RUANG LINGKUP KEHUMASAN


RUANG LINGKUP KEHUMASAN
ADIMINISTRASI PERKANTORAN
OTOMATISASI TATA KELOLA HUMAS DAN KEPROTOKOLAN

BAB I
RUANG LINGKUP KEHUMASAN
3.1.    Memahami Ruang Lingkup Kehumasan
4.1.    Melakukan Pengelompokkan Ruang Lingkup Kehumasan

1.  SEJARAH HUMAS
Dilihat dari perkembangan sejarahnya, berkomunikasi untuk mempengaruhi cara pandang dan perilaku seseorang sudah dimulai sejak dahulu kala. Pada perkembangannya konsep dasar Public Relations mulai diperkenalkan  di Amerika yang dipelopori oleh Ivy Ledbetter Lee yang pada tahun 1906, Ivy  berhasilmenanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat akibat pemogokan kaum buruh. 

Pemogokan kaum buruh ini memunculkan ide atau gagasan dari Lee untuk menengahi dengan bagi keuntungan antara kedua belah pihak yakni pihak indutriawan dan pihak pekerja.

Pemikiran Ivy dalam melakukan pekerjaannya dinamakan "The Declaration of Principles" (Deklarasi azas-azas) yang pada hakikatnya menyatakan bahwa keberadaan public tidakbisa dianggap enteng oleh indutri dan dianggap tidak bisa apa-apa oleh pers. Atas upayanya ini Ivy Ledbetter Lee dianggap sebagai "The father of Public Relations"

Public Relations di Indonesia sendiri dimulai sejak tahun 1950, seiring  perkembangan politik dan kenegaraan saat itu. Pada waktu itu pemerintah Indonesia menyadari perlunya rakyat Indonesia untuk mengetahui segala perkembangan yang terjadi sejak pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda.

Berdasarkan hal tersebut maka kegiatan kehumasan mulai dilembagakan dengan  nama Hubungan masyarakat karena kegiatan yang dilakukan, lebih banyak untuk ke luar organisasi.
Hubungan masyarakat atau dikenal juga dengan istilah Public Relations digunakan oleh pihak swasta di Indonesia pertama kali oleh Pertamina, sebuah perusahaan minyak. 

Public Relations di Indonesia memang sudah banyak digunakan baik itu di pihak pemerintah maupun swasta di berbagai sektor. Konsep Public Relations dipahami dan digunakan oleh pihak–pihak tersebut dengan berbagai macam pemahaman dan berbagai macam bentuk implementasinya.

Perkembangan humas di Indonesia terus bergulir seiring dengan perkembangan humas yang ada di Asia, bahkan dunia.  Sebagai contoh, humas digunakan untuk kepentingan usaha dalam ajang seperti Olimpiade, suatu event international yang sampai saat ini masih menjadi pusat perhatian dunia sebagai ajang membuka pasar dunia untuk memasarakan produk-produknya.

2.  DEFINISI HUMAS
Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat.
Hubungan masyarakat (Humas) atau Public Relations merupakan sebuah seni berkomunikasi dengan publik untuk membangun saling pengertian, menghindari kesalahpahaman dan mispersepsi, sekaligus membangun citra positif lembaga. Humas merupakan seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan kegiatan humas secara terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi maupun lembaga tersebut maupun masyarakat yang terkait.

Public Relations (HUMAS) merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapainya.

Sebagai sebuah profesi seorang petugas Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.

Menurut Majalah Public Relations News,Humas adalah: fungsi manajemen yang menilai sikap masyarakat, mengidentifikasi karsa dan perilaku individu ataupun suatu organisasi terhadap kepentingan umum, untuk kemudian merencanakan dan melaksanakanprogram humas aksi untuk mendapatkan pengertian dari masyarakat dengan tujuan agar diterima masyarakat Menurut “ The International Public Relations Assosiation” (IPRA),Humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik (public) untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini diantara mereka.

Menurut The British Institute of Public Relations,Humas adalah: suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara terus-menerus untuk menciptakan dan memelihara saling pengertian antara suatu organisasi dengan masyarakatnya

Menurut Frank Jeffkins, Humas adalah sesuatu yang terdiri dari semua bentuk komunikasi berencana baik ke dalam maupun ke luar antara organisasi dengan publiknya untuk mencapai tujuan khusus, yakni pengertian bersama.

Menurut Edward L. Bernays,Humas memiliki tiga pengertian :
1)   Memberi penerangan kepada masyarakat.
2)   Pembujukan langsung terhadap masyarakat guna mengubah sikap dan tindakan.
3) Usaha-usaha mengintegrasikan sikap dan tindakan dari permasalahan dengan masyarakat dan dari masyarakat terhadap permasalahannya.

Kesimpulan dari beberapa pendapat para ahli makaHumas adalah aktivitas komuniksi dua arah antara organisasi/lembaga  dengan publik, yang bertujuan untuk menumbuhkan saling pengertian, saling percaya, saling membantu/kerjasama, menghindari kesalahpahaman dan membangun citra positif lembaga/organisasi.

3. KARAKTERISITIK HUMAS  
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada 4 (empat) ciri utama Humas yang disebut sebagai karakteristik humas, diantaranya yaitu:
a.  Adanya Upaya Komunikasi yang Bersifat Dua Arah
Hakekat humas adalah komunkasi. Namun tidak semua komunikasi dikatakan humas. Komunikasi yang menjadi ciri kehumasan adalah komunikasi dua arah yang memungkinkan terjadinya arus informasi timbal balik.

b.   Sifatnya yang Terencana
Sifat humas yang terencana mengandung pengertian bahwa kerja/aktivitas humas merupakan kerja/aktivitas yang berkesinambungan, memiliki metode terintegrasi dengan bagian lain dan hasilnya tangible (nyata). Syarat terencana dan berkesinambungan ini merupakan salah satu syarat yang dinilai dalam kompetisi tertinggi program humas HUMAS internasional, yakni GWA (Golden World Award For Excellence in  HUMAS).

c.   Berorientasi pada Organisasi/Lembaga
Dengan mencermati orientasi tersebut, maka syarat mutlak dalam kerja humas adalah pemahaman yang tinggi terhadap visi, misi, dan budaya organisasi/lembaga. Visi, misi, dan budaya organisasi/lembaga inilah yang menjadi materi utama humas, sehingga dapat mencapai tujuan humas dan mendukung tujuan manajemen lainnya, termasuk tujuan marketing.

d.   Sasarannya adalah Publik
Yaitu suatu kelompok dalam masyarakat yang memiliki karakteristik kepentingan yang sama. Jadi sasaran humas bukanlah perorangan, hal ini perlu disampaikan sebab masih ada orang yang mengistilahkan HUMAS sebagai personal Relation.

