Materi Khutbah Jumat: Keutamaan Bulan Rajab

Materi Khutbah Jumat: Keutamaan Bulan Rajab

إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْنِي نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.

وَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِتَّقِ اللهِ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala

Pertama, marilah kita senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah karuniakan, baik nikmat yang terlihat maupun nikmat yang tidak terlihat. Semua itu adalah nikmat yang harus senantiasa kita syukuri bersama, sehingga kita termasuk hamba-hamba Allah ta’ala yang pandai bersyukur kepada-Nya.

Kedua, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, nabi agung, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah membawa ajaran Islam dari zaman yang penuh kezaliman menuju zaman yang penuh dengan keadilan dan keberkahan Islam.

Ketiga, di sini khatib mewasiatkan kepada diri pribadi dan kepada para jamaah sekalian, untuk senantiasa bertakwa dengan sebenar-benar takwa. Karena sebaik-baik bekal kita menuju Allah subhanahu wa ta’ala adalah dengan ketakwaan.

Kaum muslimin yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala

Bulan Hijriah merupakan bulan yang memiliki keistimewaan tersendiri dalam Islam. Demikian itu, karena banyak sekali syariat-syariat Islam yang disandarkan pelaksanaannya pada bulan Hijriah, bukan bulan Masehi. Misalnya pelaksanaan ibadah puasa, haji, penetapan hari raya umat Islam, dan lain sebagainya.

Terkait hal ini, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 189,

يَسْأَلونَكَ عَنِ الْأَهِلَّةِ قُلْ هِيَ مَوَاقِيتُ لِلنَّاسِ وَالْحَجِّ

“Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang bulan sabit. Katakanlah,‘Itu adalah (penunjuk) waktu bagi manusia dan (ibadah) haji.’”

Dalam ayat ini, Allah subhanahu wa ta’ala menjadikan hilal (bulan sabit) sebagai tanda mulai masuk dan tanda berakhirnya bulan Hijriah. Dengan munculnya hilal maka ia menjadi tanda dimulainya bulan baru dan berakhirnya bulan yang lalu. Selain itu, Allah pada ayat ini juga menyebutkan ibadah haji karena ia terkait erat dengan penanggalan Hijriah.

Selaras dengan ayat tersebut, Rasulullah juga bersabda dalam riwayat Muslim, no. 1081,

إِذَا رَأَيْتُمُ الْهِلَالَ فَصُوْمُوْا، وَإِذَا رَأَيْتُمُوْهُ فَأَفْطِرُوْا، فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَصُوْمُوْا ثَلَاثِيْنَ يَوْمًا

“Apabila kalian melihat hilal (awal Ramadhan) maka berpuasalah, dan apabila kalian melihatnya (pada akhir bulan) maka berbukalah (Idul Fithri). Apabila pandangan kalian tertutupi mendung, genapkanlah bulan menjadi tiga puluh hari.”

Pada hadits ini, terlihat jelas bahwa ibadah puasa dan hari raya pun sangat terkait erat dengan penanggalan Hijriah. Untuk itulah, kalender Hijriah merupakan penanggalan penting dalam Islam.

Keutamaan Bulan Rajab

Kaum muslimin yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala

Di antara bulan-bulan Hijriah yang memiliki keutamaan tersendiri, dan saat ini kita berada di dalamnya, adalah bulan Rajab. Bulan Rajab memiliki beberapa keutamaan yang perlu untuk kita ketahui bersama.

Pertama: Salah Satu dari Empat Bulan Haram
Bulan Rajab merupakan salah satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah Ta’ala.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam hadits riwayat Al-Bukhari no. 3197 dan Muslim no. 1679,

السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ: ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو القَعْدَةِ، وَذُو الحِجَّةِ، وَالمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِيْ بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

“Satu tahun itu ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci). Tiga bulannya berturut-turut, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram. Satu bulan lagi adalah Rajab Mudhar yang terletak antara Jumadal akhir dan Syakban.”

Empat bulan haram ini disebut sebagai bulan haram karena dahulu Allah Ta’ala mengharamkan peperangan pada bulan-bulan tersebut. Hal ini menunjukkan akan kasih sayang Allah subhanahu wa ta’ala kepada para hamba-Nya, sehingga mereka dapat melakukan perjalanan dan menunaikan ibadah haji serta umrah.

