Menyambut Ramadhan -
Menyambut Ramadhan
Kedatangan bulan Ramadhan sangat ditunggu-tunggu oleh orang-orang yang beriman di bumi manapun mereka berada.
Karena ramadan ini menyangkut keimanan dan keyakinan dasar umat Islam. Sebab itulah mengapa kaum beriman begitu antusias menyambut kedatangan bulan Suci Ramadhan dan bersuka cita.
Selain faktor keimanan dalam bulan Ramadhan juga ada challenge dan peluang meraih kesuksesan dan keberkahan hidup dunia dan Akhirat bagi setiap muslim yang beriman. Firman Allah dan Sabda Nabi di bawah ini menjelaskan masalah itu.
Dalil Puasa Ramadan
○Dalil Puasa : 2:183-187 ○ puasa melahirkan : Tataquun - bertaqwa -Tasykurun - Bersyukur -Yarsudun - mendapati petunjuk.
Makna Taqwa berbagai pendapat
Taqwa” (piety) yang diartikan dengan seseorang yang taat kepada Allah swt dan mau meninggalkan maksiat karena takut akan siksaNya.
Muhammad Nawawi al-Jawi al-Bantani, dikatakan bahwa makna taqwa (تَقْوَى) : (muhafadzah lil aadabil syariah) memelihara aturan-aturan syaiat/agama.
- makna (al i'qtidaa’u bi an-nabiyyi qaulan wa fi'lan) “mengikuti jejak langkah Nabi dalam ucapan dan perbuatan”.
- taqwa (تَقْوَى) : (husnu al-syukri fima nala bihi wa husnul al-tawakkuli fima lam yanala bihi wa husnul al-sobri fima fata bihi) : bersyukur kepada Allah atas apa yang telah dia terima dan bertawakkal atas apa yang belum dia peroleh serta bersabar atas kegagaln yang dia alami”.
- makna taqwa : (hubbul al-kholili wa jughdhul al-qalili wa itbaq al-tanzili) “cinta kepada Allah benci akan dunia serta mengikuti petunjuk Alqur’an”.
Makna taqwa (تَقْوَى) terdiri dari 4 huruf yaitu ta’, qaf, wawu, dan ya.
- Huruf ta mengandung makna tadarruan (تَضَرُّعًا) yakni merendahkan diri di hadapan Tuhan dan sopan santun terhadap sesama manusia.
- Huruh qaf mangandung makna qanaah (قَنَاعَة) yakni kehidupan yang sederhana apa adanya,
- huruf wawu mengandung makna wara’ (وَرَع) yakni hati-hati memelihara diri dari hal-hal yang makruh,
- huruf ya’ mengandung makna yaqin (يَقِيْن) yakni meyakini kebenaran Islam.
Orang yang bertaqwa itu hidupnya merendahkan diri di hadapan Allah lalu sopan santun terhadap sesama mahkluk hidup, hidup qanaah/sederhana, hati-hati dan yakin terhadap qadha dan qadhar Allah. Demikianlah makna taqwa
○Taqwa (Imam Ghozali) :
- Intitsalul awamir wajtinabunnawahi, laksanakan perintah, jauhi larangan
- Al'amalu bi At Tanzil, berbuat/beramal dengan apa yang diturunkan Allah dan Rasulnya
- Al Qonaatu Bil Qolil, merasa cukup dengan yang sederhana
- Al Isti'dadu li Yaumi Roohiil, Mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Allah
Reward Orang Bertaqwa
○Dicintai dikasihi disayangi Alllah, Surat Taubah, ayat 7;
اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِيْنَ
“Sungguh Allah sangat mencintai orang yang bertaqwa”
○Diberi solusi Oleh Allah dari setiap persoalan, Surat Al-Thalaq ayat 2-3;
وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُ ۥ مَخۡرَجً۬ا ـ وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُۚ
“Barang siapa bertaqwa maka Allah akan memberi jalan ke luar (solusi) dan mendatangkan rezeki yang tidak bisa diduga”.