4.  MACAM-MACAM HUMAS
            Macam-macam humas, yaitu sebagai berikut :

A. Humas Pemerintahan
Humas Pemerintahan pada dasarnya tidak bersifat politis. Bagian humas di pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan atau menginformasikan kebijakan-kebijakan mereka. Mereka memberi informasi secara teratur tentang kebijakan, rencana-rencana, serta hasil-hasil kerja institusi serta memberi pengertian kepada masyarakat tentang peraturan dan segala sesuatunya yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat.

Selain memberikan informasi keluar, humas pemerintahan dan politik juga harus memungkinkan untuk memberi masukan dan saran bagi para pejabat tentang segala informasi yang diperlukan dan reaksi atau kemungkinan reaksi masyarakat akan kebijakan institusi, baik yang sedang dilaksanakan, akan dilaksanakan ataupun yang sedang diusulkan.

Tugas pemerintah memang sangat berat , sebab masyarakat yang dihadapi terdiri dari berbagai public dengan kepentingan yang sangat kompleks pula. Hal ini memang tidak lepas pula dari “karakteristik” yang melekat dalam setiap program humas pemerintah antara lain sebagai berikut :
1.  Program humas pemerintah ditujukan untuk masyarakat luas. Dengan berbagai latar belakang, karakter, ekonomi, pendidikan yang beragam.
2. Seringkali hasilnya abstrak, sulit dilihat dalm waktu dekat bahkan panjang sekalipun karena sifatnya yang integral dan berkesinambungan.
3.Program humas pemerintah selalu mendapat pengawasasn dari berbagai kalangan,terutama pers, LSM dan sebagainya.Mereka sangat berperan dalam proses penyadaran masyarakatmengenai permasalahan mereka.

B. Humas Industri dan bisnis
Dunia bisnis dan industri sekarang ini menyadari pentingnya keterlibatan masyarakat dalam dunianya. Sehingga ada hubungan timbal balik yang merupakan ciri dan konsep humas. Dari sisi industry, mereka memiliki tugas untuk menyampaikan kepentingan bisnisnya, sebaliknya, masyarakat harus mengetahuai dampak yang berpengaruh dari  industri dan bisnis.
Latar belakang diatas turut pula mempengaruhi berkembangnya humas industri dan bisnis.  Beberapa penerapan humas dalam industri dan bisnis meliputi : hubungan dengan pelanggan dan peran humas terhadap marketing yang pada akhirnya melahirkan marketing HUMAS hubungan dengan pemegang saham, hubungan dengan pers, bantuan untuk merekrut pegawai baru, hubungan dengan komunitas, hubungan dengan perusahaan/organisasi lain, hubungan dengan pemerintahan.

C.  Humas Sosial
            Berikut ini beberapa praktik humas dalam organisasi sosial, latar belakang dan penerapannya sebagai berikut :
1.   Humas penegak hukum
Termasuk dalam hal ini humas yang berada dalm kepolisian karena kepolisian telah menjadi perhatian masyarakat dalm hubungannya terhadap kelompok minoritas, hak warga Negara, penyalahgunaan obat bius, kejahatan, ketertiban umum dan sebagainya. Sebagai hasilnya banyak golongan penegak hukum merasa perlu untuk membentuk grup-grup penasihat warga Negara dan merangkap sebagai pejabat humas untuk bekerjasama dengan mereka dan para media massa. Singkatnya, penegak hukum perlu mendengarkan dan tanggap terhadap kepentingan umum supaya mereka dapat membantu masyarakat dengan baik.

2.   Humas Keagamaan
Organisasi-organisasi keagamaan sekarang ini mulai menyadari pentingnya media massa untuk mencapai para jamaah.

3.  Humas Profesi
Maksud penerapannya adalah untuk mendapat pengakuan dan  publikasi tentang apa yang telah mereka lakukan bagi kepentingan umum. Bentuk yang bisa ditemukan melalui Kampanye kesehatan, sadar hukum, massa information, pengumpulan dana, publikasi perkembangan teknologi kedokteran dan hasil penelitian, pengalaman dramatis dalam mencari berita dan pemutaran film-film. Contoh penerapan bentuk humas Profesi tersebut adalah dokter, pengacara, wartawan, artis dan sebagainya yang juga menggunakan pendekatan humas untuk berkomunikasi dengan masyarakat.

4.   Humas Organisasi Sukarela
Tujuan dari organisasi ini ialah mencari dana yang nantinya digunakan untuk mem biayai kerja sosial kesejahteraan masyarakat  dan hal-hal lain, misalnya menerbitkan majalah internal, surat edaran, selebaran, publikasi/mengadakan hubungan dengan pers dan sebagainya.

5.   Humas Organisasi Internasional
Lahirnya humas Internasional disebabkan oleh adanya perubahan sangat cepat di dalam segala bidang, misalnya perkembangan di bidang pariwisata, komunikasi, transportasi, pertukaran siswa/dosen/mahasiswa di bidang pendidikan, timbulnya masalah internasional dalam bidang ekonomi, politik dan sebagainya. Semua itu memungkinkan terjadinya kontak atau hubungan antar negara. Dengan demikian, untuk memelihara hubungan yang baik antara satu Negara dengan Negara yang lain humas memegang peranan penting.
Suatu contoh penerapan humas internasional selain hubungan antar negara adalah adanya konferensi tingkat dunia yang dihadiri oleh banyak negara.

5. FUNGSI HUMAS
            Berikut ini terdapat beberapa fungsi-fungsi humas antara lain :
A.    Fungsi Utama Humas
Fungsi-fungsi utama yang dilakukan oleh seorang humas dalam organisasinya meliputi berbagai bidang dan segi. Fungsi utama humas antara lain :
1.      Menumbuh dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga atau organisasi dengan publiknya, baik publik intern maupun extern dalam rangka menanamkan pengertian
2.      Menilai dan menentukan pendapat umum yang berkaitan dengan organisasinya
3.      Memberi saran kepada pemimpin tentang cara-cara mengendalikan pendapat umum sebagaimana mestinya
4.      Menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam rangka menciptakan iklim pendapat publik yang menguntungkan organisasi/lembaga
5.      Menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapat umum.

