Penilaian dalam Kurikulum 2013


Salah satu dari 8 standar pendidikan nasional adalah Standar Penilaian. Standar Penilaian bertujan untuk menjamin perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif, efektif, efisien, dan sesuai dengan konteks sosial budaya, dan pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel, dan informatif.

Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Berdasarkan Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian.

Bentuk penilaian diantaranya: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah.

Bentuk-bentuk penilaian hasil belajar tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Penilaian otentik
Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output) pembelajaran. Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan

2. Penilaian Diri
Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan. Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan harian.

3. Penilaian Portofolio
Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu. Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema pelajaran

4. Penilaian/ Ulangan Harian
Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.

5. Penilaian / Ulangan Tengah Semester (UTS)
Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut

6. Penilaian / Ulangan Akhir Semester
Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester. Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.

7. Penilaian/ Ujian Tingkat Kompetensi
Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi.

Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut. 

Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5), dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh Pemerintah. Ujian tingkat kompetensi pada akhir kelas VI (tingkat 3), kelas IX (tingkat 4A), dan kelas XII (tingkat 6) dilakukan melalui UN.

8. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi
Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. 

Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survei oleh Pemerintah pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5).

9. Ujian Nasional
Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional.

10. Ujian Sekolah/Madrasah 
Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.


Konsep Rezeki | Pendekatan Arrahman dan Arrahiim

Konsep Rezeki | Pendekatan Arrahman dan Arrahiim

Salah satu lafadz yang mulia dari sebuah surat adalah _ar-rahman - ar-rahiim_, bahkan yang termasuk ke dalam _al Asmaul Husna_.

Pendekatannya adalah bahwa _ar-rahmaan_ merupakan kasih sayang Allah SWT terhadap semua mahluknya tanpa kecuali, _ar-rahiim_ merupakan kasih sayang Allah SWT yang spesial untuk orang yang taat, patuh dan ridha kepada Allah SWT. _Rahmaan_ Allah akan diperoleh semua mahluk di dunia (beriman ataupun tidak). Sedangkan _Rahiim_ Allah hanya akan di dapat di akhirat oleh orang yang beriman.

Konsep _rohman dan rohim_ erat kaitannya dengan konsep rejeki. Rezeki merupakan pemberian dari Allah SWT yang berupa titipan.Berdasarkan cara mendapatkannya ada dua, yaitu rezeki _kasbi_ dan rezeki _wahbi_.

_Kasbi atau kasab_ merupakan rezeki yang bersifat usaha. Artinya, rezeki kasbi merupakan rezeki yang diperoleh dari usaha dan kerja yang dilakukan oleh manusia, tentunya atas izin dan bantuan Allah. Untuk mendapatkannya tidak diperlukan keimanan atau ketakwaan kepada Allah, maka dari itu tidak jarang jika kita melihat banyak orang yang sukses walau jauh dari Allah.

Rezeki _kasbi_ merupakan rezeki yang berasal dari sifat rahman atau pemberian Allah SWT. Artinya, siapapun yang berusaha untuk mendapatkan rezeki, maka ia akan mendapatkan rezeki tersebut.

Ada juga konsep rejeki yang di sebutkan dalam Al-Qur'an dengan istilah _min haitsu laa yahtashib_, artinya dari jalan yang tidak disangka sangka. Inilah konsep rezeki wahbi, rizki yang datangnya di luar prediksi manusia dan datangnya tidak selalu membutuhkan jerih payah.

Rezeki wahbi adalah rezeki yang datangnya dari keridhaan Allah terhadap hambanya atas apa yang telah ia lakukan. Hal ini yang kadang membuat seseorang mendadak mendapat rezeki pada saat-saat yang tidak diduga, bahkan dengan berbagai cara Allah datangkan.

Siapa yang memiliki fasilitas ini? Rezeki wahbi ini adalah rezeki yang diberikan kepada Allah untuk hamba-Nya yang ber _khusnuzon_ kepada Allah.

Kepada hamba-Nya yang percaya bahwa Allah SWT telah mengatur rezeki sedemikian mungkin agar semua orang mendapatkannya. Jalannya beragam, bisa dari orang terdekat, sedekah, dan lain-lain. 

Begitulah Allah SWT memfasilitasi mahluknya, dengan sifat-NYA yang _Rahman dan Rahiim_, memberikan fasilitas rejeki. Iman dan husnudzhon adalah modal untuk meraih rezeki, meski tanpa iman pun di dunia manusai akan tetap diberikan karunia. Namun dengan iman kasih sayang Allah akan didapatkan di dunia akhirat. _Wallahu'alam_. (/oh)

ALLLAH MAHA MEMBERIKAN KEKAYAAN DAN KECUKUPAN | Tadabbur Ayat surat 53 An-Najm : 48)

ALLLAH MAHA MEMBERIKAN KEKAYAAN DAN KECUKUPAN | Tadabbur Ayat  surat 53 An-Najm : 48)

Ada yang menarik perhatian saat membaca surat an Najm (bintang) surat yang tergolong Makiyah, terdapat di juz 27 terdiri dari 62 ayat. An-najm surat yang Allah turunkan sebelum Nabi berhijrah ke Madinah. Dalil yang menunjukkan hal tersebut adalah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَجَدَ بِالنَّجْمِ، وَسَجَدَ مَعَهُ المُسْلِمُونَ وَالمُشْرِكُونَ وَالجِنُّ وَالإِنْس

“Sesungguhnya Nabi sujud (ketika membaca) surat An-Najm. Maka orang-orang muslim, musyrik, golongan jin dan manusia ikut sujud bersama beliau.”(H.R. Bukhari no. 1071)

Tujuan diturunkannya surat An-Najm adalah untuk membantah tuduhan yang diarahkan kepada Nabi. Pasalnya, yaitu orang-orang kafir menuduh bahwa Nabi telah membuat-buat Al-Qur’an. Mereka mengatakan Al-Qur’an bukanlah firman Allah.

Yang menarik perhatian saya di surat ini adalah setelah Allah menerangkan di ayat 44-47 bahwa Allah lah yang menghidupkan kita dari awal kemudian Allah  juga yang mematikan kemudian Allah akan kembali menghidupkan kita tatkala di padang mahsyar dan semua urusan termasuk kehidupan dan kematian kembali kepada Allah . Dan  Allah juga yang menciptakan laki-laki dan wanita berpasang pasangan dari semenjak Nabi Adam ‘alaihissalam dan Hawa kemudian anak keturunannya pun berpasang pasangan kemudian beranak pinak semua itu Allah ciptakan dari air mani yang dipancarkan. Dan Allah lah yang menetapkan terjadinya hari kebangkitan setelah kematian dan perkara tersebut kembalinya juga kepada Allah. 

