Al-Our'an adalah petunjuk bagi orang-orang yang mau membacanya dengan penuh kesadaran dan yang mau meneliti dan mendalami isinya


penaku - Tidak ada lagi kitab yang diragukan isi, dipertanyakan kehadiran, asal dan keotentikan di dalamnya selain Al-Qur'an. Tercakup semua hal kehidupan dunia sampai akhirat. Membacanya ibadah dihitung pahalanya setiap huruf, mendengarkannya mendatangkan Rahmat Allah apalagi berusaha mempelajari dan mengamalkannya. 

Banyak kisah yang dapat diambil ibrah dan panduan kehidupan dalm Al-Quran, diantaranya Firman Allah, Audzubillaahi minassyaithaanirrojiim

لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ ۗ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَىٰ وَلَٰكِنْ تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. (Al-Qur'an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan (sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (Yusuf : 111)

Pada ayat ini, Allah swt menerangkan bahwa semua kisah nabi-nabi, terutama Nabi Yusuf a.s. bersama ayah dan saudara-saudaranya, adalah pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal sehat. 

Sedang orang-orang yang lalai yang tidak memanfaatkan akal dan pikirannya untuk memahami kenyataan yang ada, maka kisah Nabi tersebut tidak akan bermanfaat baginya. Mereka tidak akan dapat mengambil pelajaran dan peringatan darinya. 

Seharusnya mereka memperhatikan bahwa yang mampu dan kuasa menyelamatkan Nabi Yusuf a.s. setelah dibuang ke dasar sumur, meng-angkat derajatnya sesudah ia dipenjarakan, menguasai negeri Mesir sesudah dijual dengan harga murah, meninggikan pangkatnya dari saudara-saudara-nya yang ingin membinasakannya, dan mengumpulkan mereka kembali bersama kedua orang tuanya sesudah berpisah sekian lama, tentu sanggup dan kuasa pula memuliakan Muhammad, meninggikan kalimatnya, memenangkan agama yang dibawanya, serta membantu dan menguatkannya dengan tentara, pengikut, dan pendukung setia, sekalipun di dalam menjalani semuanya itu, beliau pernah mengalami kesukaran dan kesulitan. 

Kitab suci Al-Our'an yang membawa kisah-kisah tersebut, bukanlah suatu cerita yang dibuat-buat dan diada-adakan, tetapi adalah wahyu yang diturunkan Allah swt dan mukjizat yang melemahkan tokoh-tokoh sastra ulung ketika ditantang untuk menyusun yang seperti itu. 

Kisah-kisah itu diberitakan dari nabi yang tidak pernah mempelajari buku-buku dan tidak pernah bergaul dengan ulama-ulama cerdik pandai. Bahkan kitab Suci Al-Qur'an itu membenarkan isi kitab-kitab samawi yang diturunkan kepada nabi-nabi sebelumnya, seperti kitab Taurat, Injil, dan Zabur yang asli tentunya, bukan yang sudah ditambah dengan khurafat dan lain-lain hal yang tidak lagi terjaga kemurniannya. 

Dalam kitab suci Al-Our'an diuraikan dengan jelas perintah-perintah Allah, larangan-larangan-Nya, janji-janji dan ancaman-Nya, sifat kesempurnaan yang wajib bagi-Nya dan suci dari sifat-sifat kekurangan dan hal-hal yang lain, sebagaimana firman Allah swt:  Quran surat 6.Al-An'ām : 38

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا طَائِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلَّا أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ ۚ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ

Dan tidak ada seekor binatang pun yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-umat (juga) seperti kamu. Tidak ada sesuatu pun yang Kami luputkan di dalam Kitab, kemudian kepada Tuhan mereka dikumpulkan.

Al-Our'an adalah petunjuk bagi orang-orang yang mau membacanya dengan penuh kesadaran dan yang mau meneliti dan mendalami isinya. 

Al-Our'an juga akan membimbing mereka ke jalan yang benar dan membawa kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. 

Al-Qur'an adalah rahmat bagi orang-orang yang beriman, yaitu mereka yang membenarkan dan mempercayai serta mengamalkan isinya, karena iman itu ialah ucapan yang dibenarkan oleh hati dan dibuktikan dengan amal perbuatan.

Wallahu'alam (/oh)

“Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinik

Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinik

penaku-berbagai persoalan menghampiri kita, haruskah kita lari??.  Berbagai tanggapan terhadap semua hal datang silih berganti, haruskah kita menyerah?. Kepada siapa kita pasrah? apa yang bisa kita perbuat?