B.     Fungsi humas menurut IHUMASA          
 Penelitian yang diadakan oleh International Public Relations Association (IHUMASA) pada tahun 1981 menyimpulkan bahwa pada umumnya fungsi HUMAS/humas masa kini meliputi 15 pokok yaitu:
1.         Memberi konseling yang didasari pemahaman masalah humasilaku manusia.
2.         Membuat analisis "trend" masa depan dan ramalan akan akibat-akibatnya bagi institusi.
3.         Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap institusi serta memberi saran tindakan-tindakan yang diperlukan institusi untuk mengatasinya.
4.         Menciptakan dan membina komunikasi dua-arah berlandaskan kebenaran dan informasi yang utuh
5.         Mencegah konflik dan salah pengertian
6.         Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.
7.         Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.
8.         Meningkatkan itikat baik institusi terhadap anggota, pemasok dan konsumen
9.         Memperbaiki hubungan industrial
10.     Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan umum
11.     Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi anggota serta mengurangi keinginan anggota untuk keluar dari institusi.· Memasyarakatkan humasoduk atau layanan
12.     Mengusahakan perolehan laba yang maksimal
13.     Menciptakan jadi diri institusi
14.     Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional maupun ternasional
15.     Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi

C.     Fungsi humas menurut Djanalis Djanaid
            Dalam buku Public Relation: Teori dan Praktik yang ditulis oleh Djanalis Djanaid (1993), disebut dua fungsi PR, yaitu:
1.        Fungsi Konstruktif
Fungsi ini mendorong humas untuk membuat aktivitas/kegiatan yang terencana, berkesinambungan dan cenderung bersikap proaktif dan juga bertindak preventif (mencegah)
2.        Fungsi Korektif
Fungsi ini yang berperan dalam mengatasi masalah/krisis yang terjadi dalam sebuah organisasi/lembaga. Bermakna ibarat mengobati suatu penyakit agar mencapai kesembuhan.

D.    Fungsi humas menurut Canfield
            Bertrand R. Canfield dalam bukunya Public Relation, Principles and Problems mengemukakan tiga fungsi humas, yaitu :
1.    Mengabdi kepada kepentingan umum
2.    Memelihara komunikasi yang baik
3.    Menitikberatkan moral dan tingkah laku yang baik

E.     Fungsi humas menurut Edward L. Bernaus
       Seorang pelopor humas di Amerika Serikat dalam bukunya Public Relations (1952) menerangkan 3 fungsi humas, yaitu:
1.    Memberikan informasi kepada masyarakat
2.    Mengajak masyarakat untuk mengubah sikap dan perilaku mereka
3.    Melakukan usaha-usaha untuk menyatukan sikap dan tindakan suatu lembaga atau organisasinya dengan publiknya sebaliknya.

6.  TUGAS/MANFAATHUMAS
            Kegiatan organisasi, perusahaan atau instansi yang mengarah untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat merupakan kegiatan humas. Ada 3 tugas humas dalam organisasi/lembaga yang berhubungan erat,antara lain :
a.  Memahami, menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan perilaku publik. Kecenderungan perilaku publik diklasifikasikan oleh Frank Jeffkins menjadi empat situasi yang dihadapi oleh humas, yakni tidak tahu, apatis, prasangka dan memusuhi.
Dalam hal tersebut tugas humas dapat mengubah publik yang tidak tahu menjadi tahu, yang apatis menjadi peduli, yang berprasangka menjadi menerima, dan yang memusuhi menjadi simpati.
b.  Mempertemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan kepentingan publik.
Kepentingan organisasi/lembaga dapat jauh berbeda dengan kepentingan publik dan sebaliknya. Dalam kondisi yang manapun, tugas humas adalah mempertemukan kepentingan ini menjadi saling dimengerti, dipahami, dihormati, dan dilaksanakan. Bilakepentingannya berbeda, maka humas dapat bertugas untuk menghubungkannya.                                                  
c.  Mengevaluasi program humas organisasi/lembaga, khususnya yang berkaitan  dengan publik.
Humas disini bertugas untuk senantiasa memonitor semua program humas, karena tugas tersebut dapat berarti humas memiliki wewenang untuk memberi nasihat apakah suatu program humas sebaiknya diteruskan atau dihentikan.

Bagian penting dari pekerjaan petugas Humas dalam suatu organisasi adalah:
1)     Membuat kesan (image), yaitu gambaran yang diperoleh seseorang tentang suatu fakta sesuai dengan tingkat pengetahuan dan pengertian mereka (terhadap suatu produk, orang, atau situasi).
2)     Pengetahuan dan pengertian. Humas memiliki peran penting dalam membantu menginformasikan pada publik internal dan eksternal dengan menyediakan informasi akurat dan mudah dimengerti sehingga ketidak-pedulian akan suatu organisasi, produk, atau tempat dapat diatasi melalui pengetahuan dan pengertian.
3)     Menciptakan ketertarikan. Humas juga harus dapat menciptakan ketertarikan publik dalam suatu situasi, yang bisa jadi berpengaruh besar dalam suatu organisasi atau sekelompok orang.
4)     Penerimaan. Masyarakat mungkin bersikap melawan pada sebuah situasi karena mereka tidak mengerti apa yang sedang terjadi, atau mengapa hal tersebut terjadi. Profesi humas mempunyai peran kunci untuk menjelaskan sebuah situasi atau kejadian dengan sejelas-jelasnya sehingga ketidak-pedulian, dan bahkan sikap menentang dapat diputar menjadi pengertian dan penerimaan.
5)     Simpati. Dengan mengemukakan informasi secara jelas, umumnya merupakan cara yang berhasil untuk meraih simpati.


7.  ASPEK-ASPEK HUMAS

a.  Aspek Layanan
            Aspek layanan dalam kegiatan Humas untuk mengatur, mengotomatisasi, dan sinkronisasi proses-prinsipnya bisnis penjualan kegiatan, tetapi juga orang untuk pemasaran, layanan pelanggan, dan dukungan teknis. Tujuan keseluruhan adalah untuk menemukan, menarik dan menang klien baru, memelihara dan mempertahankan orang-orang perusahaan sudah memiliki, menarik mantan klien kembali ke flip, dan mengurangi biaya pemasaran dan pelayanan klien.
          Contoh : Pada sebuah perusahaan dibutuhkan layanan yang baik agar klien tertarik dan bertahan pada perusahaan tersebut

b.  Aspek Komunikasi
            Perubahan dengan memasukan aspek komunikasi atau hubungan dua arah (two-way communications). Definisi mengenai humas kemudian memasukkan kata-kata seperti reciprocal (timbal balik), mutual (saling) dan between (antara). Dengan demikian pengertian humas sudah mengandung pengertian aksi timbal balik (interaktif).
Contoh: Sebelum para karyawan perusahaan melakukan unjuk rasa kenaikan gaji, public relations harus melibatkan semua staff perusahaan yang bersangkutan untuk mencegah aksi dan umpan balik. Public relations menggunakan informasi untuk mengembangkan sebuah rencana aksi dirancang untuk meminimalkan resiko unjuk rasa dan kemudian melaksanakan rencana terbaik sebelum terjadi unjuk rasa oleh karyawan perusahaan.