Dan itu semua adalah penjelasan dari ayat ke 42  وَاَنَّ اِلٰى رَبِّكَ الْمُنْتَهٰىۙ, “Dan sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahannya (segala sesuatu). 

Tawa dan tangisan, kehidupan dan kematian, dan hari kebangkitan semua perkaranya kembali kepada Allah.

Kemudian semakin menarik di ayat 48, dimana Allah berfirman وَأَنَّهُ هُوَ أَغْنَىٰ وَأَقْنَىٰ
"dan sesungguhnya Dialah yang memberikan kekayaan dan kecukupan".

Allah menyebutkan perkara yang bertolak belakang tawa dan tangis, hidup dan mati, laki-laki dan perempuan, kaya dan miskin semuanya yang menentukan adalah Allah. 

Jika kita tahu bahwasanya kekayaan dan kemiskinan yang menentukan adalah Allah  maka jika sudah berusaha namun tidak bisa kaya maka semua itu Allah  lah yang mengaturnya, kalaupun berusaha kemudian berhasil kaya maka itu juga Allah yang mengaturnya, semua urusan kembali kepada Allah.

Adapun  makna اَقْنٰىۙ  maka terdapat dua penafsiran, ada yang mengatakan  اَقْنٰىۙ  adalah menjadikan miskin, ada yang mengatakan maknanya adalah  الاِقتِنَاء  yaitu selain kaya dia juga memiliki barang-barang dan aset-aset yang dia miliki yang tidak perlu untuk dia jual maksudnya Dialah Allah yang menjadikan seseorang kaya dan bahkan berlebihan dalam kekayaannya.

Allah yang memberikan kekayaan atau kemiskinan bagi orang yang dikehendaki-Nya di antara hamba-Nya, sesuai dengan kesanggupan dan usaha masing-masing. 

Ayat ini menunjukkan kekuasaan yang sempurna, bahwa nutfah (setetes mani) adalah sesuai bagian-bagiannya menurut kenyataan. Dari nutfah ini Allah jadikan bermacam-macam anggota, tabiat yang berlain-lainan, laki-laki atau perempuan, maka tidak ada orang yang mengaku dapat membuatnya, sebagaimana tidak ada yang mengaku menjadikan langit dan bumi selain Allah. 

Allah berfirman dalam surat 31.Luqmān : 25
وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ ۚ قُلِ الْحَمْدُ لِلَّهِ ۚ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لَا يَعْلَمُونَ

Dan sungguh, jika engkau (Muhammad) tanyakan kepada mereka, "Siapakah yang menciptakan langit dan bumi?" Tentu mereka akan menjawab, "Allah" Katakanlah, "Segala puji bagi Allah" tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui.

Dan dijelaskan pula bahwa Allah berfirman dalam surah al-Qiyamah/75: 36-40) "Apakah manusia mengira, dia akan dibiarkan begitu saja (tanpa pertanggungjawaban)? Bukankah dia mulanya hanya setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian (mani itu) menjadi sesuatu yang melekat, lalu Allah menciptakannya dan menyempurnakannya, lalu Dia menjadikan darinya sepasang laki-laki dan perempuan. Bukankah (Allah yang berbuat) demikian berkuasa (pula) menghidupkan orang mati?.

Demikian semoga Allah SWT senantiasa berikan kekayaan dan kecukupan kepada kita dalam rangka beribadah dan berjuang di jalan Nya.

Wallahu'alam (/oh)

RUANG LINGKUP KEHUMASAN


RUANG LINGKUP KEHUMASAN
ADIMINISTRASI PERKANTORAN
OTOMATISASI TATA KELOLA HUMAS DAN KEPROTOKOLAN

BAB I
RUANG LINGKUP KEHUMASAN
3.1.    Memahami Ruang Lingkup Kehumasan
4.1.    Melakukan Pengelompokkan Ruang Lingkup Kehumasan

1.  SEJARAH HUMAS
Dilihat dari perkembangan sejarahnya, berkomunikasi untuk mempengaruhi cara pandang dan perilaku seseorang sudah dimulai sejak dahulu kala. Pada perkembangannya konsep dasar Public Relations mulai diperkenalkan  di Amerika yang dipelopori oleh Ivy Ledbetter Lee yang pada tahun 1906, Ivy  berhasilmenanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat akibat pemogokan kaum buruh. 

Pemogokan kaum buruh ini memunculkan ide atau gagasan dari Lee untuk menengahi dengan bagi keuntungan antara kedua belah pihak yakni pihak indutriawan dan pihak pekerja.

Pemikiran Ivy dalam melakukan pekerjaannya dinamakan "The Declaration of Principles" (Deklarasi azas-azas) yang pada hakikatnya menyatakan bahwa keberadaan public tidakbisa dianggap enteng oleh indutri dan dianggap tidak bisa apa-apa oleh pers. Atas upayanya ini Ivy Ledbetter Lee dianggap sebagai "The father of Public Relations"

Public Relations di Indonesia sendiri dimulai sejak tahun 1950, seiring  perkembangan politik dan kenegaraan saat itu. Pada waktu itu pemerintah Indonesia menyadari perlunya rakyat Indonesia untuk mengetahui segala perkembangan yang terjadi sejak pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda.

Berdasarkan hal tersebut maka kegiatan kehumasan mulai dilembagakan dengan  nama Hubungan masyarakat karena kegiatan yang dilakukan, lebih banyak untuk ke luar organisasi.
Hubungan masyarakat atau dikenal juga dengan istilah Public Relations digunakan oleh pihak swasta di Indonesia pertama kali oleh Pertamina, sebuah perusahaan minyak. 

Public Relations di Indonesia memang sudah banyak digunakan baik itu di pihak pemerintah maupun swasta di berbagai sektor. Konsep Public Relations dipahami dan digunakan oleh pihak–pihak tersebut dengan berbagai macam pemahaman dan berbagai macam bentuk implementasinya.

Perkembangan humas di Indonesia terus bergulir seiring dengan perkembangan humas yang ada di Asia, bahkan dunia.  Sebagai contoh, humas digunakan untuk kepentingan usaha dalam ajang seperti Olimpiade, suatu event international yang sampai saat ini masih menjadi pusat perhatian dunia sebagai ajang membuka pasar dunia untuk memasarakan produk-produknya.

