Bandung, 1 November 2014
"Satu waktu nanti akan tiba atas umatku penguasa seperti singa, para menterinya seperti serigala, dan hakim-hakimnya seperti anjing. Sementara itu umat kebanyakan bagaikan kambing. Bagaimana bisa kambing hidup diantara singa, serigala dan anjing?"
Adil adalah memberikan hak kepada pemiliknya, baik hak itu bersifat ganjaran bagi yang berjasa maupun hukuman bagi yang bersalah.
Adil adalah kekayaan alami yang terkandung dalam diri setiap individu yang hanya memerlukan modal kemauan saja untuk menghadirkannya. Adil bagaikan barang tambang dalam bumi yang telah lama tersedia, bahkan semenjak bumi. Kemauan adalah kunci membuka gudang keadilan.
Disisi lain, hampir dalam setiap langkah kehidupan ini kedhaliman hadir menggantikan posisi keadilan.
Rasulullah saw pernah bersabda:
سيأتى زمان علي امتي سلاطينهم كالاسد ووزراءهم كالذئب وقضئهم كالكلب وسائر الناس كالاغنام فكيف يعيش الغنام من الاسد والذئب والكلب ؟
Akan tiba satu waktu kepada umatku penguasanya seperti singa, para menterinya seperti serigala, dan hakim-hakimnya seperti anjing. Sementara itu umat kebanyakan bagaikan kambing. Bagaimana bisa kambing hidup diantara singa, serigala dan anjing?
Penguasa seperti singa dalam konteks hadits ini ditamsilkan dalam hadits ini bukan dalam hal keberanian, tapi dalam hal kerakusannya. Singa selalu saja memburu makanan dan demi kepentinga pribadi dan golongannya.
Sementara serigala terkenal dengan sifat culas, gesit, dan licik. Ia bisa menggunakan berbagai cara demi menghasilkan buruan walaupun dengan jalan tidak ksatria.
Adapun anjing yang suka menjilat pandai sekali menyembunyikan kebuasannya dibalik kejinakan yang dimilikinya.
Begitulah Rasulullah saw menerang keberadaan umatnya. Apakah massa yang dimaksud dengan hadits tersebut telah tiba?
Wallahu a’lam bis shawab.
(/oh) Disarikan dari khutbah Jumat di Masjid Al Barokah, Jl. Ahmad Yani Bandung.