki-laki dan wanita berpasang pasangan dari semenjak Nabi Adam ‘alaihissalam dan Hawa kemudian anak keturunannya pun berpasang pasangan kemudian beranak pinak semua itu Allah ciptakan dari air mani yang dipancarkan. Dan Allah lah yang menetapkan terjadinya hari kebangkitan setelah kematian dan perkara tersebut kembalinya juga kepada Allah. 

Dan itu semua adalah penjelasan dari ayat ke 42  وَاَنَّ اِلٰى رَبِّكَ الْمُنْتَهٰىۙ, “Dan sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahannya (segala sesuatu). 

Tawa dan tangisan, kehidupan dan kematian, dan hari kebangkitan semua perkaranya kembali kepada Allah.

Kemudian semakin menarik di ayat 48, dimana Allah berfirman وَأَنَّهُ هُوَ أَغْنَىٰ وَأَقْنَىٰ
"dan sesungguhnya Dialah yang memberikan kekayaan dan kecukupan".

Allah menyebutkan perkara yang bertolak belakang tawa dan tangis, hidup dan mati, laki-laki dan perempuan, kaya dan miskin semuanya yang menentukan adalah Allah. 

Jika kita tahu bahwasanya kekayaan dan kemiskinan yang menentukan adalah Allah  maka jika sudah berusaha namun tidak bisa kaya maka semua itu Allah  lah yang mengaturnya, kalaupun berusaha kemudian berhasil kaya maka itu juga Allah yang mengaturnya, semua urusan kembali kepada Allah.

Adapun  makna اَقْنٰىۙ  maka terdapat dua penafsiran, ada yang mengatakan  اَقْنٰىۙ  adalah menjadikan miskin, ada yang mengatakan maknanya adalah  الاِقتِنَاء  yaitu selain kaya dia juga memiliki barang-barang dan aset-aset yang dia miliki yang tidak perlu untuk dia jual maksudnya Dialah Allah yang menjadikan seseorang kaya dan bahkan berlebihan dalam kekayaannya.

Allah yang memberikan kekayaan atau kemiskinan bagi orang yang dikehendaki-Nya di antara hamba-Nya, sesuai dengan kesanggupan dan usaha masing-masing. 

Ayat ini menunjukkan kekuasaan yang sempurna, bahwa nutfah (setetes mani) adalah sesuai bagian-bagiannya menurut kenyataan. Dari nutfah ini Allah jadikan bermacam-macam anggota, tabiat yang berlain-lainan, laki-laki atau perempuan, maka tidak ada orang yang mengaku dapat membuatnya, sebagaimana tidak ada yang mengaku menjadikan langit dan bumi selain Allah. 

Allah berfirman dalam surat 31.Luqmān : 25
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ ۚ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ ۚ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ

Dan sungguh, jika engkau (Muhammad) tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah" Katakanlah, "Segala puji bagi Allah" tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.

Dan dijelaskan pula bahwa Allah berfirman dalam surah al-Qiyamah/75: 36-40) "Apakah manusia mengira, dia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)? Bukankah dia mulanya hanya setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian (mani itu) menjadi sesuatu yang melekat, lalu Allah menciptakannya dan menyempurnakannya, lalu Dia menjadikan darinya sepasang laki-laki dan perempuan. Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati?.

Demikian semoga Allah SWT senantiasa berikan kekayaan dan kecukupan kepada kita dalam rangka beribadah dan berjuang di jalan Nya.

Wallahu'alam (/oh)

Keadilan dan Pemimpin Yang Adil

IKHTISAR JUMAT, Keadilan dan Pemimpin Yang Adil Bandung, 1 November 2014 "Satu waktu nanti akan tiba atas umatku penguasa s...