2.  DEFINISI HUMAS
Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling pengertian antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat.
Hubungan masyarakat (Humas) atau Public Relations merupakan sebuah seni berkomunikasi dengan publik untuk membangun saling pengertian, menghindari kesalahpahaman dan mispersepsi, sekaligus membangun citra positif lembaga. Humas merupakan seni sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya, memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan kegiatan humas secara terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi maupun lembaga tersebut maupun masyarakat yang terkait.

Public Relations (HUMAS) merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang telah dicapainya.

Sebagai sebuah profesi seorang petugas Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.

Menurut Majalah Public Relations News,Humas adalah: fungsi manajemen yang menilai sikap masyarakat, mengidentifikasi karsa dan perilaku individu ataupun suatu organisasi terhadap kepentingan umum, untuk kemudian merencanakan dan melaksanakanprogram humas aksi untuk mendapatkan pengertian dari masyarakat dengan tujuan agar diterima masyarakat Menurut “ The International Public Relations Assosiation” (IPRA),Humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik (public) untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini diantara mereka.

Menurut The British Institute of Public Relations,Humas adalah: suatu usaha yang sengaja dilakukan, direncanakan secara terus-menerus untuk menciptakan dan memelihara saling pengertian antara suatu organisasi dengan masyarakatnya

Menurut Frank Jeffkins, Humas adalah sesuatu yang terdiri dari semua bentuk komunikasi berencana baik ke dalam maupun ke luar antara organisasi dengan publiknya untuk mencapai tujuan khusus, yakni pengertian bersama.

Menurut Edward L. Bernays,Humas memiliki tiga pengertian :
1)   Memberi penerangan kepada masyarakat.
2)   Pembujukan langsung terhadap masyarakat guna mengubah sikap dan tindakan.
3) Usaha-usaha mengintegrasikan sikap dan tindakan dari permasalahan dengan masyarakat dan dari masyarakat terhadap permasalahannya.

Kesimpulan dari beberapa pendapat para ahli makaHumas adalah aktivitas komuniksi dua arah antara organisasi/lembaga  dengan publik, yang bertujuan untuk menumbuhkan saling pengertian, saling percaya, saling membantu/kerjasama, menghindari kesalahpahaman dan membangun citra positif lembaga/organisasi.

3. KARAKTERISITIK HUMAS  
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa ada 4 (empat) ciri utama Humas yang disebut sebagai karakteristik humas, diantaranya yaitu:
a.  Adanya Upaya Komunikasi yang Bersifat Dua Arah
Hakekat humas adalah komunkasi. Namun tidak semua komunikasi dikatakan humas. Komunikasi yang menjadi ciri kehumasan adalah komunikasi dua arah yang memungkinkan terjadinya arus informasi timbal balik.

b.   Sifatnya yang Terencana
Sifat humas yang terencana mengandung pengertian bahwa kerja/aktivitas humas merupakan kerja/aktivitas yang berkesinambungan, memiliki metode terintegrasi dengan bagian lain dan hasilnya tangible (nyata). Syarat terencana dan berkesinambungan ini merupakan salah satu syarat yang dinilai dalam kompetisi tertinggi program humas HUMAS internasional, yakni GWA (Golden World Award For Excellence in  HUMAS).

c.   Berorientasi pada Organisasi/Lembaga
Dengan mencermati orientasi tersebut, maka syarat mutlak dalam kerja humas adalah pemahaman yang tinggi terhadap visi, misi, dan budaya organisasi/lembaga. Visi, misi, dan budaya organisasi/lembaga inilah yang menjadi materi utama humas, sehingga dapat mencapai tujuan humas dan mendukung tujuan manajemen lainnya, termasuk tujuan marketing.

d.   Sasarannya adalah Publik
Yaitu suatu kelompok dalam masyarakat yang memiliki karakteristik kepentingan yang sama. Jadi sasaran humas bukanlah perorangan, hal ini perlu disampaikan sebab masih ada orang yang mengistilahkan HUMAS sebagai personal Relation.

4.  MACAM-MACAM HUMAS
            Macam-macam humas, yaitu sebagai berikut :

A. Humas Pemerintahan
Humas Pemerintahan pada dasarnya tidak bersifat politis. Bagian humas di pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan atau menginformasikan kebijakan-kebijakan mereka. Mereka memberi informasi secara teratur tentang kebijakan, rencana-rencana, serta hasil-hasil kerja institusi serta memberi pengertian kepada masyarakat tentang peraturan dan segala sesuatunya yang berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat.

Selain memberikan informasi keluar, humas pemerintahan dan politik juga harus memungkinkan untuk memberi masukan dan saran bagi para pejabat tentang segala informasi yang diperlukan dan reaksi atau kemungkinan reaksi masyarakat akan kebijakan institusi, baik yang sedang dilaksanakan, akan dilaksanakan ataupun yang sedang diusulkan.

Tugas pemerintah memang sangat berat , sebab masyarakat yang dihadapi terdiri dari berbagai public dengan kepentingan yang sangat kompleks pula. Hal ini memang tidak lepas pula dari “karakteristik” yang melekat dalam setiap program humas pemerintah antara lain sebagai berikut :
1.  Program humas pemerintah ditujukan untuk masyarakat luas. Dengan berbagai latar belakang, karakter, ekonomi, pendidikan yang beragam.
2. Seringkali hasilnya abstrak, sulit dilihat dalm waktu dekat bahkan panjang sekalipun karena sifatnya yang integral dan berkesinambungan.
3.Program humas pemerintah selalu mendapat pengawasasn dari berbagai kalangan,terutama pers, LSM dan sebagainya.Mereka sangat berperan dalam proses penyadaran masyarakatmengenai permasalahan mereka.

B. Humas Industri dan bisnis
Dunia bisnis dan industri sekarang ini menyadari pentingnya keterlibatan masyarakat dalam dunianya. Sehingga ada hubungan timbal balik yang merupakan ciri dan konsep humas. Dari sisi industry, mereka memiliki tugas untuk menyampaikan kepentingan bisnisnya, sebaliknya, masyarakat harus mengetahuai dampak yang berpengaruh dari  industri dan bisnis.
Latar belakang diatas turut pula mempengaruhi berkembangnya humas industri dan bisnis.  Beberapa penerapan humas dalam industri dan bisnis meliputi : hubungan dengan pelanggan dan peran humas terhadap marketing yang pada akhirnya melahirkan marketing HUMAS hubungan dengan pemegang saham, hubungan dengan pers, bantuan untuk merekrut pegawai baru, hubungan dengan komunitas, hubungan dengan perusahaan/organisasi lain, hubungan dengan pemerintahan.