c.  Aspek Kesetiaan
            Mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi,sikap dan opini untuk mencapai suatu kesuksesan sebuah perusahaan dimana dia berada.
Contoh: menjaga suatu rahasia perusahaan oleh pegawai dan karyawan demi kelancaran jalannya perusahaan

d.  Aspek Produktivitas
            Filosofi dan spirit tentang produktivitas sudah ada sejak awal peradaban manusia karena  makna produktivitas adalah keinginan (the will) dan upaya (effort) untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan disegala bidang. Pandangan yang lebih mengandung arti filosofi itu memberi arti filosofi dan spirit yang cukup mendalam dan memungkinkan setiap orang yang memahaminya memandang kerja,baik secara individual atau kelompok dalam suatu organisasi sebagai suatu keutamaan dalam hal mengutamakan bekerja dengan mengacu kepada unsur efisiensi dan efektivitas yang merupakan penjabaran secara teknis dari konsep produktivitas. Menurut dewan produktivitas Nasional Indonesia 1983, dikatakan bahwa produktivitas mengandung pengertian sikap mental (attitude of mind) yang selalu mempunyai pandangan : “Mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin,dan esok lebih baik dari hari ini.” Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan terbalik antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). (Sedarmayanti,2009:197). Dapat dikatakan bahwa kinerja sebagai suatu hasil yang atau output dari suatu proses pelaksanaan tugas akan berpengaruh terhadap produktivitas/kerja.Semakin baik kinerja seorang pegawai,berarti pegawai tersebut juga semakin produktif atau produktivitasnya semakin meningkat.
Contoh: Merancang iklan yang menarik dan berbeda dengan yang lain sehingga menarik klien untuk bergabung sehingga dapat meningkatkan produktivitas di perusahaan.

e.     Aspek Etika Moral
            Public relation adalah merupakan salah satu profesi yang memiliki kode etik. Dalam public relation kode etik disebut sebagai kode etik publik relation atau kode etik kehumasan atau etika profesi humas. Professional Humas (Public relation Officer by professional) berfungsi untuk menghadapi dan mengantisipasi tantangan kedepan,yaitu pergeseran sistem pemerintah otokratik menuju sistem reformasi yang lebih demokratik dalam era globalisasi yang ditandai dengan munculnya kebebasan pers,mengeluarkan pendapat,opini dan berekspresi yang terbuka,serta kemampuan untuk berkompetitif dalam persaingan pasar bebas,khususnya di bidang jasa teknologi informasi dan bisnis lainnya yang mampu menerobos batas-batas wilayah suatu negara,sehingga dampaknya sulit dibendung oleh negara lain sebagai target sasarannya .
Contoh: tidak menggunakan cara atau sistem yang menyinggung klien dalam proses berjalannya perusahaan.


8.  PROSES HUMAS
            Untuk melaksanakan kegiatan HUMAS dengan baik, maka diperlukan proses. Mengingat, kegiatan HUMAS tidak hanya mementingkan hasil akhir, namun juga cara yang ditempuh untuk memperoleh hasil akhir tersebut.
           Dalam memahami dan menyelesaikan permasalahan yang ada dalam lingkungan kerja, seorang praktisi HUMAS harus memiliki tahap-tahap dalam melakukan kegiatannya. Ada empat proses Humas /public relations. Proses tersebut bersifat dinamis, sehingga setiap unsur yang ada pun berkesinambungan. Keempat proses tersebut adalah: 
1.  Research (penelitian)
                      Seorang praktisi HUMAS harus mengenal gejala dan penyebab permasalahan. Oleh sebab itu, praktisi HUMAS perlu melibatkan dirinya dalam penelitian dalam pengumpulan fakta. Ia perlu memantau dan membaca tentang pengertian, opini, sikap, dan perilaku orang-orang yang berkepentingan dan terpengaruhi oleh tindakan perusahaan. “What’s happening now?” merupakan kata-kata yang menjelaskan tahap ini. Seorang praktisi HUMAS harus jeli dalam melihat data dan fakta yang erat sangkut pautnya dengan pekerjaan yang akan digarap. Segala keterangan harus diperoleh selengkap mungkin.
                      Dalam tahap mendefinisikan penilitian, seorang praktisi HUMAS harus mengolah data faktual yang telah ada, mengadakan perbandingan, melakukan pertimbangan, dan menghasilkan penilaian, sehingga dapat diperoleh kesimpulan dan ketelitian dari data faktual yang telah didapat. Proses HUMAS tidak sesederhana pengumpulan data dan fakta, namun juga harus mengedepankan pengolahan, penelitian, pengklasifikasian, dan penyusunan data sedemikian rupa sehingga memudahkan pemecahan masalah nantinya. Penelitian dalam pencarian data ini dapat dilakukan dengan cara-cara: survei dan poling, wawancara, focus group discussion, wawancara mendalam, dan walking around research.
       2.    Planning (perencanaan)
                      Tahap berikutnya setelah penelitian dan pencarian data, adalah tahap perencanaan.  Dalam tahap ini, praktisi HUMAS melakukan penyusunan masalah. Ia melakukan pemikiran untuk mengatasi masalah dan menentukan orang-orang yang akan menangani masalah tersebut nantinya. Perencanaan ini tidak boleh diabaikan, namun harus dipikirkan secara matang karena turut menentukan suksesnya pekerjaan HUMAS secara keseluruhan.
Perencanaan disusun atas data dan fakta yang telah diperoleh, bukan berdasarkan keinginan HUMAS. Berdasarkan pada rumusan masalah, dibuat strategi perencanaan dan pengambilan keputusan untuk membuat program humas kerja berdasarkan kebijakan lembaga yang juga disesuaikan dengan kepentingan publik. Kata kunci dari tahap ini adalah, “What should we do and why?”
3. Action and Communication (aksi dan komunikasi)
                               Pada pelaksanaannya, praktisi humas sering kali melakukan komunikasi berdasarkan hasil pendapat sendiri. Akibatnya, tindakan tersebut terkadang membawa hasil yang buruk dan tidak disarankan karena akan berisiko pada citra perusahaan/instansi. Tahap ini perlu dilakukan untuk mendapatkan jawaban pertanyaan, “How do we do it and say it”.
                               Tujuan dan objektivitas yang spesifik harus dikaitkan untuk mencapai aksi dan komunikasi yang akan dilakukan oleh praktisi HUMAS. Ia harus mampu mengkomunikasikan pelaksanaan program humas sehingga dapat mempengaruhi sikap publiknya yang kemudian mendorong mereka untuk mendukung pelaksanaan program humas tersebut. Selain itu, ia juga harus melakukan aksi dan melakukan kegiatan HUMAS sebaik-baiknya. Kegiatan aksi ini merupakan kegiatan komunikasi, selayaknya komunikasi kelompok, komunikasi massa, dan komunikasi organisasional. 
4. Evaluation (evaluasi)
                               Cara untuk mengetahui apakah sebuah kegiatan prosesnya sudah selesai atau belum adalah dengan mengadakan evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil. Tujuan utama dari evaluasi adalah untuk mengukur keefektifitasan proses secara keseluruhan. Pada tahap ini, dituntut untuk teliti dan seksama demi keakuratan data dan fakta yang telah ada. Oleh karena itu, setelah selesai satu permasalahan, tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan masalah baru lagi. Dengan demikian, tahap ini juga sebagai acuan perencanaan di masa mendatang. Singkat kata, “How did we do?” menjadi acuan dalam tahap ini.
                   Tujuan utama dari adanya evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil dari proses kerja/kegiatan humas yakni :
1.      Untuk mengukur keefektifitasan proses secara keseluruhan, apakah masalah yang dihadapi telah terselesaikan atau tidak.
2.      Sebagai acuan perencanaan di masa mendatang, baik dalam hal melanjutkan penyelesaian masalah yang sebelumnya maupun masalah yang baru.