Lempeng saja ...."lakuakan yang terbaik dengan ikhlas, tulus,mungkin orang suka, mungkin bisa dicemooh mungkin tidak." yang membolak balik hati itu  adalah ALLAH

Tugas kita adalah ikhtiar kebaikan dan doa serta berpasrah kepada Allah SWT.

Ummu Salamah r.a berkata bahwa do’a yang sangat sering dibaca oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah doa,

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ

“Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinik 

artinya “Wahai Zat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu” [HR. Tirmidzi, Ahmad, dan Hakim]

Apa manfaat dan kandungan dari kalimat Ya muqollibal qulub? diantaranya.

1.  Hati Menjadi Tenang

Ketenangan hati tentu menjadi dambaan seluruh insan atau manusia. Dengan hati tenangnya, seorang tentu bisa melakukan aktivitasnya sehari-hari dengan baik bahkan bisa bernilai ibadah.

Hatinya akan dijauhkan oleh Allah Swt dari perasaan gelisah, bingung dan gundah gulana karena memperoleh rahmat Allah swt berupa penjagaan dari-Nya, Dzat Yang Maha Tinggi menjadi penjaga hatinya dari berbagai hal yang menggelisahkan atau bahkan menyesatkan.

2. Iman Akan Semakin Kuat

Inti dari doa Ya Muqollibal Qulub ini adalah permohonan atau do’a yang dipanjatkan kepada Allah agar kita selalu dan tetap istiqomah di dalam iman dan Islam.

Seperti keterangan di atas, ada yang menyebutkan bahwa iman seorang sangat mudah berubah (berbolak-balik). Hari ini ia bisa saja diterangi oleh cahaya iman, yakni ketaatan tetapi bisa saja iman itu memudar yakni karena melakukan kemaksiatan.

Maka, dengan kita selalu membaca do’a yang di ajarkan oleh Nabi Muhammad sa seperti di atas, semoga Allah menjadikan iman kita kokoh dan kuat. Aamiin..

3. Selalu Dekat dengan Allah

Hati yang tenang atau Tuma‘ninah merupakan hati yang senantiasa dekat dengan Allah Swt. Di dalam hatinya, tiada yang lain kecuali Allah Swt. Doa ya muqollibal qulub ini menjadi permohonan dari seorang hamba dengan harapan memperoleh rahmat dari-Nya berupa ketenangan hati.

Wallahu'alam (/oh)

Hambatan-hambatan Komunikasi Efektif

Hambatan-hambatan Komunikasi Efektif

Hambatan komunikasi


penaku - Di dalam komunikasi  selalu ada hambatan yang dapat mengganggu kelancaran jalannya proses komunikasi . Sehingga informasi dan gagasan yang disampaikan tidak dapat diterima dan dimengerti dengan jelas oleh penerima pesan atau receiver.

Menurut Ron Ludlow & Fergus Panton, ada hambatan-hambatan yang menyebabkan komunikasi tidak efektif  yaitu adalah:

A. Status effect / pengaruh status sosial

Adanya perbedaaan pengaruh status sosial yang dimiliki setiap manusia. Misalnya karyawan dengan status sosial yang lebih rendah harus tunduk dan patuh apapun perintah yang diberikan atasan. Maka karyawan tersebut tidak dapat atau takut mengemukakan aspirasinya atau pendapatnya.

B. Semantic Problems / Penggunaan Bahasa

Faktor semantik menyangkut bahasa yang dipergunakan komunikator sebagai alat untuk menyalurkan pikiran dan perasaanya kepada komunikan. Demi kelancaran komunikasi seorang komunikator harus benar-benar memperhatikan gangguan sematis ini, sebab kesalahan pengucapan atau kesalahan dalam penulisan dapat menimbulkan salah pengertian (misunderstanding) atau penafsiran (misinterpretation) yang pada gilirannya bisa menimbulkan salah komunikasi (miscommunication). 

Misalnya kesalahan pengucapan bahasa dan salah penafsiran seperti contoh : pengucapan demonstrasi menjadi demokrasi, kedelai menjadi keledai dan lain-lain.

C. Perceptual distorsion / Perbedaan Persepsi

Perceptual distorsion dapat disebabkan karena perbedaan cara pandangan yang sempit pada diri sendiri dan perbedaaan cara berpikir serta cara mengerti yang sempit terhadap orang lain. Sehingga dalam komunikasi terjadi perbedaan persepsi dan wawasan atau cara pandang antara satu dengan yang lainnya.