Rezeki sesuatu yang luas bukan hanya sekedar uang akan tetapi termasuk diberikan kesehatan lahir bathin, dapat tetangga yang baik, umur panjang dengan amalan solihahnya, keberkahan hidup, memiliki teman yang solih dan dimudahkan segala urusan. Dan kalau meninggal dunia tidak menyulitkan keluarga dan orang lain.
PERSIAPAN RAMADHAN
Memahami mengapa pra Ramadhan ada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dengan selalu berdoa:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Ya Allah berikanlah keberkahan di bulan Rajab dan Sya’ban dan sampaikan kami kepada bulan Ramadhan.
Pertama, persiapan ruhiyah.
Yang dimaksud dengan persiapan ruhiyah adalah membersihkan Aqidah dengan keikhlasan yang maksimal. Firman Allah dalam Surah Asy-Syam (91), ayat 9:
قَدۡ اَفۡلَحَ مَنۡ زَكّٰٮهَا
“ Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwanya”
Surah al-A’la (87), ayat 14-15;
قَدۡ اَفۡلَحَ مَنۡ تَزَكّٰىۙ ـ وَذَكَرَ اسۡمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰى
Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman) dan dia ingat Nama Rabbnya, lalu dia sholat”.
Kedua, Fikrah dan Bashiroh (Ilmu Pengetahuan)
Persiapan yang perlu dilakukan setelah membersihkan jiwa di atas adalah sebuah keharusan menyiapkan fikriyah atau menimba ilmu pengetahuan dengan stressing ilmu agama menyangkut pernak pernik amalan Puasa Ramadhan.
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّينِ
"Jika Allah menghendaki kebaikan kepada seseorang hamba maka hatinya didorong untuk cendrung mendalami ilmu-ilmu keagamaan”.
al Majmu’. Imam Nawawi berkata :
قال الشافعي رحمه الله تعالى : العلم أفضل من من صلاة النافلة وقال : ليس بعد الفرائض أفضل من طلب العلم، وقال : من أراد الدنيا فعليه بالعلم ومن أراد الآخرة فعليه بالعلم.
Imam Syafi’i RA berkata : Menuntut ilmu lebih utama daripada shalat sunnah. Beliau berkata : Tidak ada amalan setelah amalan fardhu yang lebih utama daripada menuntut ilmu. Dan beliau juga berkata : Barangsiapa yang menginginkan (kebahagian) dunia hendak lah dengan ilmu barangsiapa yang menginginkan (kebahagian) akhirat hendaklah dengan ilmu. “.
Al Mujadalah (58), ayat 11 Allah berfirman;
يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ
Artinya :”Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang yang berilmu beberapa derajat”.
Ketiga, menyiapkan jasadiyah atau fisik bin raga bin badan.
Karena puasa Ramadhan ini bukan menyangkut mental saja akan tetapi termasuk puasa badan atau fisik selama satu (1) bulan penuh. Dengan demikian keduanya harus dipersiapakan secara semetris, keseimbangan.
Keempat, persiapan yang harus benar dilakukan adalah masalaha Maliyah atau uang bin diut.
Mengapa ini perlu dipersiapkan dengan baik dan benar karena selama satu bulan penuh melaksanakan Puasa Ramadhan memerlukan faktor asupan gizi yang seimbang dan yang berkualitas.Faktor protein dan karbohidrat serta serat yang semua ini membutuhkan kemampuan ekonomi dan financial yang memadai.
Karena itu marilah selama bulan Rajab dan Sya’ban ini menerapkan pola hidup sehat dengan beragam cara ditambah catatan jangan sampai lupa melatih mental dengan puasa-puasa sunnat, tobat dan menjaga dosa tersembunyi serta terbuka selain melatih fisik dengan olah raga yang teratur. Bagi yang sudah aki-aki dan ninik-ninik upayakan menghindari minum yang bersifat soda dan air es.
Penutup
Apa yang bisa disimpulkan dari tulisan yang bersifat singkat ini, antara lain adalah
Pertama, mari dilaksanakan perintah Allah dan Rasulul-Nya. InsyaAllah pasti banyak hikmah didapat untuk kebaikan dunia dan Akhirat dan tidak perlu diragukan kebenaran firman Allah dan Sabda rasul-Nya yang sahih di atas. Karena itu karakter Muttaqin.