Peran Humas
Peranan humas dapat dibedakan menjadi 2 yakni :
      1.      Peran manajerial
      2.      Peran teknis

Peranan manajerial dapat diuraikan menjadi 3 peranan, yakni sebagai berikut :
1.   Expert pereciber communication
Petugas Humas dianggap sebagai orang yang ahli. Dia menasehati pimpinan perusahaan/organisasi. Hubungan mereka diibaratkan seperti hubungan dokter dan pasien.
2.   Problem solving process facilitator
Yakni petugas humas melibatkan diri atau dilibatkan dalam setiap manajemen/krisis. Dia menjadi anggota tim bahkan bila tidak memungkinkan menjadi leader dalam penanganan krisis manajemen.
3.   Communicatoin facilitator
Petugas humas sebagai fasilitator atau jembatan komunikasi antara publik dengan perusahaan sebagai media atau penegah bila ada misscommunication.
4.   Technician Communication
Petugas humas dianggap sebagai pelaksana teknis komunikasi yang menyediaka layanan di bidang humas.


9.  TUJUAN HUMAS
Humas pada hakekatnya adalah aktivitas, maka sebenarnya tujuan humas dapatdianalogikan dengan tujuan komunikasi. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan humas adalah:
a.   Terpelihara dan terbentuknya saling pengertian
Hubungan humas pada akhirnya membuat publik dan organisasi/lembaga saling mengenal, baik mengenal kebutuhan, kepentingan, harapan, maupun budaya masing-masing. Dengan demikian, aktivitas kehumasan haruslah menunjukkan adanya usaha komunikasi untuk mencapai saling kenal dan mengerti. Sifat komunikasinya cenderung informatif saja.
b.   Menjaga dan membentuk saling percaya
Sikap saling percaya yakni ada pada keyakinan seseorang (publik) akan “kebaikan/ketulusan” orang lain (organisasi/lembaga) dan juga pada keyakinan organisasi/lembaga akan “ kebaikan/ketulusan” publiknya. Bila humas memberi informasi dua kepentingan (organisasi dan pers), maka berikutnya humas harus dapat meyakinkan kedua belah pihak untuk dapat menerima dan menghormati kepentingan masing-masing.
c.    Memelihara dan menciptakan kerja sama
Tujuan berikutnya adalah dengan komunikasi diharapkan akan terbentuk bantuan dan kerjasama nyata. Artinya, bantuan dan kerja sama ini sudah dalam bentuk perilaku atau termanifestasikan/diterapkan dalam bentuk tindakan tertentu.


10.  PERKEMBANGAN KONSEP HUMAS
            Ada dua konsep besar yang menjadi latar belakang berkembangnya public relations, yakni dalam tinjauan bisnis suatu perusahaan yang meliputi :
      1.      Konsep tradisional dari suatu bisnis
      2.      Konsep modern dari suatu bisni

Kedua konsep tersebut, pada setiap konsepnya dapat diklasifikasikan melalui bagan berikut ini:

KONSEP TRADISIONAL DARI SUATU BISNIS
KONSEP MODERN DARI SUATU BISNIS
      §  TERTUTUP 
      §  TERBATAS  
      §  EKSTERNAL
      §  TERBUKA
      §  TERSEBAR LUAS
      §  INTERNAL/EKSTERNAL

 Kedua konsep tersebut, pada setiap konsepnya dapat dijelaskan sebagai berikut :
      a.       Konsep Tradisional Tertutup
Adalah peristiwa yang terjadi dalam suatu bisnis ditutupi oleh perusahaan tersebut agar tidak diketahui oleh masyarakat luas, biasanya peristiwa tersebut bersifat negatif yang bisa membuat image perusahaan akan jelek/menurun.
      b.      Konsep Tradisional Terbatas
Adalah konsep ditandai dengan keterbatasan dalam hal memasarkan produk atau jasa. Sebuah perusahaan dalam menjual hasil produksinya hanya di sesuaikan dengan kebutuhan daerahnya saja
      c.       Konsep Tradisional External
PR dimasa ini, konsepnya  mengarah pada kegiatan yang bersifat eksternal atau untuk masyarakat diluar perusahaan saja.
      d.      Konsep Modern Terbuka
Dalam konsep modern dari suatu bisnis, perusahan pada umumnya menyadari pentingnya informasiyang diberikan kepada masyarakat secara benar, jelas dan terbuka serta jujur dalam arti sesuai dengan faktanya. Hal ini dimaksud agar publik dapat dengan jelas mengetahui sesuatu kegiatan/kejadian yang menimpa.
      e.       Konsep Modern Tersebar Luas
Konsep yang memperhitungkan bagaimana agar barang/jasa sebagai sumber usahanya tersebut dapat tersebar luas sehingga masyarakat yang tadinya tidak mengenal akan mengenal.
      f.       Konsep Modern Internal dan Eksternal
Sasaran pada konsep ini adalah publik internal dan external  yang berfungsi sebagai penghubung dari publik internal dan external.





-          SELESAI -

Tugas siswa: 
Carilah di internet, koran atau majalah mengenai krisis/masalah yang terjadi disebuah perusahaan/organisasi yang penanganan krisis tersebut di tangani oleh bagian/petugas humas perusahaan tersebut. Print tempel di buku latihan dan catat permasalahan/krisisnya, serta tulis solusi yang diberikan humas tersebut kemudian berikan kesimpulan dari kejadian tersebut. 

Cari minimal 2 kasus. Kumpulkan setelah 2 x pertemuan mendatang dan dipresentasikan kedepan kelas sebagai nilai keterampilan.