D. Cultural Differences / Perbedaan Budaya

Hambatan yang terjadi karena disebabkan adanya perbedaan kebudayaan , agama dan lingkungan sosial. Dalam suatu organisasi terdapat beberapa suku, ras, dan bahasa yang berbeda. Sehingga ada beberapa kata-kata yang memiliki arti berbeda di tiap suku. Seperti contoh : kata “jangan” dalam bahasa Indonesia artinya tidak boleh, tetapi orang suku jawa mengartikan kata tersebut suatu jenis makanan berupa sup.

E. Physical Distractions / Lingkungan Fisik

Hambatan ini disebabkan oleh gangguan lingkungan fisik terhadap proses berlangsungnya komunikasi. Contohnya : suara riuh orang-orang atau kebisingan, suara hujan atau petir, dan cahaya yang kurang jelas.

F. Poor choice of communication channels / media

Adalah gangguan yang disebabkan pada media yang dipergunakan dalam melancarkan komunikasi. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya sambungan telephone yang terputus-putus, suara radio yang hilang dan muncul, gambar yang kabur pada pesawat televisi, huruf ketikan yang buram pada surat sehingga informasi tidak dapat ditangkap dan dimengerti dengan jelas.

G. No Feed Back / Sikap Cuek

Hambatan tersebut adalah seorang sender mengirimkan pesan kepada receiver tetapi tidak adanya respon dan tanggapan dari receiver maka yang terjadi adalah komunikasi satu arah yang sia-sia. Seperti contoh : Seorang manajer menerangkan suatu gagasan yang ditujukan kepada para karyawan, dalam penerapan gagasan tersebut para karyawan tidak memberikan tanggapan atau respon dengan kata lain tidak peduli dengan gagasan seorang manajer

Demikian 7 (tujuh) penyebab ketidakefektifan komunikasi, sehingga dapat menyebabkan ketimpangan, oleh karena itu harus dihindari dengan cara saling memberikan pemahaman. (/oh)


Belajar Dari Ibrahim A.S.

Belajar Dari Ibrahim A.S.
(Tadabbur Al-Quran Surat Hud (11) Ayat 57


Dalam ayat ke 74 surat Hud, dikabarkan bahwa  setelah Nabi Ibrahim a.s. mengetahui bahwa yang datang kepadanya adalah malaikat utusan Allah, maka dia merasa lega dan hilanglah segala syakwasangka di dalam hatinya. 

Alangkah bahagianya keluarga Nabi Ibrahim a.s. di kala itu, tidak ada kegembiraan dan kebahagiaan yang melebihinya karena apa yang telah lama diingini dan diidam-idamkan, tiba-tiba dengan karunia dan rahmat Allah dia akan memperoleh seorang anak yang sekaligus telah diberi nama Ishak. 

Tetapi Nabi Ibrahim a.s. sebagai seorang penyantun dan pengasih dan penyayang terhadap umat manusia, di saat diliputi kegembiraan, ia tidak lupa bahkan ingat kembali akan ucapan para malaikat itu, bahwa mereka diutus Allah untuk membinasakan kaum Lut. Terlukislah di dalam ingatannya bagaimana buruknya nasib kaum Lut itu, dan bagaimana dahsyatnya malapetaka yang akan menimpa mereka. 

Rasa bahagia dan gembira dengan sekejap telah berganti dengan rasa cemas dan putus asa. Ia memberanikan dirinya untuk berdebat dengan para malaikat itu, dengan harapan rencana pembinasaan kaum Lut itu dapat dibatalkan. Hal itu tersebut dalam firman Allah: 

"Dan ketika utusan Kami (para malaikat) datang kepada Ibrahim dengan membawa kabar gembira, mereka mengatakan, "Sungguh, kami akan membinasakan penduduk kota (Sodom) ini karena penduduknya sungguh orang-orang zalim." (al-Ankabut/29: 31) 

Sehingga dalam ayat 75 Allah abadikan kisah ini dengan demikianlah rasa santun dan kasih sayang seorang nabi terhadap umat manusia, terutama Nabi Ibrahim a.s. yang dalam keadaan gembira dan bahagia ia akan memperoleh keinginan dan idaman hatinya yang telah lama dicita-citakannya, yaitu seorang anak laki-laki bernama Ishak dari istri pertama. 