Kedua, mengajak mari hidup jangan menentang sunatullah karena akan berakibat buruk bagi seseorang karena melawan alam. Main air basah, main api terbakar, hemat bakal kaya, rajin bakal pandai. Demikian.
Ketiga, mengamalkan sunnahtullah dan Sunnah Rasulullah. Tentulah imbalannya kebaikan dunia dan pahala Akhirat. Selamat menyambut Puasa Ramadhan tahun 1446 H/2025.
Mari Berdoa
Tiga Doa Menyambut Ramadhan dari Hadits Nabi saw
Pertama, doa yang diriwayatkan Sayyidina ‘Ubadah bin al-Shamith (34 H). Dalam hadits tersebut Rasulullah mengajarkan doa atau kalimat yang dibaca saat Ramadhan datang. Berikut riwayatnya (sanadnya hasan):
عن عبادة بن الصامت رضي الله عنه, قال: كان رسول الله صلي الله عليه وسلم يعلمنا هؤلاء الكلمات إذا جاء رمضان أن يقول أحدنا: أللهمَّ سَلِّمْنِي مِنْ رَمَضَانَ، وَسَلِّمْ رَمَضَانَ لِي، وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي مُتَقَبَّلًا
Dari ‘Ubadah bin al-Shamith ra, ia berkata, Rasulullah saw mengajari kami bacaan berikut ini untuk dibaca oleh salah satu dari kami saat Ramadhan datang.
(Ya Allah, sampaikan aku [dengan selamat menuju bulan] Ramadhan. Sampaikanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah (amal-amal ku di bulan Ramadhan (Imam Abul Qasim Sulaiman bin Ahmad ath-Thabrani)
عن عبد العزيز بن أبي رواد قال: كان المسلمون يدعون عند حضرة شهر رمضان: اللّٰهمَّ أَظَلَّ شَهْرُ رَمَضَانَ وَحَضَرَ، فَسَلِّمْهُ لِي وَسَلِّمْنِي فِيهِ وَتَسَلَّمْهُ مِنِّي، اللهمَّ ارْزُقْنِي صِيَامَهُ وَقِيَامَهُ صَبْرًا واحْتِسَابًا، وَارْزُقَنِي فِيْهِ الْجَدَّ وَالْإِجْتِهَادَ والقُوَّةَ والنَّشَاطَ، وَأَعِذْنِي فِيهِ مِنَ السّآمَةِ وَالفَتْرَةِ وَالكَسَلِ والنُّعَاسِ, وَوَفِّقْنِي فيه لِلَيْلَةِ الْقَدْرِ وَاجْعَلهَا خَيْرًا مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Ya Allah, bulan Ramadhan sudah membayangi dan datang. Maka, sampaikanlah bulan Ramadhan kepadaku, dan sampaikanlah aku dengan selamat ke dalamnya, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.
Ya Allah, karuniailah aku kesabaran dan niat tulus mengharap pahala dan ridha-Mu atas puasa Ramadhan ku dan qiyamul lail ku.
Ya Allah karuniailah aku dalam bulan Ramadhan kesungguhan hati, ketekunan, kekuatan, dan vitalitas.
Ya Allah, lindulingah aku dalam bulan Ramadhan dari kebosanan, lemah lesu, kemalasan, dan lemas/[banyaknya kantuk.
Ya Allah sukseskanlah aku dalam mendapatkan lailatul qadar di bulan Ramadhan ini, dan jadikanlah pahala atau kebaikannya lebih baik dari seribu bulan.” (Imam Abul Qasim Sulaiman bin Ahmad ath-Thabrani)
عن أبي عثمان النهدي قال: قالت عائشة رضي الله عنها: لما حضر رمضان قلت: يا رسول الله, قد حضر رمضان فما أقول؟ قال: قولي: اللهمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي.
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Memaafkan, mencintai “maaf”, maka maafkanlah diriku.
(Imam Abul Qasim Sulaiman bin Ahmad ath-Thabrani )
Wallahu'alam (/oh)
Komentar