Al-Our'an adalah petunjuk bagi orang-orang yang mau membacanya dengan penuh kesadaran dan yang mau meneliti dan mendalami isinya


penaku - Tidak ada lagi kitab yang diragukan isi, dipertanyakan kehadiran, asal dan keotentikan di dalamnya selain Al-Qur'an. Tercakup semua hal kehidupan dunia sampai akhirat. Membacanya ibadah dihitung pahalanya setiap huruf, mendengarkannya mendatangkan Rahmat Allah apalagi berusaha mempelajari dan mengamalkannya. 

Banyak kisah yang dapat diambil ibrah dan panduan kehidupan dalm Al-Quran, diantaranya Firman Allah, Audzubillaahi minassyaithaanirrojiim

لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ ۗ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَىٰ وَلَٰكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. (Al-Qur'an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan (sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (Yusuf : 111)

Pada ayat ini, Allah swt menerangkan bahwa semua kisah nabi-nabi, terutama Nabi Yusuf a.s. bersama ayah dan saudara-saudaranya, adalah pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal sehat. 

Sedang orang-orang yang lalai yang tidak memanfaatkan akal dan pikirannya untuk memahami kenyataan yang ada, maka kisah Nabi tersebut tidak akan bermanfaat baginya. Mereka tidak akan dapat mengambil pelajaran dan peringatan darinya. 

Seharusnya mereka memperhatikan bahwa yang mampu dan kuasa menyelamatkan Nabi Yusuf a.s. setelah dibuang ke dasar sumur, meng-angkat derajatnya sesudah ia dipenjarakan, menguasai negeri Mesir sesudah dijual dengan harga murah, meninggikan pangkatnya dari saudara-saudara-nya yang ingin membinasakannya, dan mengumpulkan mereka kembali bersama kedua orang tuanya sesudah berpisah sekian lama, tentu sanggup dan kuasa pula memuliakan Muhammad, meninggikan kalimatnya, memenangkan agama yang dibawanya, serta membantu dan menguatkannya dengan tentara, pengikut, dan pendukung setia, sekalipun di dalam menjalani semuanya itu, beliau pernah mengalami kesukaran dan kesulitan. 

Kitab suci Al-Our'an yang membawa kisah-kisah tersebut, bukanlah suatu cerita yang dibuat-buat dan diada-adakan, tetapi adalah wahyu yang diturunkan Allah swt dan mukjizat yang melemahkan tokoh-tokoh sastra ulung ketika ditantang untuk menyusun yang seperti itu. 

Kisah-kisah itu diberitakan dari nabi yang tidak pernah mempelajari buku-buku dan tidak pernah bergaul dengan ulama-ulama cerdik pandai. Bahkan kitab Suci Al-Qur'an itu membenarkan isi kitab-kitab samawi yang diturunkan kepada nabi-nabi sebelumnya, seperti kitab Taurat, Injil, dan Zabur yang asli tentunya, bukan yang sudah ditambah dengan khurafat dan lain-lain hal yang tidak lagi terjaga kemurniannya. 

Dalam kitab suci Al-Our'an diuraikan dengan jelas perintah-perintah Allah, larangan-larangan-Nya, janji-janji dan ancaman-Nya, sifat kesempurnaan yang wajib bagi-Nya dan suci dari sifat-sifat kekurangan dan hal-hal yang lain, sebagaimana firman Allah swt:  Quran surat 6.Al-An'ām : 38

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا طَائِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلَّا أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ ۚ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ

Dan tidak ada seekor binatang pun yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-umat (juga) seperti kamu. Tidak ada sesuatu pun yang Kami luputkan di dalam Kitab, kemudian kepada Tuhan mereka dikumpulkan.

Al-Our'an adalah petunjuk bagi orang-orang yang mau membacanya dengan penuh kesadaran dan yang mau meneliti dan mendalami isinya. 

Al-Our'an juga akan membimbing mereka ke jalan yang benar dan membawa kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. 

Al-Qur'an adalah rahmat bagi orang-orang yang beriman, yaitu mereka yang membenarkan dan mempercayai serta mengamalkan isinya, karena iman itu ialah ucapan yang dibenarkan oleh hati dan dibuktikan dengan amal perbuatan.

Wallahu'alam (/oh)

“Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinik

Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinik

penaku-berbagai persoalan menghampiri kita, haruskah kita lari??.  Berbagai tanggapan terhadap semua hal datang silih berganti, haruskah kita menyerah?. Kepada siapa kita pasrah? apa yang bisa kita perbuat?

Lempeng saja ...."lakuakan yang terbaik dengan ikhlas, tulus,mungkin orang suka, mungkin bisa dicemooh mungkin tidak." yang membolak balik hati itu  adalah ALLAH

Tugas kita adalah ikhtiar kebaikan dan doa serta berpasrah kepada Allah SWT.

Ummu Salamah r.a berkata bahwa do’a yang sangat sering dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah doa,

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

“Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinik 

artinya “Wahai Zat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu” [HR. Tirmidzi, Ahmad, dan Hakim]

Apa manfaat dan kandungan dari kalimat Ya muqollibal qulub? diantaranya.

1.  Hati Menjadi Tenang

Ketenangan hati tentu menjadi dambaan seluruh insan atau manusia. Dengan hati tenangnya, seorang tentu bisa melakukan aktivitasnya sehari-hari dengan baik bahkan bisa bernilai ibadah.

Hatinya akan dijauhkan oleh Allah Swt dari perasaan gelisah, bingung dan gundah gulana karena memperoleh rahmat Allah swt berupa penjagaan dari-Nya, Dzat Yang Maha Tinggi menjadi penjaga hatinya dari berbagai hal yang menggelisahkan atau bahkan menyesatkan.

2. Iman Akan Semakin Kuat

Inti dari doa Ya Muqollibal Qulub ini adalah permohonan atau do’a yang dipanjatkan kepada Allah agar kita selalu dan tetap istiqomah di dalam iman dan Islam.

Seperti keterangan di atas, ada yang menyebutkan bahwa iman seorang sangat mudah berubah (berbolak-balik). Hari ini ia bisa saja diterangi oleh cahaya iman, yakni ketaatan tetapi bisa saja iman itu memudar yakni karena melakukan kemaksiatan.

Maka, dengan kita selalu membaca do’a yang di ajarkan oleh Nabi Muhammad sa seperti di atas, semoga Allah menjadikan iman kita kokoh dan kuat. Aamiin..

3. Selalu Dekat dengan Allah

Hati yang tenang atau Tuma‘ninah merupakan hati yang senantiasa dekat dengan Allah Swt. Di dalam hatinya, tiada yang lain kecuali Allah Swt. Doa ya muqollibal qulub ini menjadi permohonan dari seorang hamba dengan harapan memperoleh rahmat dari-Nya berupa ketenangan hati.