Di dalam keadaan demikian, biasanya orang lupa akan segala-galanya, tetapi ia tidak melupakan nasib kaum Luth yang didengarnya bahwa mereka akan dibinasakan dan ia mohon kepada Tuhannya agar mereka diselamatkan dengan mengemukakan alasan dan harapan agar permohonannya itu dikabulkan. Sesungguhnya Nabi Ibrahim memang benar seorang yang penyantun dan menaruh iba (kasihan) terhadap orang yang ditimpa kemalangan dan selalu berserah diri kepada Tuhannya. 

Wallahu'alam (/oh).

PRINSIP KOMUNIKASI DALAM KEHUMASAN

PRINSIP KOMUNIKASI DALAM KEHUMASAN 

KD. 
3.5. MENERAPKAN KOMUNIKASI KEHUMASAN
4.5. MEMPRAKTIKAN KOMUNIKASI DALAM.KEHUMASAN

MATERI "REACH"
Prinsip merupakan asas-asas yang dijadikan pedoman dalam melakukan suatu hal. Prinsip komunikasi efektif berarti suatu asas atau hal pokok yang dijadikan landasan untuk melaksanakan kegiatan komunikasi efektif dalam kehumasan pendidikan. Berikut ini beberapa prinsip yang digunakan dalam kegiatan komunikasi efektif dalam kehumasan pendidikan, yaitu sebagai berikut:

1. Respect (Respek)
Respect adalah Perasaan Positif atau penghormatan diri kepada lawan bicara. Komunikator menghargai lawan bicara sama halnya dengan menghargai diri sendiri.  Semua orang ingin dihargai dan dihormati dan menjadi kebutuhan setiap individu. Dale Carnegie (Ikhtisar.com)dalam bukunya “How to Win Friends and Influence People”, juga menjelaskan bahwa rahasia terbesar dalam berurusan dengan manusia adalah penghargaan yang jujur dan tulus. Prinsip menghormati ini harus selalu dipegang dalam berkomunikasi.

2.Empathy (Empati)
Empathy adalah kemampuan untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang tengah dihadapi orang lain, mampu merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Komunikasi akan terjalin dengan baik sesuai kondisi psikologis lawan bicara.  Ber-Empati harus menempatkan diri sebagai pendengar yang baik,  bahkan sebelum orang lain mendengarkan kita.

3. Audible (Dapat Didengar)
Audible mengandung makna pesan yang harus dapat didengarkan dan dimengerti. Untuk itu yang harus dilakukan yaitu,

a.Pertama, pesan harus mudah dipahami, menggunakan bahasa yang baik dan benar.  Hindari bahasa yang tidak dipahami oleh lawan bicara.

b. Kedua, sampaikan yang penting. Sederhanakan pesan yang ingin disampaikan. Langsung saja pada inti persoalankarena sebagian besar orang tidak suka mendengar yang bertele-tele.

c. Ketiga, gunakan bahasa tubuh. Mimik wajah, kontak mata, gerakan tangan dan posisi badan bisa dengan mudah terbaca oleh lawan bicara. Tunjukkan kesejatian dengan mengoptimalkan bahasa tubuh dan pesan.

d. Keempat,gunakan  ilustrasi atau contoh. Analogi sangat membantu dalam penyampaian pesan.  Gunakan ilustrasi dan contoh nyata.

3.Clarity (Jelas)
Clarity adalah kejelasan dari pesan yang kita sampaikan. Salah satu penyebab munculnya salah paham antara satu orang dengan yang lain adalah informasi yang tidak jelas yang mereka terima. Hindari orang berspekulasi atau menafsirkan sendiri atas apa yang mereka dengar.  Langkah terbaik sebelum melakukan komunikasi adalah dengan menetapkan tujuan secara jelas dan perjelas intonasi suara. Sadari bahwa komunikator punya tujuan dalam berkomunikasi dan sampaikan pesan tersebut dengan suara intonasi suara yang baik.

5. Humble (Rendah Hati)
Sikap rendah hati bukan berarti rendah diri, rendah hati memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara terlebih dahulu dan komunikator menjadi pendengar yang baik.  Sikap ini membangun rasa hormat dan pada akhirnya mengembangkan respek kepada lawan bicara. Sikap rendah hati seperti ini memberikan pamor positif bahwa komunikator merupakan tempat yang tepat dalam sebuah komunikasi dua arah yang saling menguntungkan.