C.  Humas Sosial
            Berikut ini beberapa praktik humas dalam organisasi sosial, latar belakang dan penerapannya sebagai berikut :
1.   Humas penegak hukum
Termasuk dalam hal ini humas yang berada dalm kepolisian karena kepolisian telah menjadi perhatian masyarakat dalm hubungannya terhadap kelompok minoritas, hak warga Negara, penyalahgunaan obat bius, kejahatan, ketertiban umum dan sebagainya. Sebagai hasilnya banyak golongan penegak hukum merasa perlu untuk membentuk grup-grup penasihat warga Negara dan merangkap sebagai pejabat humas untuk bekerjasama dengan mereka dan para media massa. Singkatnya, penegak hukum perlu mendengarkan dan tanggap terhadap kepentingan umum supaya mereka dapat membantu masyarakat dengan baik.

2.   Humas Keagamaan
Organisasi-organisasi keagamaan sekarang ini mulai menyadari pentingnya media massa untuk mencapai para jamaah.

3.  Humas Profesi
Maksud penerapannya adalah untuk mendapat pengakuan dan  publikasi tentang apa yang telah mereka lakukan bagi kepentingan umum. Bentuk yang bisa ditemukan melalui Kampanye kesehatan, sadar hukum, massa information, pengumpulan dana, publikasi perkembangan teknologi kedokteran dan hasil penelitian, pengalaman dramatis dalam mencari berita dan pemutaran film-film. Contoh penerapan bentuk humas Profesi tersebut adalah dokter, pengacara, wartawan, artis dan sebagainya yang juga menggunakan pendekatan humas untuk berkomunikasi dengan masyarakat.

4.   Humas Organisasi Sukarela
Tujuan dari organisasi ini ialah mencari dana yang nantinya digunakan untuk mem biayai kerja sosial kesejahteraan masyarakat  dan hal-hal lain, misalnya menerbitkan majalah internal, surat edaran, selebaran, publikasi/mengadakan hubungan dengan pers dan sebagainya.

5.   Humas Organisasi Internasional
Lahirnya humas Internasional disebabkan oleh adanya perubahan sangat cepat di dalam segala bidang, misalnya perkembangan di bidang pariwisata, komunikasi, transportasi, pertukaran siswa/dosen/mahasiswa di bidang pendidikan, timbulnya masalah internasional dalam bidang ekonomi, politik dan sebagainya. Semua itu memungkinkan terjadinya kontak atau hubungan antar negara. Dengan demikian, untuk memelihara hubungan yang baik antara satu Negara dengan Negara yang lain humas memegang peranan penting.
Suatu contoh penerapan humas internasional selain hubungan antar negara adalah adanya konferensi tingkat dunia yang dihadiri oleh banyak negara.

5. FUNGSI HUMAS
            Berikut ini terdapat beberapa fungsi-fungsi humas antara lain :
A.    Fungsi Utama Humas
Fungsi-fungsi utama yang dilakukan oleh seorang humas dalam organisasinya meliputi berbagai bidang dan segi. Fungsi utama humas antara lain :
1.      Menumbuh dan mengembangkan hubungan baik antara lembaga atau organisasi dengan publiknya, baik publik intern maupun extern dalam rangka menanamkan pengertian
2.      Menilai dan menentukan pendapat umum yang berkaitan dengan organisasinya
3.      Memberi saran kepada pemimpin tentang cara-cara mengendalikan pendapat umum sebagaimana mestinya
4.      Menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam rangka menciptakan iklim pendapat publik yang menguntungkan organisasi/lembaga
5.      Menggunakan komunikasi untuk mempengaruhi pendapat umum.

B.     Fungsi humas menurut IHUMASA          
 Penelitian yang diadakan oleh International Public Relations Association (IHUMASA) pada tahun 1981 menyimpulkan bahwa pada umumnya fungsi HUMAS/humas masa kini meliputi 15 pokok yaitu:
1.         Memberi konseling yang didasari pemahaman masalah humasilaku manusia.
2.         Membuat analisis "trend" masa depan dan ramalan akan akibat-akibatnya bagi institusi.
3.         Melakukan riset pendapat, sikap dan harapan masyarakat terhadap institusi serta memberi saran tindakan-tindakan yang diperlukan institusi untuk mengatasinya.
4.         Menciptakan dan membina komunikasi dua-arah berlandaskan kebenaran dan informasi yang utuh
5.         Mencegah konflik dan salah pengertian
6.         Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.
7.         Meningkatkan rasa saling hormat dan rasa tanggung jawab sosial.
8.         Meningkatkan itikat baik institusi terhadap anggota, pemasok dan konsumen
9.         Memperbaiki hubungan industrial
10.     Melakukan penyerasian kepentingan institusi terhadap kepentingan umum
11.     Menarik calon tenaga yang baik agar menjadi anggota serta mengurangi keinginan anggota untuk keluar dari institusi.· Memasyarakatkan humasoduk atau layanan
12.     Mengusahakan perolehan laba yang maksimal
13.     Menciptakan jadi diri institusi
14.     Memupuk minat mengenai masalah-masalah nasional maupun ternasional
15.     Meningkatkan pengertian mengenai demokrasi

C.     Fungsi humas menurut Djanalis Djanaid
            Dalam buku Public Relation: Teori dan Praktik yang ditulis oleh Djanalis Djanaid (1993), disebut dua fungsi PR, yaitu:
1.        Fungsi Konstruktif
Fungsi ini mendorong humas untuk membuat aktivitas/kegiatan yang terencana, berkesinambungan dan cenderung bersikap proaktif dan juga bertindak preventif (mencegah)
2.        Fungsi Korektif
Fungsi ini yang berperan dalam mengatasi masalah/krisis yang terjadi dalam sebuah organisasi/lembaga. Bermakna ibarat mengobati suatu penyakit agar mencapai kesembuhan.

D.    Fungsi humas menurut Canfield
            Bertrand R. Canfield dalam bukunya Public Relation, Principles and Problems mengemukakan tiga fungsi humas, yaitu :
1.    Mengabdi kepada kepentingan umum
2.    Memelihara komunikasi yang baik
3.    Menitikberatkan moral dan tingkah laku yang baik

E.     Fungsi humas menurut Edward L. Bernaus
       Seorang pelopor humas di Amerika Serikat dalam bukunya Public Relations (1952) menerangkan 3 fungsi humas, yaitu:
1.    Memberikan informasi kepada masyarakat
2.    Mengajak masyarakat untuk mengubah sikap dan perilaku mereka
3.    Melakukan usaha-usaha untuk menyatukan sikap dan tindakan suatu lembaga atau organisasinya dengan publiknya sebaliknya.

