Konsep Rezeki | Pendekatan Arrahman dan Arrahiim

Konsep Rezeki | Pendekatan Arrahman dan Arrahiim

Salah satu lafadz yang mulia dari sebuah surat adalah _ar-rahman - ar-rahiim_, bahkan yang termasuk ke dalam _al Asmaul Husna_.

Pendekatannya adalah bahwa _ar-rahmaan_ merupakan kasih sayang Allah SWT terhadap semua mahluknya tanpa kecuali, _ar-rahiim_ merupakan kasih sayang Allah SWT yang spesial untuk orang yang taat, patuh dan ridha kepada Allah SWT. _Rahmaan_ Allah akan diperoleh semua mahluk di dunia (beriman ataupun tidak). Sedangkan _Rahiim_ Allah hanya akan di dapat di akhirat oleh orang yang beriman.

Konsep _rohman dan rohim_ erat kaitannya dengan konsep rejeki. Rezeki merupakan pemberian dari Allah SWT yang berupa titipan.Berdasarkan cara mendapatkannya ada dua, yaitu rezeki _kasbi_ dan rezeki _wahbi_.

_Kasbi atau kasab_ merupakan rezeki yang bersifat usaha. Artinya, rezeki kasbi merupakan rezeki yang diperoleh dari usaha dan kerja yang dilakukan oleh manusia, tentunya atas izin dan bantuan Allah. Untuk mendapatkannya tidak diperlukan keimanan atau ketakwaan kepada Allah, maka dari itu tidak jarang jika kita melihat banyak orang yang sukses walau jauh dari Allah.

Rezeki _kasbi_ merupakan rezeki yang berasal dari sifat rahman atau pemberian Allah SWT. Artinya, siapapun yang berusaha untuk mendapatkan rezeki, maka ia akan mendapatkan rezeki tersebut.

Ada juga konsep rejeki yang di sebutkan dalam Al-Qur'an dengan istilah _min haitsu laa yahtashib_, artinya dari jalan yang tidak disangka sangka. Inilah konsep rezeki wahbi, rizki yang datangnya di luar prediksi manusia dan datangnya tidak selalu membutuhkan jerih payah.

Rezeki wahbi adalah rezeki yang datangnya dari keridhaan Allah terhadap hambanya atas apa yang telah ia lakukan. Hal ini yang kadang membuat seseorang mendadak mendapat rezeki pada saat-saat yang tidak diduga, bahkan dengan berbagai cara Allah datangkan.

Siapa yang memiliki fasilitas ini? Rezeki wahbi ini adalah rezeki yang diberikan kepada Allah untuk hamba-Nya yang ber _khusnuzon_ kepada Allah.

Kepada hamba-Nya yang percaya bahwa Allah SWT telah mengatur rezeki sedemikian mungkin agar semua orang mendapatkannya. Jalannya beragam, bisa dari orang terdekat, sedekah, dan lain-lain. 

Begitulah Allah SWT memfasilitasi mahluknya, dengan sifat-NYA yang _Rahman dan Rahiim_, memberikan fasilitas rejeki. Iman dan husnudzhon adalah modal untuk meraih rezeki, meski tanpa iman pun di dunia manusai akan tetap diberikan karunia. Namun dengan iman kasih sayang Allah akan didapatkan di dunia akhirat. _Wallahu'alam_. (/oh)

Keadilan dan Pemimpin Yang Adil

IKHTISAR JUMAT, Keadilan dan Pemimpin Yang Adil Bandung, 1 November 2014 "Satu waktu nanti akan tiba atas umatku penguasa s...