Kunci sukses suatu komunikasi, dalam hal ini komunikasi dalam public relation sangat tergantung pada prinsip pelaksanaan komunikasi yang efektif. Dalam kaitannya dengan prinsip komunikasi yang efektif , hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

Jenis publik (khalayak).
Khalayak disini yang dimaksud yaitu humas sekolah memperhatikan target atau sasaran komunikan. Dalam menentukan sasaran tersebut, humas harus mengetahui masing-masing karakteristik dari publik sasaran humas.

Susunan pesan bagaimana yang mudah dipahami dan tepat.

Penyusunan informasi dan penampilannya diusahakan ditampilkan dengan tepat. Artinya, informasi yang diberikan harus mencakup seluruh isi, menarik dan sederhana, sehingga tidak rumit untuk dipahami oleh komunikan.

Saluran apa saja yang sesuai dengan sifat publik yang dituju.
Saluran yang dimaksud adalah media yang digunakan dalam menyampaikan informasi oleh humas. Media disesuaikan dengan keadaan atau sifat public.


KISI KISI PRAKTIKUM
- BUAT PASANGAN DENGAN TEMAN 
- MENYUSUN SKENARIO PERCAKAPAN HUMAS
- MEPRAKTIKAN KOMUNIKASI HUMAS DALAM BENTUK PERCAKAPAN
- SAJIKAN DALAM BENTUK VIDIO
- PRESENTASIKAN

BAB 7 RASUL-RASUL ITU KEKASIH ALLAH

RANGKUMAN MATERI PAI SMA KELAS XI

MATERI : BAB 7 RASUL-RASUL ITU KEKASIH ALLAH
Kompetensi Dasar : 
3.4. Menganalisis makna iman kepada rasul-rasul Allah Swt. 

4.4.Menyajikan kaitan antara iman kepada rasul-rasul Allah Swt. dengan keteguhan dalam bertauhid, toleransi, ketaatan, dan kecintaan kepada Allah 

MATERI : 
A. Pengertian Iman kepada Rasul-Rasul Allah Swt.
Iman kepada rasul berarti meyakini bahwa rasul itu benar-benar utusan Allah Swt. yang ditugaskan 
untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat di dunia dan akhirat.

Landasan : 
Imam Ahmad : 124.000 Nabi & 315 Rasul
At-Turmuzy : 124.000 Nabi & 312 Rasul

B. Sifat Rasul-Rasul Allah Swt.
1. Sifat Wajib
a. Aṡ-Ṡiddiq
: Aṡ-Ṡiddiq, yaitu rasul selalu benar
b. Al-Amānah : dapat dipercaya
c. At-Tablig : selalu meyampaikan wahyu
d. Al-Faṭānah : kecerdasan yang tinggi.

2. Sifat Mustahil
a. Al-Kiẓẓib : bohong atau dusta
b. Al-Khiānah : khianat.
c. Al-Kiṭmān : menyembunyikan kebenaran
d. Al-Balādah : bodoh.

Selain tersebut di atas, rasul juga memiliki sifat-sifat yang tidak terdapat pada selain rasul, yaitu 
seperti berikut :
1. Ishmaturrasūl adalah orang yang ma’shum, terlindung dari dosa dan salah dalam kemampuan 
pemahaman agama, ketaatan, dan menyampaikan wahyu Allah Swt. sehingga selalu siaga dalam 
menghadapi tantangan dan tugas apa pun.

2. Iltizamurrasūl adalah orang-orang yang selalu komitmen dengan apa pun yang mereka ajarkan. 
Mereka bekerja dan berdakwah sesuai dengan arahan dan perintah Allah Swt. meskipun untuk 
menjalankan perintah Allah Swt. itu harus berhadapan dengan tantangan-tantangan yang berat baik 
dari dalam diri pribadinya maupun dari para musuhnya. Rasul tidak pernah sejengkal pun 
menghindar atau mundur dari perintah Allah Swt.

C. Tugas Rasul-Rasul Allah Swt.
1. Menyampaikan risalah dari Allah Swt.
2. Mengajak kepada tauhid, yaitu mengajak umatnya untuk meng-esa-kan Allah Swt. dan 
menjauhi perilaku musyrik (menyekutukan Allah).
3. Memberi kabar gembira kepada orang mukmin dan memberi peringatan kepada orang kafir.
4. Menunjukkan jalan yang lurus.
5. Membersihkan dan menyucikan jiwa manusia serta mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah.
6. Sebagai hujjah bagi manusia.

