Cara Pandang Seorang Muslim


Memandang Masalah 

Masalah (bahasa Inggris: problem) didefinisikan sebagai suatu pernyataan tentang keadaan yang belum sesuai dengan yang diharapkan. (wikipedia)

Pemecahan Masalah kita kenal dengan istilah Problem Solving. Memandang Masalah yang didefinisikan dengan baik memiliki tujuan akhir yang spesifik dan solusi yang diharapkan dengan jelas, Masalah yang didefinisikan dengan baik memungkinkan perencanaan yang lebih awal daripada masalah yang tidak jelas. 

Kemampuan untuk memahami apa tujuan akhir dari masalah tersebut, dan aturan apa yang dapat diterapkan merupakan kunci untuk menyelesaikan masalah. Terkadang masalah membutuhkan pemikiran abstrak atau solusi kreatif.

Bagaiman pendekatan Al-Qur'an dalam Hal ini?

1. Masalah merupakan bentuk kasih sayang Allah swt yang berupa ujian dan peringatan. Al-Quran menegaskan hal ini dalam surat al-Anbiya ayat 35:

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.

2. Masalah merupakan bentuk kasih sayang Allah swt untuk meningkatkan derajat dan status kita sebagai hamba. Al-Quran surat al-Insyiqaq ayat 6 menegaskan:

يَا أَيُّهَا الْإِنْسَانُ إِنَّكَ كَادِحٌ إِلَى رَبِّكَ كَدْحًا فَمُلَاقِيه

Hai manusia, sesungguhnya kamu sudah bekerja untuk Tuhanmu dengan sungguh-sungguh, maka kamu (kelak) akan menemuinya.

3. Allah swt memberikan masalah sesuai dengan kadar kemampuan kita. Allah swt Maha Adi yang tidak akan membebani hambanya di luar batasnya. Cara pandang seperti ini akan membuat kita selalu optimis dalam menjalani hidup dan menghadapi masalah. Ketika kita telah yakin, maka kita tinggal mencari jalan keluarnya. Al-Quran mengingatkan dalam surat al-Baqarah ayat 45:

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ

Dan mohonlah pertolongan Allah dengan sabar dan salat, dan sesungguhnya hal tiu sangat berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.

4. Dimana ada kesulitan di situ pasti ada kemudahan, sebagaimana firman Allah swt dalam Q.S al-Insyirah: 6,

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا () إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.

Setiap masalah senantiasa ada solusinya. Apapun masalah kita. Pemecahan masalah tentu harus melibatkan Allah di dalamnya, karena Allah Maha Pemberi Solusi. 

Semoga kita terhidar dari sikap putus asa. Adanya kesulitan sepatutnya semakin memacu kita untuk menemukan kemudahan yang ada bersamanya untuk kita syukuri. 

Jika kita fokus pada kemudahan-kemudahan yang ada, maka hal ini bisa memacu kita untuk semakin kuat dalam menghadapi masalah. 

Wallahu A’lam. (/oh)

Tidak ada komentar:

Keadilan dan Pemimpin Yang Adil

IKHTISAR JUMAT, Keadilan dan Pemimpin Yang Adil Bandung, 1 November 2014 "Satu waktu nanti akan tiba atas umatku penguasa s...