6.  TUGAS/MANFAATHUMAS
            Kegiatan organisasi, perusahaan atau instansi yang mengarah untuk menciptakan hubungan yang harmonis dengan masyarakat merupakan kegiatan humas. Ada 3 tugas humas dalam organisasi/lembaga yang berhubungan erat,antara lain :
a.  Memahami, menganalisis dan mengevaluasi kecenderungan perilaku publik. Kecenderungan perilaku publik diklasifikasikan oleh Frank Jeffkins menjadi empat situasi yang dihadapi oleh humas, yakni tidak tahu, apatis, prasangka dan memusuhi.
Dalam hal tersebut tugas humas dapat mengubah publik yang tidak tahu menjadi tahu, yang apatis menjadi peduli, yang berprasangka menjadi menerima, dan yang memusuhi menjadi simpati.
b.  Mempertemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan kepentingan publik.
Kepentingan organisasi/lembaga dapat jauh berbeda dengan kepentingan publik dan sebaliknya. Dalam kondisi yang manapun, tugas humas adalah mempertemukan kepentingan ini menjadi saling dimengerti, dipahami, dihormati, dan dilaksanakan. Bilakepentingannya berbeda, maka humas dapat bertugas untuk menghubungkannya.                                                  
c.  Mengevaluasi program humas organisasi/lembaga, khususnya yang berkaitan  dengan publik.
Humas disini bertugas untuk senantiasa memonitor semua program humas, karena tugas tersebut dapat berarti humas memiliki wewenang untuk memberi nasihat apakah suatu program humas sebaiknya diteruskan atau dihentikan.

Bagian penting dari pekerjaan petugas Humas dalam suatu organisasi adalah:
1)     Membuat kesan (image), yaitu gambaran yang diperoleh seseorang tentang suatu fakta sesuai dengan tingkat pengetahuan dan pengertian mereka (terhadap suatu produk, orang, atau situasi).
2)     Pengetahuan dan pengertian. Humas memiliki peran penting dalam membantu menginformasikan pada publik internal dan eksternal dengan menyediakan informasi akurat dan mudah dimengerti sehingga ketidak-pedulian akan suatu organisasi, produk, atau tempat dapat diatasi melalui pengetahuan dan pengertian.
3)     Menciptakan ketertarikan. Humas juga harus dapat menciptakan ketertarikan publik dalam suatu situasi, yang bisa jadi berpengaruh besar dalam suatu organisasi atau sekelompok orang.
4)     Penerimaan. Masyarakat mungkin bersikap melawan pada sebuah situasi karena mereka tidak mengerti apa yang sedang terjadi, atau mengapa hal tersebut terjadi. Profesi humas mempunyai peran kunci untuk menjelaskan sebuah situasi atau kejadian dengan sejelas-jelasnya sehingga ketidak-pedulian, dan bahkan sikap menentang dapat diputar menjadi pengertian dan penerimaan.
5)     Simpati. Dengan mengemukakan informasi secara jelas, umumnya merupakan cara yang berhasil untuk meraih simpati.


7.  ASPEK-ASPEK HUMAS

a.  Aspek Layanan
            Aspek layanan dalam kegiatan Humas untuk mengatur, mengotomatisasi, dan sinkronisasi proses-prinsipnya bisnis penjualan kegiatan, tetapi juga orang untuk pemasaran, layanan pelanggan, dan dukungan teknis. Tujuan keseluruhan adalah untuk menemukan, menarik dan menang klien baru, memelihara dan mempertahankan orang-orang perusahaan sudah memiliki, menarik mantan klien kembali ke flip, dan mengurangi biaya pemasaran dan pelayanan klien.
          Contoh : Pada sebuah perusahaan dibutuhkan layanan yang baik agar klien tertarik dan bertahan pada perusahaan tersebut

b.  Aspek Komunikasi
            Perubahan dengan memasukan aspek komunikasi atau hubungan dua arah (two-way communications). Definisi mengenai humas kemudian memasukkan kata-kata seperti reciprocal (timbal balik), mutual (saling) dan between (antara). Dengan demikian pengertian humas sudah mengandung pengertian aksi timbal balik (interaktif).
Contoh: Sebelum para karyawan perusahaan melakukan unjuk rasa kenaikan gaji, public relations harus melibatkan semua staff perusahaan yang bersangkutan untuk mencegah aksi dan umpan balik. Public relations menggunakan informasi untuk mengembangkan sebuah rencana aksi dirancang untuk meminimalkan resiko unjuk rasa dan kemudian melaksanakan rencana terbaik sebelum terjadi unjuk rasa oleh karyawan perusahaan.

c.  Aspek Kesetiaan
            Mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi,sikap dan opini untuk mencapai suatu kesuksesan sebuah perusahaan dimana dia berada.
Contoh: menjaga suatu rahasia perusahaan oleh pegawai dan karyawan demi kelancaran jalannya perusahaan

d.  Aspek Produktivitas
            Filosofi dan spirit tentang produktivitas sudah ada sejak awal peradaban manusia karena  makna produktivitas adalah keinginan (the will) dan upaya (effort) untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan disegala bidang. Pandangan yang lebih mengandung arti filosofi itu memberi arti filosofi dan spirit yang cukup mendalam dan memungkinkan setiap orang yang memahaminya memandang kerja,baik secara individual atau kelompok dalam suatu organisasi sebagai suatu keutamaan dalam hal mengutamakan bekerja dengan mengacu kepada unsur efisiensi dan efektivitas yang merupakan penjabaran secara teknis dari konsep produktivitas. Menurut dewan produktivitas Nasional Indonesia 1983, dikatakan bahwa produktivitas mengandung pengertian sikap mental (attitude of mind) yang selalu mempunyai pandangan : “Mutu kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin,dan esok lebih baik dari hari ini.” Secara umum produktivitas mengandung pengertian perbandingan terbalik antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). (Sedarmayanti,2009:197). Dapat dikatakan bahwa kinerja sebagai suatu hasil yang atau output dari suatu proses pelaksanaan tugas akan berpengaruh terhadap produktivitas/kerja.Semakin baik kinerja seorang pegawai,berarti pegawai tersebut juga semakin produktif atau produktivitasnya semakin meningkat.
Contoh: Merancang iklan yang menarik dan berbeda dengan yang lain sehingga menarik klien untuk bergabung sehingga dapat meningkatkan produktivitas di perusahaan.

e.     Aspek Etika Moral
            Public relation adalah merupakan salah satu profesi yang memiliki kode etik. Dalam public relation kode etik disebut sebagai kode etik publik relation atau kode etik kehumasan atau etika profesi humas. Professional Humas (Public relation Officer by professional) berfungsi untuk menghadapi dan mengantisipasi tantangan kedepan,yaitu pergeseran sistem pemerintah otokratik menuju sistem reformasi yang lebih demokratik dalam era globalisasi yang ditandai dengan munculnya kebebasan pers,mengeluarkan pendapat,opini dan berekspresi yang terbuka,serta kemampuan untuk berkompetitif dalam persaingan pasar bebas,khususnya di bidang jasa teknologi informasi dan bisnis lainnya yang mampu menerobos batas-batas wilayah suatu negara,sehingga dampaknya sulit dibendung oleh negara lain sebagai target sasarannya .
Contoh: tidak menggunakan cara atau sistem yang menyinggung klien dalam proses berjalannya perusahaan.


