Tampilkan postingan dengan label kajian. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label kajian. Tampilkan semua postingan

Waktu Pencatatan Takdir Tahunan

Kultum Untuk Hari Ke 19:
Waktu Pencatatan Takdir Tahunan

Di antara maksud lailatul qadar adalah waktu penetapan atau pencatatan takdir tahunan. Adapun keyakinan seorang muslim terhadap takdir, ia harus meyakini bahwa Allah mengetahui takdir hingga masa akan datang, Dia mencatat takdir tersebut, yang Dia tetapkan pasti terjadi, serta Dia pun menciptakan perbuatan hamba.

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Disebut lailatul qadar karena di malam tersebut dicatat untuk para malaikat catatan takdir, rezeki dan ajal yang terjadi pada tahun tersebut. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala,

فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ

“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah (maksudnya: takdir dalam setahun, -pen).” (QS. Ad Dukhon: 4).

Begitu pula firman Allah Ta’ala,

تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ

“Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. ” (QS. Al Qadr: 4). Yang dimaksud ayat ini adalah diperlihatkan pada malaikat kejadian-kejadian dalam setahun, lalu mereka diperintahkan melakukan segala yang menjadi tugas mereka. Namun takdir ini sudah didahului dengan ilmu dan ketetapan Allah lebih dulu. Lihat Syarh Shahih Muslim, 8: 57.

Mengenai surat Ad Dukhon ayat 4 di atas, Qotadah rahimahullah berkata, “Yang dimaksud adalah pada malam lailatul qadar ditetapkan takdir tahunan.”  (Jami’ul Bayan ‘an Ta’wili Ayil Qur’an, 13: 132)

Sebagaimana disebutkan oleh Ibnu ‘Abbas bahwa dicatat dalam induk kitab pada malam lailatul qadar segala yang terjadi selama setahun berupa kebaikan, kejelekan, rezeki dan ajal, bahkan sampai kejadian ia berhaji. Disebutkan oleh Ibnul Jauzi dalam Zaadul Masiir, 7: 338.

Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Pada malam lailatul qadar ditetapkan di Lauhul Mahfuzh mengenai takdir dalam setahun yaitu terdapat ketetapan ajal dan rezeki, begitu pula berbagai kejadian yang akan terjadi dalam setahun. Demikianlah yang diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar, Abu Malik, Mujahid, Adh Dhohak, dan ulama salaf lainnya.” Sebagaimana disebutkan dalam Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim dalam penjelasan ayat di atas.

Syaikh As Sa’di dalam Taisir Al Karimir Rahman berkata, “Ada salah satu pencatatan kitab yang terdapat pada malam lailatul qadar. Kitab tersebut dicatat namun masih bersesuaian dengan takdir yang dulu sudah ada, di mana Allah sudah menetapkan berbagai takdir makhluk, mulai dari ajal, rezeki, perbuatan serta keadaan mereka. Dalam penulisan tersebut, Allah menyerahkan kepada para malaikat. Takdir tersebut dicatat pada hamba ketika ia masih berada dalam perut ibunya. Kemudian setelah ia lahir ke dunia, Allah mewakilkan kepada malaikat pencatat untuk mencatat setiap amalan hamba. Di malam lailatul qadar tersebut, Allah menetapkan takdir dalam setahun. Semua takdir ini adalah tanda sempurnanya ilmu, hikmah dan ketelitian Allah terhadap makhluk-Nya.”

Semoga dengan semakin merenungkan tulisan di atas, kita pun semakin merenungkan malam kemuliaan lailatul qadar dan semakin beriman pula pada takdir ilahi.

Wallahu'alam (oh)

Intisari kajian Taawun untuk Negeri di Pamijahan

Oleh : Dr. Dahnil Anzhar Simanjuntak, M.E.

disarikan oleh : Oleh Holidin.
~~~~~~~~~~~~

Muhammadiyah itu bermanhaj walaupun tidak bermazhab, untuk itu semua mazhab di ambil dan diproses melalui majelis tarjih.

Ciri utama dakwah muhammadiya adalah Taawun, taawun dalam nketakwan dan kebaikan, bukan dalam kebathilan dan kejahatan.

Dalam dakwah, menurut KH. A Dahlan agama adalah instrumen untuk memajukan masyarakat, sehingga faktor yang memudurkannya (TBC : Tahayul, Bidah dan Churofat) hars di lawan.

Simbol kemajuan nya adalah pendidikan dan kesehatan itulah awal dan pola perjuangan KH. Ahmad Dahlan, lebih menekankan pada gerakan sosial kemasyarakat.

Ketidak tahuan dan tidak paham (bidah khurafat tahayul dll) tidak bisa disebut sesat, tapi harus disadarkan dan diberikan pemahaman dengan akhlak dan keilmuan, salah satunya dengan melalui lembaga pendidikan.

Dakwah KH. Ahmad Dahlan menawarkan solusi, beliau adalah man of action, berupa penanaman akidah berupa tauhid yang murni.

Ada istilah orang lapar tidak diprioritaskan untuk diajarkan tauhid syariah dll, tapi diberi makan, sehingga kebutuhannya tercukupi. Kemudian melalui pendekatan taawun sebagai watak utama dakwah. Itulah prinsip dasar yang  pertama.

Tahap kedua penguatan tauhid, marhalatud dakwah,

Tauhid yang murni akan menimbulkan pribadi yang kuat,

Mengutip H.O.S TJOKROAMINOTO bahwa tipikal seorang Kader, aktivis, pejuang harus memiliki :
Semurni murninya tauhid, Setinggi tingginya pengetahuan, dan sepintar pintar siasatnya.

Sehingga syarat dakwah adalah :
~ Memurnikan tauhid.
~ Menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, dan
~ Syiyiyah, dalam rangka menjaga agama,  dan dunia (ibn taimiyah),

Tahap kedua ini, dilakukan dengan 2 (dua) panduan yaitu :  akhlak dan syariah,

Prinsipnya bahwa ibadah itu semunya dilarang kecuali  ada dalil yang diperintahkan, sedangkan muamalah itu boleh kecuali ada dalil larangan begitu kaidah fikihnya.

Inti beragama adalah akhlak, "addinu khusnul khuluk", sekolah sebagai lembaga  pembinaan akhlak tidak hanya mengejar nilai.

Lalu apa artinya nilai 100 dengan hasil mencontek jika dibanding nilai 70 dengan keringat dan kejujuran??. Oleh karena itu substansi ahlak lebih baik daripada hanya prioritas nilai semata.

Cara tawun adalah peduli jangan sampai ditinggalkan, itulah spirit almaun, teologi almaun dalah prinsip dasar gerakan sosial. Tapi tidak cukup hanya dengan itu tapi dilengkapi prinsip gerkan berkemajuan, berlandaskan pada surat alashr.

Teologi alashr ini memiliki 4 makna (buya hamka, tafsir al azhar)
~ Prinsip hormat waktu (disiplin waktu)
~ Melek teknologi
~ Taushiyah kebenaran dan
~ Taushiyah kesabaran.

Demikian sebagai ikhtisar dari materi yang disampaikan.

Wallahu alam.
-oh-

Keadilan dan Pemimpin Yang Adil

IKHTISAR JUMAT, Keadilan dan Pemimpin Yang Adil Bandung, 1 November 2014 "Satu waktu nanti akan tiba atas umatku penguasa s...