D.     Hikmah Beriman kepada Rasul-Rasul Allah Swt.
1. Makin sempurna imannya.
2. Terdorong untuk menjadikan contoh dalam hidupnya.
3. Terdorong untuk melakukan perilaku sosial yang baik.
4. Memiliki teladan dalam hidupnya.
5. Mencintai para rasul dengan cara mengikuti dan mengamalkan ajarannya.
6. Mengetahui hakikat dirinya bahwa ia diciptakan Allah Swt. untuk mengabdi kepada-Nya.

E. Menerapkan Perilaku Mulia
1. Menjunjung tinggi risalah (ajaran Allah Swt. yang disampaikan rasul-Nya). Allah Swt.
2. Melaksanakan seruannya untuk beribadah hanya kepada Allah Swt.
3. Giat dan rajin bekerja mencari rezeki yang halal, sesuai dengan keahliannya
4. Selalu mengingat, memahami, dan berperilaku sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw.
5.Melakukan usaha-usaha agar kualitas hidupnya meningkat ke derajat yang lebih tinggi.
6. Terus berdakwah agar ajaran yang dibawa rasul tidak sirna.

(Oleh Holidin)

Sudahkah Kita Memaksimalkan Waktu?

Sudahkah Kita Memaksimalkan Waktu?

Penaku. Merenungi apa saja yang sudah dilakukan di tahun ini menjelang pergantian tahun, tentu tak bisa terlepas dari waktu dan kesempatan.

Waktu dan kesempatan adalah sesuatu yang memiliki nilai sangat berharga dalam kehidupan seorang muslim. Tidak ada seorang pun yang sanggup membeli waktu dan kesempatan. Sungguh ia berlalu begitu cepatnya, dan tidak mungkin waktu mundur ke belakang walau sesaat. Maka demikianlah Islam memandang begitu berharganya waktu.

Waktu dan kesempatan merupakan modal utama seorang muslim dalam mengarungi kehidupan yang singkat ini. Kesempatan yang sudah berlalu tak akan kembali. Maka siapa saja yang menyia-nyiakan waktu dan umurnya, sungguh orang tersebut telah menyia-nyiakan kebaikan yang begitu besar.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam begitu perhatian dengan waktu sehingga beliau bersabda dalam hadits sahih:
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ؛ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

“Dua kenikmatan yang sering dilupakan oleh kebanyakan manusia, yaitu kesehatan dan waktu luang.”(HR. Al-Bukhari No. 5933)

Orang yang merugi adalah ia yang abai terhadap waktu. Orang tersebut ibarat penjual yang menjual barang dagangannya dengan harga yang lebih murah dari semestinya, atau ia membelinya dengan harga yang terlampau mahal dari yang seharusnya. Hendaklah setiap muslim menggunakan waktu dan kesempatan hidup dengan sebaik-baiknya.
Waktu seorang hamba itu ada empat, tidak ada yang kelima; pertama, waktu Ketika mendapat nikmat; kedua, waktu ketika sedang diuji; ketiga, waktu ketika sedang taat; keempat, waktu ketika sedang maksiat.

Pada tiap-tiap waktu tersebut ada hak Allah sebagai Sang Pencipta yang harus tetap dipenuhi oleh setiap hamba.

Jika seorang hamba sedang berada di waktu taat, maka ia harus menyadari betul bahwa segala apa yang ada pada dirinya saat itu adalah nikmat dari Allah. Allah lah yang telah membimbingnya untuk taat dan memberinya kekuatan untuk berada di jalan ketaatan.

Jika seorang hamba sedang berada di waktu ketika ia mendapat nikmat, maka ia harus terus bersyukur.

Jika seorang hamba berada di waktu maksiat, maka ia harus segera bangkit dari kemaksiatan itu untuk kemudian bertobat dan istighfar sesering mungkin.

Jika seorang hamba sedang berada di waktu ketika ia mendapat ujian dari Allah, maka jalan yang harus ia tempuh adalah jalan ridha dan sabar.

Sebagai penutup mari renungi sabda Nabiyyullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam:

لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ، وَفِيمَا أَنْفَقَهُ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلَاهُ

“Kedua telapak kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat sampai ditanyakan (4 perkara): 1) umurnya untuk apa dia habiskan,2) ilmunya untuk apa dia amalkan,3) hartanya dari mana dia peroleh dan untuk apa dia habiskan, 4) dan tubuhnya untuk apa dia gunakan.” (HR. At-Tirmidzi No. 2341)

Wallahu'alam (/oh)

Keadilan dan Pemimpin Yang Adil

IKHTISAR JUMAT, Keadilan dan Pemimpin Yang Adil Bandung, 1 November 2014 "Satu waktu nanti akan tiba atas umatku penguasa s...