8.  PROSES HUMAS
            Untuk melaksanakan kegiatan HUMAS dengan baik, maka diperlukan proses. Mengingat, kegiatan HUMAS tidak hanya mementingkan hasil akhir, namun juga cara yang ditempuh untuk memperoleh hasil akhir tersebut.
           Dalam memahami dan menyelesaikan permasalahan yang ada dalam lingkungan kerja, seorang praktisi HUMAS harus memiliki tahap-tahap dalam melakukan kegiatannya. Ada empat proses Humas /public relations. Proses tersebut bersifat dinamis, sehingga setiap unsur yang ada pun berkesinambungan. Keempat proses tersebut adalah: 
1.  Research (penelitian)
                      Seorang praktisi HUMAS harus mengenal gejala dan penyebab permasalahan. Oleh sebab itu, praktisi HUMAS perlu melibatkan dirinya dalam penelitian dalam pengumpulan fakta. Ia perlu memantau dan membaca tentang pengertian, opini, sikap, dan perilaku orang-orang yang berkepentingan dan terpengaruhi oleh tindakan perusahaan. “What’s happening now?” merupakan kata-kata yang menjelaskan tahap ini. Seorang praktisi HUMAS harus jeli dalam melihat data dan fakta yang erat sangkut pautnya dengan pekerjaan yang akan digarap. Segala keterangan harus diperoleh selengkap mungkin.
                      Dalam tahap mendefinisikan penilitian, seorang praktisi HUMAS harus mengolah data faktual yang telah ada, mengadakan perbandingan, melakukan pertimbangan, dan menghasilkan penilaian, sehingga dapat diperoleh kesimpulan dan ketelitian dari data faktual yang telah didapat. Proses HUMAS tidak sesederhana pengumpulan data dan fakta, namun juga harus mengedepankan pengolahan, penelitian, pengklasifikasian, dan penyusunan data sedemikian rupa sehingga memudahkan pemecahan masalah nantinya. Penelitian dalam pencarian data ini dapat dilakukan dengan cara-cara: survei dan poling, wawancara, focus group discussion, wawancara mendalam, dan walking around research.
       2.    Planning (perencanaan)
                      Tahap berikutnya setelah penelitian dan pencarian data, adalah tahap perencanaan.  Dalam tahap ini, praktisi HUMAS melakukan penyusunan masalah. Ia melakukan pemikiran untuk mengatasi masalah dan menentukan orang-orang yang akan menangani masalah tersebut nantinya. Perencanaan ini tidak boleh diabaikan, namun harus dipikirkan secara matang karena turut menentukan suksesnya pekerjaan HUMAS secara keseluruhan.
Perencanaan disusun atas data dan fakta yang telah diperoleh, bukan berdasarkan keinginan HUMAS. Berdasarkan pada rumusan masalah, dibuat strategi perencanaan dan pengambilan keputusan untuk membuat program humas kerja berdasarkan kebijakan lembaga yang juga disesuaikan dengan kepentingan publik. Kata kunci dari tahap ini adalah, “What should we do and why?”
3. Action and Communication (aksi dan komunikasi)
                               Pada pelaksanaannya, praktisi humas sering kali melakukan komunikasi berdasarkan hasil pendapat sendiri. Akibatnya, tindakan tersebut terkadang membawa hasil yang buruk dan tidak disarankan karena akan berisiko pada citra perusahaan/instansi. Tahap ini perlu dilakukan untuk mendapatkan jawaban pertanyaan, “How do we do it and say it”.
                               Tujuan dan objektivitas yang spesifik harus dikaitkan untuk mencapai aksi dan komunikasi yang akan dilakukan oleh praktisi HUMAS. Ia harus mampu mengkomunikasikan pelaksanaan program humas sehingga dapat mempengaruhi sikap publiknya yang kemudian mendorong mereka untuk mendukung pelaksanaan program humas tersebut. Selain itu, ia juga harus melakukan aksi dan melakukan kegiatan HUMAS sebaik-baiknya. Kegiatan aksi ini merupakan kegiatan komunikasi, selayaknya komunikasi kelompok, komunikasi massa, dan komunikasi organisasional. 
4. Evaluation (evaluasi)
                               Cara untuk mengetahui apakah sebuah kegiatan prosesnya sudah selesai atau belum adalah dengan mengadakan evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil. Tujuan utama dari evaluasi adalah untuk mengukur keefektifitasan proses secara keseluruhan. Pada tahap ini, dituntut untuk teliti dan seksama demi keakuratan data dan fakta yang telah ada. Oleh karena itu, setelah selesai satu permasalahan, tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan masalah baru lagi. Dengan demikian, tahap ini juga sebagai acuan perencanaan di masa mendatang. Singkat kata, “How did we do?” menjadi acuan dalam tahap ini.
                   Tujuan utama dari adanya evaluasi atas langkah-langkah yang telah diambil dari proses kerja/kegiatan humas yakni :
1.      Untuk mengukur keefektifitasan proses secara keseluruhan, apakah masalah yang dihadapi telah terselesaikan atau tidak.
2.      Sebagai acuan perencanaan di masa mendatang, baik dalam hal melanjutkan penyelesaian masalah yang sebelumnya maupun masalah yang baru.

Peran Humas
Peranan humas dapat dibedakan menjadi 2 yakni :
      1.      Peran manajerial
      2.      Peran teknis

Peranan manajerial dapat diuraikan menjadi 3 peranan, yakni sebagai berikut :
1.   Expert pereciber communication
Petugas Humas dianggap sebagai orang yang ahli. Dia menasehati pimpinan perusahaan/organisasi. Hubungan mereka diibaratkan seperti hubungan dokter dan pasien.
2.   Problem solving process facilitator
Yakni petugas humas melibatkan diri atau dilibatkan dalam setiap manajemen/krisis. Dia menjadi anggota tim bahkan bila tidak memungkinkan menjadi leader dalam penanganan krisis manajemen.
3.   Communicatoin facilitator
Petugas humas sebagai fasilitator atau jembatan komunikasi antara publik dengan perusahaan sebagai media atau penegah bila ada misscommunication.
4.   Technician Communication
Petugas humas dianggap sebagai pelaksana teknis komunikasi yang menyediaka layanan di bidang humas.