Jamaah shalat Jumat rahimakumullah

Terkait keutamaan bulan-bulan Haram ini, para ulama semisal Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya, Tafsir Al-Quran Al-Azhim, jilid I hlm. 545, menyebutkan bahwa Allah melarang berbuat zalim pada bulan-bulan Haram. Dalam hal ini, berbuat zalim dilarang Allah di setiap saat, tapi pada bulan-bulan Haram larangan ini lebih ditekankan. Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam Surat At-Taubah ayat 36,

مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ

“… di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu. …”

Jamaah sekalian, tidak menzalimi diri kita sendiri itu juga mencakup meninggalkan perbuatan maksiat kepada Allah. Maka marilah kita memuliakan bulan Haram ini dengan mempertebal keimanan dan ketakwaan kita untuk tidak berbuat maksiat, apa pun itu bentuknya.

Kedua: Pengingat Akan Pentingnya Berdoa
Kaum muslimin yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala

Keutamaan kedua, bulan Rajab mengingatkan kita akan pentingnya berdoa agar Allah sampaikan umur kita di bulan suci Ramadhan. Hal ini secara jelas disebutkan dalam hadis riwayat Ahmad no. 2346 dan Al-Baihaqi no. 3534,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ قَالَ: اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ، وَشَعْبَانَ، وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam apabila memasuki bulan Rajab, maka beliau berdoa,‘Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syakban, serta sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan.”

Hadits ini meskipun disepakati akan kedaifannya oleh para ulama, seperti Imam an-Nawawi dalam al-Adzkar, hlm. 189; Imam adz-Dzahabi dalam Mizanul I’tidal vol. 2, hlm. 65; dan Imam Ibnu Rajab al-Hambali dalam Lathaif al-Ma’arif hlm. 121. Namun demikian, berdoa meminta dipertemukan bulan Ramadhan hukumnya boleh dilakukan oleh setiap muslim.

Demikian itu karena orang-orang saleh terdahulu biasa berdoa kepada Allah selama enam bulan agar dipertemukan dengan bulan Ramadhan, kemudian mereka berdoa kembali selama enam bulan agar Allah menerima amal-amal mereka selama bulan Ramadhan. (Lathaif al-Ma’arif, hlm. 148)

Untuk itu marilah kita senantiasa berdoa dan mempersiapkan diri kita dalam menyambut bulan Ramdhan yang penuh dengan ampunan dan keberkahan.

Peristiwa Bersejarah Pada Bulan Rajab
Kaum muslimin yang dirahmati Allah subhanahu wa ta’ala

Selain memiliki keutamaan, bulan Rajab juga mengandung peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah umat Islam. Peristiwa tersebut di antaranya adalah

1. Terjadinya Isra Mikraj pada 27 Rajab
2. Terjadinya Perang Tabuk pada 10 Rajab
3. Wafatnya Raja Najasyi dalam kondisi muslim
4. Wafatnya Imam Syafi’i pada 30 Rajab
5. Wafatnya Khalifah Umar bin Abdul Aziz pada 25 Rajab
6. Keberhasilan Shalahuddin al-Ayyubi dalam membebaskan Baitul Maqdis pada 27 Rajab

Kaum muslimin yang dirahmati Allah subhanahu wata’ala

Demikianlah khutbah Jumat tentang keutamaan bulan Rajab dan peristiwa-peristiwa bersejarah di dalamnya yang dapat khatib sampaikan. 

Semoga di bulan Rajab yang penuh berkah ini, kita senantiasa meningkatkan kualitas amal kita di sisi Allah Ta’ala. Dan marilah kita senantiasa berdoa agar dipertemukan oleh Allah dengan bulan suci Ramadhan, aamiin ya Rabb.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

KHUTBAH KEDUA

إِنَّ الْحَمْدَ لِلّٰهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ.

أَمَّا بَعْدُ.

فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْنِيْ نَفْسِيْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.

قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيمًا.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا.

اَللّٰهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.

اَللّٰهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.

اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ.

اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ حُكَّامًا وَمَحْكُوْمِيْنَ، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللّٰهُمَّ اشْفِ مَرْضَانَا وَمَرْضَاهُمْ، وَفُكَّ أَسْرَانَا وَأَسْرَاهُمْ، وَاغْفِرْ لِمَوْتَانَا وَمَوْتَاهُمْ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.

wallahu'alam (Amir Sahidin, M.Ag / dakwah.id) 

Tidak ada komentar:

Keadilan dan Pemimpin Yang Adil

IKHTISAR JUMAT, Keadilan dan Pemimpin Yang Adil Bandung, 1 November 2014 "Satu waktu nanti akan tiba atas umatku penguasa s...