Sudah Siapkah menyambut Ramadan?
Sudah Siapkah menyambut Ramadan?
Persiapan menyambut Ramadan harus dilakukan secara menyeluruh, mencakup aspek spiritual, intelektual, fisik, sosial, dan ekonomi.
Berikut adalah rincian persiapan yang dianjurkan, penulis ambil dari Panduan Ibadah Ramadan, persiapan menyambut ramadan PP Muhammadiyah
dalam postingan ini penulis sajikan dalam bentuk paparan poin poin persiapan antara lain :
1. Persiapan Spiritual
Persiapan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah sebelum Ramadan tiba.
Memperbanyak ibadah sunnah, seperti puasa di bulan Rajab dan Syaban, membaca Al-Qur’an, dan memperbanyak dzikir serta doa.
Bertaubat dengan sungguh-sungguh, meminta ampunan atas dosa-dosa yang telah lalu agar Ramadan menjadi momentum memperbaiki diri.
Meningkatkan pemahaman tentang Ramadan, dengan mempelajari fikih puasa, keutamaan ibadah di bulan Ramadan, dan amalan yang dianjurkan.
Membiasakan diri dengan amal ibadah, seperti shalat tahajud, shalat dhuha, dan memperbanyak sedekah agar lebih siap saat Ramadan.
Meningkatkan kualitas shalat, baik dalam segi kekhusyukan maupun ketepatan waktu.
Melatih diri untuk meninggalkan perbuatan maksiat, seperti ghibah, fitnah, dan perbuatan sia-sia.
Menyiapkan target ibadah selama Ramadan, seperti berapa kali ingin khatam Al-Qur’an, jumlah rakaat tarawih, dan target sedekah harian.
2. Persiapan Intelektual
Persiapan ini penting agar umat Islam bisa memahami Ramadan secara lebih mendalam dan menjalankannya sesuai tuntunan Nabi.
Menghadiri kajian atau majelis ilmu, baik secara langsung di masjid maupun melalui media digital.
Mempelajari tafsir Al-Qur’an dan hadis, terutama yang berkaitan dengan Ramadan, puasa, dan ibadah lainnya.
Memahami hukum-hukum terkait puasa, seperti apa yang membatalkan puasa, rukhshah (keringanan) bagi yang sakit, dan ketentuan fidyah.
Membaca buku atau artikel tentang Ramadan, terutama dari perspektif tarjih Muhammadiyah.
Mengikuti pelatihan atau workshop tentang manajemen Ramadan, agar dapat mengatur waktu dan ibadah dengan lebih baik.
Menyiapkan materi dakwah, bagi yang aktif dalam pengajian atau komunitas keagamaan, agar bisa berbagi ilmu dengan jamaah.
3. Persiapan Fisik dan Kesehatan
Tubuh yang sehat akan membantu dalam menjalankan ibadah dengan lebih optimal selama Ramadan.
Menjaga pola makan sehat, dengan mengurangi konsumsi makanan berlemak dan meningkatkan asupan buah serta sayur.
Melatih tubuh dengan puasa sunnah, agar lebih terbiasa saat menjalankan puasa Ramadan.
Menyesuaikan pola tidur, agar terbiasa bangun untuk sahur dan qiyamul lail tanpa merasa lelah di siang hari.
Melakukan olahraga ringan, seperti berjalan kaki atau stretching, agar tubuh tetap bugar.
Mengecek kesehatan, terutama bagi yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes atau hipertensi, agar bisa menyesuaikan pola makan selama Ramadan.
Menyiapkan suplemen atau vitamin, jika diperlukan, agar daya tahan tubuh tetap terjaga.
4. Persiapan Sosial dan Dakwah
Ramadan adalah bulan berbagi dan mempererat hubungan sosial. Muhammadiyah menekankan pentingnya:
Mengadakan tarhib Ramadan, yaitu kajian atau kegiatan menyambut Ramadan di masjid, sekolah, atau komunitas.
Menyusun program sosial, seperti berbagi takjil, santunan anak yatim, atau membantu fakir miskin.
Menguatkan ukhuwah Islamiyah, dengan lebih banyak bersilaturahmi dan menjaga hubungan baik dengan keluarga, tetangga, serta sesama muslim.
Mengajak keluarga dan teman untuk meningkatkan ibadah, dengan cara yang santun dan penuh hikmah.
Memanfaatkan media sosial untuk dakwah, seperti berbagi kutipan ayat, hadis, atau nasihat Islami terkait Ramadan.
Menyiapkan materi ceramah atau kultum, bagi yang aktif dalam kegiatan dakwah, agar bisa menyebarkan ilmu yang bermanfaat.
5. Persiapan Ekonomi dan Keuangan
Agar Ramadan bisa dijalani dengan tenang, persiapan finansial juga perlu diperhatikan.
Menyiapkan anggaran untuk zakat, infak, dan sedekah, karena Ramadan adalah bulan berbagi.
Membuat perencanaan keuangan, agar tidak boros saat belanja kebutuhan Ramadan dan Idulfitri.
Menghindari konsumsi berlebihan, baik dalam makanan maupun belanja barang yang tidak perlu.
Membantu ekonomi umat, dengan membeli makanan berbuka dari pedagang kecil atau UMKM muslim.
Menyiapkan dana untuk mudik atau keperluan hari raya, agar tidak terburu-buru menjelang Idulfitri.
6. Persiapan Keluarga dan Rumah Tangga
Bagi yang berkeluarga, persiapan Ramadan juga mencakup pengelolaan rumah tangga agar ibadah lebih lancar.
Menyiapkan jadwal ibadah keluarga, seperti waktu tadarus bersama, shalat berjamaah, dan sedekah harian.
Mengajarkan anak-anak tentang Ramadan, agar mereka memahami makna dan keutamaan bulan suci ini.
Menyiapkan menu sahur dan berbuka yang sehat, agar keluarga tetap bugar selama berpuasa.
Menciptakan suasana rumah yang kondusif, dengan mengurangi tontonan yang tidak bermanfaat dan menggantinya dengan kajian Islami.
Mendorong anggota keluarga untuk ikut serta dalam kegiatan sosial dan dakwah, seperti berbagi takjil atau membantu di masjid.
7. Persiapan Mental dan Emosional
Agar Ramadan bisa dijalani dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, mental dan emosi juga perlu dipersiapkan.
Melatih kesabaran, dengan mengendalikan emosi, menghindari perdebatan yang tidak perlu, dan lebih banyak bersikap tenang.
Menanamkan niat ikhlas, agar semua ibadah yang dilakukan hanya untuk Allah, bukan karena kebiasaan atau sekadar mengikuti tren.
Mengurangi distraksi, seperti media sosial atau hiburan yang bisa mengurangi kekhusyukan ibadah.
Menjaga kebersihan hati, dengan lebih banyak berdzikir dan menghindari iri, dengki, serta kebencian terhadap orang lain.
Penutup
Persiapan Ramadan bukan hanya soal ibadah individu, tetapi juga mencakup aspek sosial, ekonomi, kesehatan, dan dakwah. Dengan persiapan yang matang, Ramadan bisa dijalani dengan lebih khusyuk, produktif, dan bermakna.
Wallahu'alam (/oh)
*) disampaikan pada kajian Dhuha Kelas X-3 SMA Muhammadiyah Puraseda, Kamis 20 Februari 2025 / 21 Syaban 1446
Komentar