9.  TUJUAN HUMAS
Humas pada hakekatnya adalah aktivitas, maka sebenarnya tujuan humas dapatdianalogikan dengan tujuan komunikasi. Berdasarkan hal tersebut, maka tujuan humas adalah:
a.   Terpelihara dan terbentuknya saling pengertian
Hubungan humas pada akhirnya membuat publik dan organisasi/lembaga saling mengenal, baik mengenal kebutuhan, kepentingan, harapan, maupun budaya masing-masing. Dengan demikian, aktivitas kehumasan haruslah menunjukkan adanya usaha komunikasi untuk mencapai saling kenal dan mengerti. Sifat komunikasinya cenderung informatif saja.
b.   Menjaga dan membentuk saling percaya
Sikap saling percaya yakni ada pada keyakinan seseorang (publik) akan “kebaikan/ketulusan” orang lain (organisasi/lembaga) dan juga pada keyakinan organisasi/lembaga akan “ kebaikan/ketulusan” publiknya. Bila humas memberi informasi dua kepentingan (organisasi dan pers), maka berikutnya humas harus dapat meyakinkan kedua belah pihak untuk dapat menerima dan menghormati kepentingan masing-masing.
c.    Memelihara dan menciptakan kerja sama
Tujuan berikutnya adalah dengan komunikasi diharapkan akan terbentuk bantuan dan kerjasama nyata. Artinya, bantuan dan kerja sama ini sudah dalam bentuk perilaku atau termanifestasikan/diterapkan dalam bentuk tindakan tertentu.


10.  PERKEMBANGAN KONSEP HUMAS
            Ada dua konsep besar yang menjadi latar belakang berkembangnya public relations, yakni dalam tinjauan bisnis suatu perusahaan yang meliputi :
      1.      Konsep tradisional dari suatu bisnis
      2.      Konsep modern dari suatu bisni

Kedua konsep tersebut, pada setiap konsepnya dapat diklasifikasikan melalui bagan berikut ini:

KONSEP TRADISIONAL DARI SUATU BISNIS
KONSEP MODERN DARI SUATU BISNIS
      §  TERTUTUP 
      §  TERBATAS  
      §  EKSTERNAL
      §  TERBUKA
      §  TERSEBAR LUAS
      §  INTERNAL/EKSTERNAL

 Kedua konsep tersebut, pada setiap konsepnya dapat dijelaskan sebagai berikut :
      a.       Konsep Tradisional Tertutup
Adalah peristiwa yang terjadi dalam suatu bisnis ditutupi oleh perusahaan tersebut agar tidak diketahui oleh masyarakat luas, biasanya peristiwa tersebut bersifat negatif yang bisa membuat image perusahaan akan jelek/menurun.
      b.      Konsep Tradisional Terbatas
Adalah konsep ditandai dengan keterbatasan dalam hal memasarkan produk atau jasa. Sebuah perusahaan dalam menjual hasil produksinya hanya di sesuaikan dengan kebutuhan daerahnya saja
      c.       Konsep Tradisional External
PR dimasa ini, konsepnya  mengarah pada kegiatan yang bersifat eksternal atau untuk masyarakat diluar perusahaan saja.
      d.      Konsep Modern Terbuka
Dalam konsep modern dari suatu bisnis, perusahan pada umumnya menyadari pentingnya informasiyang diberikan kepada masyarakat secara benar, jelas dan terbuka serta jujur dalam arti sesuai dengan faktanya. Hal ini dimaksud agar publik dapat dengan jelas mengetahui sesuatu kegiatan/kejadian yang menimpa.
      e.       Konsep Modern Tersebar Luas
Konsep yang memperhitungkan bagaimana agar barang/jasa sebagai sumber usahanya tersebut dapat tersebar luas sehingga masyarakat yang tadinya tidak mengenal akan mengenal.
      f.       Konsep Modern Internal dan Eksternal
Sasaran pada konsep ini adalah publik internal dan external  yang berfungsi sebagai penghubung dari publik internal dan external.





-          SELESAI -

Tugas siswa: 
Carilah di internet, koran atau majalah mengenai krisis/masalah yang terjadi disebuah perusahaan/organisasi yang penanganan krisis tersebut di tangani oleh bagian/petugas humas perusahaan tersebut. Print tempel di buku latihan dan catat permasalahan/krisisnya, serta tulis solusi yang diberikan humas tersebut kemudian berikan kesimpulan dari kejadian tersebut. 

Cari minimal 2 kasus. Kumpulkan setelah 2 x pertemuan mendatang dan dipresentasikan kedepan kelas sebagai nilai keterampilan.

Al-Our'an adalah petunjuk bagi orang-orang yang mau membacanya dengan penuh kesadaran dan yang mau meneliti dan mendalami isinya


penaku - Tidak ada lagi kitab yang diragukan isi, dipertanyakan kehadiran, asal dan keotentikan di dalamnya selain Al-Qur'an. Tercakup semua hal kehidupan dunia sampai akhirat. Membacanya ibadah dihitung pahalanya setiap huruf, mendengarkannya mendatangkan Rahmat Allah apalagi berusaha mempelajari dan mengamalkannya. 

Banyak kisah yang dapat diambil ibrah dan panduan kehidupan dalm Al-Quran, diantaranya Firman Allah, Audzubillaahi minassyaithaanirrojiim

لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ ۗ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَىٰ وَلَٰكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. (Al-Qur'an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan (sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (Yusuf : 111)

Pada ayat ini, Allah swt menerangkan bahwa semua kisah nabi-nabi, terutama Nabi Yusuf a.s. bersama ayah dan saudara-saudaranya, adalah pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal sehat. 

Sedang orang-orang yang lalai yang tidak memanfaatkan akal dan pikirannya untuk memahami kenyataan yang ada, maka kisah Nabi tersebut tidak akan bermanfaat baginya. Mereka tidak akan dapat mengambil pelajaran dan peringatan darinya. 