Wallahu'alam (/oh)

Hambatan-hambatan Komunikasi Efektif

Hambatan-hambatan Komunikasi Efektif

Hambatan komunikasi


penaku - Di dalam komunikasi  selalu ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya proses komunikasi . Sehingga informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat diterima dan dimengerti dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver.

Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak efektif  yaitu adalah:

A. Status effect / pengaruh status sosial

Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia. Misalnya karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.

B. Semantic Problems / Penggunaan Bahasa

Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). 

Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain.

C. Perceptual distorsion / Perbedaan Persepsi

Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.

D. Cultural Differences / Perbedaan Budaya

Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan , agama dan lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan berupa sup.

E. Physical Distractions / Lingkungan Fisik

Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.

F. Poor choice of communication channels / media

Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.

G. No Feed Back / Sikap Cuek

Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan seorang manajer

Demikian 7 (tujuh) penyebab ketidakefektifan komunikasi, sehingga dapat menyebabkan ketimpangan, oleh karena itu harus dihindari dengan cara saling memberikan pemahaman. (/oh)


Belajar Dari Ibrahim A.S.

Belajar Dari Ibrahim A.S.
(Tadabbur Al-Quran Surat Hud (11) Ayat 57


Dalam ayat ke 74 surat Hud, dikabarkan bahwa  setelah Nabi Ibrahim a.s. mengetahui bahwa yang datang kepadanya adalah malaikat utusan Allah, maka dia merasa lega dan hilanglah segala syakwasangka di dalam hatinya. 

Alangkah bahagianya keluarga Nabi Ibrahim a.s. di kala itu, tidak ada kegembiraan dan kebahagiaan yang melebihinya karena apa yang telah lama diingini dan diidam-idamkan, tiba-tiba dengan karunia dan rahmat Allah dia akan memperoleh seorang anak yang sekaligus telah diberi nama Ishak. 

Tetapi Nabi Ibrahim a.s. sebagai seorang penyantun dan pengasih dan penyayang terhadap umat manusia, di saat diliputi kegembiraan, ia tidak lupa bahkan ingat kembali akan ucapan para malaikat itu, bahwa mereka diutus Allah untuk membinasakan kaum Lut. Terlukislah di dalam ingatannya bagaimana buruknya nasib kaum Lut itu, dan bagaimana dahsyatnya malapetaka yang akan menimpa mereka. 

Rasa bahagia dan gembira dengan sekejap telah berganti dengan rasa cemas dan putus asa. Ia memberanikan dirinya untuk berdebat dengan para malaikat itu, dengan harapan rencana pembinasaan kaum Lut itu dapat dibatalkan. Hal itu tersebut dalam firman Allah: 

"Dan ketika utusan Kami (para malaikat) datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengatakan, "Sungguh, kami akan membinasakan penduduk kota (Sodom) ini karena penduduknya sungguh orang-orang zalim." (al-Ankabut/29: 31) 

Sehingga dalam ayat 75 Allah abadikan kisah ini dengan demikianlah rasa santun dan kasih sayang seorang nabi terhadap umat manusia, terutama Nabi Ibrahim a.s. yang dalam keadaan gembira dan bahagia ia akan memperoleh keinginan dan idaman hatinya yang telah lama dicita-citakannya, yaitu seorang anak laki-laki bernama Ishak dari istri pertama. 

Di dalam keadaan demikian, biasanya orang lupa akan segala-galanya, tetapi ia tidak melupakan nasib kaum Luth yang didengarnya bahwa mereka akan dibinasakan dan ia mohon kepada Tuhannya agar mereka diselamatkan dengan mengemukakan alasan dan harapan agar permohonannya itu dikabulkan. Sesungguhnya Nabi Ibrahim memang benar seorang yang penyantun dan menaruh iba (kasihan) terhadap orang yang ditimpa kemalangan dan selalu berserah diri kepada Tuhannya. 

Wallahu'alam (/oh).

PRINSIP KOMUNIKASI DALAM KEHUMASAN

PRINSIP KOMUNIKASI DALAM KEHUMASAN 

KD. 
3.5. MENERAPKAN KOMUNIKASI KEHUMASAN
4.5. MEMPRAKTIKAN KOMUNIKASI DALAM.KEHUMASAN

MATERI "REACH"
Prinsip merupakan asas-asas yang dijadikan pedoman dalam melakukan suatu hal. Prinsip komunikasi efektif berarti suatu asas atau hal pokok yang dijadikan landasan untuk melaksanakan kegiatan komunikasi efektif dalam kehumasan pendidikan. Berikut ini beberapa prinsip yang digunakan dalam kegiatan komunikasi efektif dalam kehumasan pendidikan, yaitu sebagai berikut:

1. Respect (Respek)
Respect adalah Perasaan Positif atau penghormatan diri kepada lawan bicara. Komunikator menghargai lawan bicara sama halnya dengan menghargai diri sendiri.  Semua orang ingin dihargai dan dihormati dan menjadi kebutuhan setiap individu. Dale Carnegie (Ikhtisar.com)dalam bukunya “How to Win Friends and Influence People”, juga menjelaskan bahwa rahasia terbesar dalam berurusan dengan manusia adalah penghargaan yang jujur dan tulus. Prinsip menghormati ini harus selalu dipegang dalam berkomunikasi.

2.Empathy (Empati)
Empathy adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang tengah dihadapi orang lain, mampu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Komunikasi akan terjalin dengan baik sesuai kondisi psikologis lawan bicara.  Ber-Empati harus menempatkan diri sebagai pendengar yang baik,  bahkan sebelum orang lain mendengarkan kita.

3. Audible (Dapat Didengar)
Audible mengandung makna pesan yang harus dapat didengarkan dan dimengerti. Untuk itu yang harus dilakukan yaitu,

a.Pertama, pesan harus mudah dipahami, menggunakan bahasa yang baik dan benar.  Hindari bahasa yang tidak dipahami oleh lawan bicara.

b. Kedua, sampaikan yang penting. Sederhanakan pesan yang ingin disampaikan. Langsung saja pada inti persoalankarena sebagian besar orang tidak suka mendengar yang bertele-tele.

c. Ketiga, gunakan bahasa tubuh. Mimik wajah, kontak mata, gerakan tangan dan posisi badan bisa dengan mudah terbaca oleh lawan bicara. Tunjukkan kesejatian dengan mengoptimalkan bahasa tubuh dan pesan.

d. Keempat,gunakan  ilustrasi atau contoh. Analogi sangat membantu dalam penyampaian pesan.  Gunakan ilustrasi dan contoh nyata.