Seharusnya mereka memperhatikan bahwa yang mampu dan kuasa menyelamatkan Nabi Yusuf a.s. setelah dibuang ke dasar sumur, meng-angkat derajatnya sesudah ia dipenjarakan, menguasai negeri Mesir sesudah dijual dengan harga murah, meninggikan pangkatnya dari saudara-saudara-nya yang ingin membinasakannya, dan mengumpulkan mereka kembali bersama kedua orang tuanya sesudah berpisah sekian lama, tentu sanggup dan kuasa pula memuliakan Muhammad, meninggikan kalimatnya, memenangkan agama yang dibawanya, serta membantu dan menguatkannya dengan tentara, pengikut, dan pendukung setia, sekalipun di dalam menjalani semuanya itu, beliau pernah mengalami kesukaran dan kesulitan. 

Kitab suci Al-Our'an yang membawa kisah-kisah tersebut, bukanlah suatu cerita yang dibuat-buat dan diada-adakan, tetapi adalah wahyu yang diturunkan Allah swt dan mukjizat yang melemahkan tokoh-tokoh sastra ulung ketika ditantang untuk menyusun yang seperti itu. 

Kisah-kisah itu diberitakan dari nabi yang tidak pernah mempelajari buku-buku dan tidak pernah bergaul dengan ulama-ulama cerdik pandai. Bahkan kitab Suci Al-Qur'an itu membenarkan isi kitab-kitab samawi yang diturunkan kepada nabi-nabi sebelumnya, seperti kitab Taurat, Injil, dan Zabur yang asli tentunya, bukan yang sudah ditambah dengan khurafat dan lain-lain hal yang tidak lagi terjaga kemurniannya. 

Dalam kitab suci Al-Our'an diuraikan dengan jelas perintah-perintah Allah, larangan-larangan-Nya, janji-janji dan ancaman-Nya, sifat kesempurnaan yang wajib bagi-Nya dan suci dari sifat-sifat kekurangan dan hal-hal yang lain, sebagaimana firman Allah swt:  Quran surat 6.Al-An'ām : 38

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا طَائِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلَّا أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ ۚ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ

Dan tidak ada seekor binatang pun yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-umat (juga) seperti kamu. Tidak ada sesuatu pun yang Kami luputkan di dalam Kitab, kemudian kepada Tuhan mereka dikumpulkan.

Al-Our'an adalah petunjuk bagi orang-orang yang mau membacanya dengan penuh kesadaran dan yang mau meneliti dan mendalami isinya. 

Al-Our'an juga akan membimbing mereka ke jalan yang benar dan membawa kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. 

Al-Qur'an adalah rahmat bagi orang-orang yang beriman, yaitu mereka yang membenarkan dan mempercayai serta mengamalkan isinya, karena iman itu ialah ucapan yang dibenarkan oleh hati dan dibuktikan dengan amal perbuatan.

Wallahu'alam (/oh)

“Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinik

Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinik

penaku-berbagai persoalan menghampiri kita, haruskah kita lari??.  Berbagai tanggapan terhadap semua hal datang silih berganti, haruskah kita menyerah?. Kepada siapa kita pasrah? apa yang bisa kita perbuat?

Lempeng saja ...."lakuakan yang terbaik dengan ikhlas, tulus,mungkin orang suka, mungkin bisa dicemooh mungkin tidak." yang membolak balik hati itu  adalah ALLAH

Tugas kita adalah ikhtiar kebaikan dan doa serta berpasrah kepada Allah SWT.

Ummu Salamah r.a berkata bahwa do’a yang sangat sering dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah doa,

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

“Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinik 

artinya “Wahai Zat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu” [HR. Tirmidzi, Ahmad, dan Hakim]

Apa manfaat dan kandungan dari kalimat Ya muqollibal qulub? diantaranya.

1.  Hati Menjadi Tenang

Ketenangan hati tentu menjadi dambaan seluruh insan atau manusia. Dengan hati tenangnya, seorang tentu bisa melakukan aktivitasnya sehari-hari dengan baik bahkan bisa bernilai ibadah.

Hatinya akan dijauhkan oleh Allah Swt dari perasaan gelisah, bingung dan gundah gulana karena memperoleh rahmat Allah swt berupa penjagaan dari-Nya, Dzat Yang Maha Tinggi menjadi penjaga hatinya dari berbagai hal yang menggelisahkan atau bahkan menyesatkan.

2. Iman Akan Semakin Kuat

Inti dari doa Ya Muqollibal Qulub ini adalah permohonan atau do’a yang dipanjatkan kepada Allah agar kita selalu dan tetap istiqomah di dalam iman dan Islam.

Seperti keterangan di atas, ada yang menyebutkan bahwa iman seorang sangat mudah berubah (berbolak-balik). Hari ini ia bisa saja diterangi oleh cahaya iman, yakni ketaatan tetapi bisa saja iman itu memudar yakni karena melakukan kemaksiatan.

Maka, dengan kita selalu membaca do’a yang di ajarkan oleh Nabi Muhammad sa seperti di atas, semoga Allah menjadikan iman kita kokoh dan kuat. Aamiin..

3. Selalu Dekat dengan Allah

Hati yang tenang atau Tuma‘ninah merupakan hati yang senantiasa dekat dengan Allah Swt. Di dalam hatinya, tiada yang lain kecuali Allah Swt. Doa ya muqollibal qulub ini menjadi permohonan dari seorang hamba dengan harapan memperoleh rahmat dari-Nya berupa ketenangan hati.

Wallahu'alam (/oh)

Hambatan-hambatan Komunikasi Efektif

Hambatan-hambatan Komunikasi Efektif

Hambatan komunikasi


penaku - Di dalam komunikasi  selalu ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya proses komunikasi . Sehingga informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat diterima dan dimengerti dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver.

Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak efektif  yaitu adalah:

A. Status effect / pengaruh status sosial

Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia. Misalnya karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.

B. Semantic Problems / Penggunaan Bahasa

Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). 

Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain.

C. Perceptual distorsion / Perbedaan Persepsi

Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.

D. Cultural Differences / Perbedaan Budaya

Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan , agama dan lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan berupa sup.

E. Physical Distractions / Lingkungan Fisik

Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.

F. Poor choice of communication channels / media

Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.

G. No Feed Back / Sikap Cuek

Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan seorang manajer

Demikian 7 (tujuh) penyebab ketidakefektifan komunikasi, sehingga dapat menyebabkan ketimpangan, oleh karena itu harus dihindari dengan cara saling memberikan pemahaman. (/oh)


Keadilan dan Pemimpin Yang Adil

IKHTISAR JUMAT, Keadilan dan Pemimpin Yang Adil Bandung, 1 November 2014 "Satu waktu nanti akan tiba atas umatku penguasa s...