3.Clarity (Jelas)
Clarity adalah kejelasan dari pesan yang kita sampaikan. Salah satu penyebab munculnya salah paham antara satu orang dengan yang lain adalah informasi yang tidak jelas yang mereka terima. Hindari orang berspekulasi atau menafsirkan sendiri atas apa yang mereka dengar.  Langkah terbaik sebelum melakukan komunikasi adalah dengan menetapkan tujuan secara jelas dan perjelas intonasi suara. Sadari bahwa komunikator punya tujuan dalam berkomunikasi dan sampaikan pesan tersebut dengan suara intonasi suara yang baik.

5. Humble (Rendah Hati)
Sikap rendah hati bukan berarti rendah diri, rendah hati memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara terlebih dahulu dan komunikator menjadi pendengar yang baik.  Sikap ini membangun rasa hormat dan pada akhirnya mengembangkan respek kepada lawan bicara. Sikap rendah hati seperti ini memberikan pamor positif bahwa komunikator merupakan tempat yang tepat dalam sebuah komunikasi dua arah yang saling menguntungkan.

Kunci sukses suatu komunikasi, dalam hal ini komunikasi dalam public relation sangat tergantung pada prinsip pelaksanaan komunikasi yang efektif. Dalam kaitannya dengan prinsip komunikasi yang efektif , hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

Jenis publik (khalayak).
Khalayak disini yang dimaksud yaitu humas sekolah memperhatikan target atau sasaran komunikan. Dalam menentukan sasaran tersebut, humas harus mengetahui masing-masing karakteristik dari publik sasaran humas.

Susunan pesan bagaimana yang mudah dipahami dan tepat.

Penyusunan informasi dan penampilannya diusahakan ditampilkan dengan tepat. Artinya, informasi yang diberikan harus mencakup seluruh isi, menarik dan sederhana, sehingga tidak rumit untuk dipahami oleh komunikan.

Saluran apa saja yang sesuai dengan sifat publik yang dituju.
Saluran yang dimaksud adalah media yang digunakan dalam menyampaikan informasi oleh humas. Media disesuaikan dengan keadaan atau sifat public.


KISI KISI PRAKTIKUM
- BUAT PASANGAN DENGAN TEMAN 
- MENYUSUN SKENARIO PERCAKAPAN HUMAS
- MEPRAKTIKAN KOMUNIKASI HUMAS DALAM BENTUK PERCAKAPAN
- SAJIKAN DALAM BENTUK VIDIO
- PRESENTASIKAN

BAB 7 RASUL-RASUL ITU KEKASIH ALLAH

RANGKUMAN MATERI PAI SMA KELAS XI

MATERI : BAB 7 RASUL-RASUL ITU KEKASIH ALLAH
Kompetensi Dasar : 
3.4. Menganalisis makna iman kepada rasul-rasul Allah Swt. 

4.4.Menyajikan kaitan antara iman kepada rasul-rasul Allah Swt. dengan keteguhan dalam bertauhid, toleransi, ketaatan, dan kecintaan kepada Allah 

MATERI : 
A. Pengertian Iman kepada Rasul-Rasul Allah Swt.
Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar-benar utusan Allah Swt. yang ditugaskan 
untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan akhirat.

Landasan : 
Imam Ahmad : 124.000 Nabi & 315 Rasul
At-Turmuzy : 124.000 Nabi & 312 Rasul

B. Sifat Rasul-Rasul Allah Swt.
1. Sifat Wajib
a. Aṡ-Ṡiddiq
: Aṡ-Ṡiddiq, yaitu rasul selalu benar
b. Al-Amānah : dapat dipercaya
c. At-Tablig : selalu meyampaikan wahyu
d. Al-Faṭānah : kecerdasan yang tinggi.

2. Sifat Mustahil
a. Al-Kiẓẓib : bohong atau dusta
b. Al-Khiānah : khianat.
c. Al-Kiṭmān : menyembunyikan kebenaran
d. Al-Balādah : bodoh.

Selain tersebut di atas, rasul juga memiliki sifat-sifat yang tidak terdapat pada selain rasul, yaitu 
seperti berikut :
1. Ishmaturrasūl adalah orang yang ma’shum, terlindung dari dosa dan salah dalam kemampuan 
pemahaman agama, ketaatan, dan menyampaikan wahyu Allah Swt. sehingga selalu siaga dalam 
menghadapi tantangan dan tugas apa pun.

2. Iltizamurrasūl adalah orang-orang yang selalu komitmen dengan apa pun yang mereka ajarkan. 
Mereka bekerja dan berdakwah sesuai dengan arahan dan perintah Allah Swt. meskipun untuk 
menjalankan perintah Allah Swt. itu harus berhadapan dengan tantangan-tantangan yang berat baik 
dari dalam diri pribadinya maupun dari para musuhnya. Rasul tidak pernah sejengkal pun 
menghindar atau mundur dari perintah Allah Swt.

C. Tugas Rasul-Rasul Allah Swt.
1. Menyampaikan risalah dari Allah Swt.
2. Mengajak kepada tauhid, yaitu mengajak umatnya untuk meng-esa-kan Allah Swt. dan 
menjauhi perilaku musyrik (menyekutukan Allah).
3. Memberi kabar gembira kepada orang mukmin dan memberi peringatan kepada orang kafir.
4. Menunjukkan jalan yang lurus.
5. Membersihkan dan menyucikan jiwa manusia serta mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah.
6. Sebagai hujjah bagi manusia.

D.     Hikmah Beriman kepada Rasul-Rasul Allah Swt.
1. Makin sempurna imannya.
2. Terdorong untuk menjadikan contoh dalam hidupnya.
3. Terdorong untuk melakukan perilaku sosial yang baik.
4. Memiliki teladan dalam hidupnya.
5. Mencintai para rasul dengan cara mengikuti dan mengamalkan ajarannya.
6. Mengetahui hakikat dirinya bahwa ia diciptakan Allah Swt. untuk mengabdi kepada-Nya.

E. Menerapkan Perilaku Mulia
1. Menjunjung tinggi risalah (ajaran Allah Swt. yang disampaikan rasul-Nya). Allah Swt.
2. Melaksanakan seruannya untuk beribadah hanya kepada Allah Swt.
3. Giat dan rajin bekerja mencari rezeki yang halal, sesuai dengan keahliannya
4. Selalu mengingat, memahami, dan berperilaku sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw.
5.Melakukan usaha-usaha agar kualitas hidupnya meningkat ke derajat yang lebih tinggi.
6. Terus berdakwah agar ajaran yang dibawa rasul tidak sirna.

(Oleh Holidin)

Keadilan dan Pemimpin Yang Adil

IKHTISAR JUMAT, Keadilan dan Pemimpin Yang Adil Bandung, 1 November 2014 "Satu waktu nanti akan tiba atas umatku penguasa s...